Kerangka Berpikir IMPLEMENTASI UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN DALAM PENGANGKATAN JABATAN STRUKTURAL (Studi Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Semarang)

2.8 Kerangka Berpikir

1. Bagaimana sistem pembinaan PNS di Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Semarang? 2. Bagaimana mekanisme pengangkatan PNS dalam jabatan struktural di Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Semarang? 3. Apa saja hambatan-hambatan dan upaya- upaya yang terjadi dalam proses pengangkatan jabatan di Bagian Hukum Sekretariat daerah Kabupaten Semarang? Landasan teori: - Local Government dan Good Governance - Seidman - Hukum Kepegawaian OUTCOME INPUT Kepastian hukum dalam Pengangkatan Jabatan Struktural Local Government Dan Good Governance OUTPUT  Pancasila  Undang-Undang Dasar 1945  Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 Tentang Pokok- Pokok Kepegawaian  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.13 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural  Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 100 tahun 2000 Tentang Pengangkatan Jabatan Struktural Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2002. Bagan 2.2 Kerangka Berpikir Peraturan yang mengatur mengenai pengangkatan jabatan struktural dimulai dari Pancasila sebagai dasar negara dan Undang-Undang Dasar 1945 yang diteruskan kedalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok- Pokok Kepegawaian, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural dan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002. Dasar-dasar hukum tersebut yang akan menjadi landasan dalam penulisan skripsi yang membahas mengenai Implementasi UU No. 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Dalam Pengangkatan Jabatan Struktural. Fokus penelitian yang akan dilakukan adalah mengenai 3 tiga permasalahan yaitu bagaimana pembinaan terhadap Pegawai Negeri Sipil, Mekanisme pengangkatan Pegawai dalam jabatan struktural dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pengangkatan jabatan struktural berdasarkan UU No.43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Masalah-masalah tersebut akan diolah dengan menggunakan sebuah metologi penelitian dan dilandasi dengan teori-teori dan landasan teori yang disebutkan didalam bagan diatas. Tujuan utama penelitian ini adalah menemukan dan mengamati kepastian hukum dalam pengangkatan jabatan struktural. Keseluruhan proses dalam kerangka pikiran diatas, merupakan jalan untuk mencapai tujuan Local Government dan Good Governance. 38 BAB III METODE PENELITIAN Sebelum menguraikan pengertian metode penelitian hukum, tidak ada salahnya lebih dahulu mengemukakan bahwa metodologi mempunyai beberapa pengertian, yaitu logika dari penelitian ilmiah, studi terhadap prosedur dan tehnik penelitian. Bahwa metode penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sera seni. Melalui proses penelitian tersebut, diadakan analisis dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah. Perbedaan metodologi pada setiap disiplin ilmu merupakan akibat dari keberadaan identitas pada masing-masing disipilin ilmu. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. Disamping itu, “juga diadakan pemeriksaan mendalam terhadap faktor hukum tersebut, kemudian untuk mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan” Ali 2009:18.

3.1 Jenis Penelitian