38
BAB III METODE PENELITIAN
Sebelum menguraikan pengertian metode penelitian hukum, tidak ada salahnya lebih dahulu mengemukakan bahwa metodologi mempunyai beberapa
pengertian, yaitu logika dari penelitian ilmiah, studi terhadap prosedur dan tehnik penelitian. Bahwa metode penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sera seni. Melalui proses penelitian tersebut, diadakan analisis dan konstruksi terhadap data yang telah
dikumpulkan dan diolah. Perbedaan metodologi pada setiap disiplin ilmu merupakan akibat dari
keberadaan identitas pada masing-masing disipilin ilmu. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan
pemikiran tertentu yang bertujuan mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. Disamping itu, “juga diadakan
pemeriksaan mendalam terhadap faktor hukum tersebut, kemudian untuk mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di
dalam gejala yang bersangkutan” Ali 2009:18.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis sosiologis. Maka penelitian ini secara garis besar akan berjalan dengan memperhatikan apa yang menjadi
rumusan dari jenis penelitian yuridis sosiologis itu, yakni :
S ecara yuridis berarti “penelitian ini bisa mencakup penelitian
terhadap asas-asas hukum, sistematika hukum, taraf sinkronisasi h
ukum, sejarah hukum, dan perbandingan hukum” secara sosiologis berarti “penelitian ini terdiri dari penelitian terhadap identifikasi
hukum tidak tertulis dan penelitian terhadap efektifitas hukum” Soekanto 1986:51.
3.2 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif studi kasus. Dengan pendekatan penelitian kualitatif akan memberikan data awal yang tepat
tentang manusia, keadaan atau gejala lainnya dengan maksud memperoleh data untuk membantu penulisan skripsi ini.
Penelitian ini diharapkan dapat memahami yang disampaikan responden dan informan dari interaksi yang terjadi pada setiap proses penelitian, ekspresi
maupun dokumen yang tersedia sehingga tujuan dari penelitian membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat dan
hubungan fenomena yang diteliti. Pendekatan penelitian ini diharapkan dapat mengkaji dan menganalisa
segala temuan yang ada saat penelitian dilaksanakan dan disertai usulan penyelesaian tentang Implementasi Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dalam pengangkatan jabatan struktural di Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Semarang.
3.3 Sumber data
Sumber data penelitian adalah sumber dari mana data yang diperoleh. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:
3.3.1 Data Primer Arikunto 2002: 107
menerangkan bahwa “sumber data primer diperoleh dari hasil penelitian dilapangan secara langsung dengan pihak-pihak
yang mengetahui benar masalah yang akan dibahas ”. Data primer adalah jenis
data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian atau narasumber. Perlunya bahan non hukum dalam penelitian hukum ini diperoleh dengan
menggunakan metode wawancara, observasi atau pengamatan dengan pencatatan data berupa jawaban informan atau responden. Informan atau responden
merupakan pihak atau orang yang menjadi sumber data yang terkait langsung dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Semarang, Baperjakat Daerah Kabupaten Semarang, sedangkan yang menjadi responden adalah Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kabupaten Semarang.
3.3.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi,
data ini diperoleh melalui studi pustaka terhadap buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian, pendapat para ahli, hasil penelitian dalam bentuk
laporan, skripsi, tesis, disertasi dan peraturan perundang-undangan. Data sekunder ini sebagai data pendukung primer.
3.4 Metode Pengumpulan Data