penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik pada kabupaten kota nama lainnya yang memenuhi prinsip-prinsip responsive, participatory, partisipasi,
transparant, equitable, accountable dan consensus oriented ” Syani:2008.
2.2 Good Governance
Jika mengacu pada program World Bank dan United Nation Development Program UNDP, orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk
menciptakan good governance. Pengertian good governance sering diartikan sebagai kepemerintahan yang baik. Gunawan Sumodiningrat 1999: 251
menyatakan good governance adalah “upaya pemerintahan yang amanah dan
untuk menciptakan good governance pemerintahan perlu didesentralisasi dan sejalan dengan kaidah penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas
korupsi, kolusi, dan nepotisme”. Sementara itu, World Bank mendefinisikan good governance
sebagai suatu “penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang
efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administrasi, menjalankan disiplin anggaran serta
penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha”
Mardiasmo, 2002: 18. UNDP World Bank dan United Nation Development Program
memberikan beberapa karakteristik pelaksanaan good governance, meliputi: 1
Participation, keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan
yang dapat menyalurkan aspirasinya. Partisipasi tersebut dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi secara
konstruktif.
2 Rule of law, kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang
bulu. 3
Transparency, tranparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara
langsung dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan. 4
Responsiveness, lembaga-lembaga publik harus cepat tanggap dalam melayani stakeholder.
5 Consensus orientation, berorientasi pada kepentingan masyarakat yang
lebih luas. 6
Equity, setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan.
7 Efficiency and Effectiviness, pengelolaan sumber daya publik dilakukan
secara berdaya guna efisien dan berhasil guna efektif. 8
Accountability, pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan.
9 Strategic vision, penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus
memiliki visi jauh ke depan. Dalam prakteknya, perwujudan good local governance tidak hanya
terfokus pada domain negara, melainkan juga membutuhkan peran yang sangat penting dari sektor swasta serta masyarakat yang ada di daerah yang
bersangkutan. Untuk menuju pemerintahan daerah yang baik adalah dengan menerapkan prinsip
– prinsip kepemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan kepemerintahan di daerah dalam segala aspek kehidupan yang sangat luas yang
mencakup aspek hukum, politik, ekonomi, sosial, yang terkait dengan tugas dan fungsi eksekutif, legislatif dan yudikatif serta melibatkan seluruh pihak.
Artinya mutlak diperlukan kerjasama dan hubungan yang sinergis diantara domain governance yang mencakup negara penyelenggara kekuasaan negara di tingkat
lokal, sektor swasta dan masyarakat lokal. Menurut Syaukani HR 2003: 37 disimpulkan bahwa
perwujudan good local governance sangat bergantung kepada :
1 Sistem pemerintahan daerah yang diberikan oleh pusat.
2 Kapasitas aparatur pemerintahan daerah yang menjalankan
kekuasaan di tingkat lokal. 3
Kapasitas sektor swasta di daerah local private sector. 4
Kapasitas Organisasi masyarakat sipil di daerah dan kapasitas masyarakat umum.
Untuk mewujudkan good governance dalam konteks otonomi daerah sekaligus bagaimana upaya sistem pelayanan publik yang berorientasi pada
kebutuhan dan kepuasan serta kesejahteraan masyarakat, diperlukan adanya reformasi kelembagaan institutional reform dan reformasi manajemen publik
public management reform. Reformasi kelembagaan menyangkut pembenahan seluruh alat-alat pemerintahan di daerah baik struktur maupun infrastruktur dan
yang menyangkut reformasi manajemen publik, organisasi sektor publik perlu mengadopsi beberapa praktik dan teknik manajemen yang diterapkan sektor
swasta.
2.3 Kekuasaan Birokrasi