kelompok, memecahkan masalah dengan pengetahuannya dan dengan mencari informasi yang relevan. Menurut PBL merupakan kegiatan pembelajaran yang
diarahkan oleh suatu permasalahan sehari-hari. Shoimin, 2014:130. Berdasarkan penjelasan para ahli mengenai model PBL dapat disimpulkan
bahwa PBL merupakan model pembelajaran digunakan dalam proses pembelajaran dengan diawali pemberian masalah sehari-hari yang selanjutnya
dicari penyelesaiannya masalahnya dengan bekerjasama bersama kelompoknya untuk mendapatkan pengetahuan yang baru.
2.1.6.3. Tujuan Model Problem Based Learning
PBL bertujuan membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir, menyelesaikan masalah dan keahlian intelektual. Tujuan pembelajaran
model PBL menurut Wisudawati dan Eka 2014:90-91 sebagai berikut. a
Kemampuan berpikir dan memecahkan masalah. Peserta didik diberikan suatu masalah yang harus diselesaikan dengan pemikiran yang lebih tinggi.
b Memahami peran orang dewasa. PBL dibentuk untuk membuat petunjuk
rasional berdasarkan suatu masalah dan membantu peserta didik untuk mampu menghadapi suatu masalah di dunia nyata.
c Pembelajar mandiri dan bebas. PBL membantu peserta didik untuk bebas
berkreasi dan mandiri. Siswa belajar aktif dalam kegiatan pembelajaran model PBL. Tentunya
pembelajaran model PBL dapat bermanfaat bagi siswa. Menurut Amir 2014:27- 29, PBL bertujuan untuk meningkatkan pemahaman meteri ajar, meningkatkan
fokus pada pengetahuan yang relevan, mendorong siswa untuk berpikir,
membangun kerjasama tim, membangun kecakapan belajar dan dapat memotivasi belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan model Problem Based Learning, PBL memberikan manfaat bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran. PBL membantu siswa untuk
berpikir memecahkan masalah dunia nyata secara kelompok yang berguna bagi kehidupan sehari-hari.
2.1.6.4. Langkah-Langkah Model Problem Based Learning Model PBL dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
diharapkan, maka guru harus memahami langkah-langkah model PBL. Langkah- langkah model PBL menurut Arends 2008:57 adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1. Langkah-Langkah PBL
Fase Indikator Tingkah Laku Guru
1 Memberikan
orientasi masalah pada siswa
Membahas tujuan pembelajaran,mendeskripsikan, dan memotivasi
siswa untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah
2 Mengorganisasi
siswa untuk menelitibelajar
Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut 3
Mendampingi pengalaman
penyelidikan individualkelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
4 Mengembangkan
dan manyajikan hasil Membantu siswa merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses yang mereka gunakan
Kelima fase PBL dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1.
Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada peserta didik. Pada awal pembelajaran PBL, guru seharusnya mengkomunikasikan denga
jelas tujuan pembelajaran, membangun sikap positif terhadap pembelajaran, membangun
sikap positif
terhadap pembelajaran
tersebut dan
mendeskripsikan sesuatu yang diharapkan untuk dilakukan oleh peserta didik. Tujuan utama pembelajaran untuk menginvestigasi berbagai masalah
penting dan menjadi pelajar yang mandiri. Permasalahan atau pertanyaan yang diinvestigasi tidak memiliki jawaban mutlak “benar” dan sebagian
permasalahan memiliki banyak solusi. Selama fase investigasi, peserta didik akan mendorong untuk melontarkan pertanyaan dan mencari informasi secara
mandiri dan guru memberikan bantuan. Selama fase analisis dan penjelasan pembelajaran, peserta didik akan didorong untuk mengekspresikan idenya
secara terbuka dan bebas. 2.
Mengorganisasi peserta didik untuk menelitibelajar. Guru mengembangkan keterampilan kolaborasi antarpesertadidik dan
membantu mereka untuk menginvestigasi masalah secara bersama-sama. Selain itu, guru membantu peserta didik merencakan investigasi dan
pelaporan. 3.
Mendampingi dalam penyelidikan secara mandiri atau kelompok. Guru mendampingi peserta didik dalam melaksanakan penyelidikan baik
secara sendiri maupun kelompok dengan cara mengumpulkan data dan
melakukan percobaan serta mengembangkan hipotesis, menjelaskan dan memberikan solusi.
4. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil berupa laporan.
Hasil akhir dari model pembelajaran PBL adalah suatu karya yang dapat dilaporkan dan dipamerkan. Laporan akhir berupa situasi permasalahan,
tujuan pemecahan masalah, alternatif pemecahan masalah yang dapat berupa laporan tertulis.
5. Analisis dan evaluasi dari proses pemecahan masalah.
Guru membimbing peseerta didik untuk menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir peserta didik dalam melakukan investigasi suatu
permasalahan dan kemampuan intelektual yang digunakan. Arends dalam Wisudawati dan Eka, 2014:91
Pelakasanaan PBL menurut Sani, 2014:145 meliputi kegiatan: 1 merumuskan tujuan pembelajaran; 2 memperoleh informasi baru melalui
pembelajaran mandiri; 3 menerapkan strategimetode baru dalam menganalisis permasalahan; 4 mengajukan solusi masalah; dan 5 mengkaji dan mengevaluasi
solusi yang diterapkan. Model PBL dalam kegiatan pembelajaran melatih siswa menyelesaikan
masalah untuk direncanakan penyelesainnya yang selanjutnya mempresentasikan gagasannya, mengargumentasikan dan mengkomunikasikan kepada pihak. Guru
bertindak sebagai fasilitator dimana guru pun memahami proses berpikir siswa.
Berdasarkan penjelasan mengenai langkah-langkah model PBL, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dapat dimulai dengan orientasi masalah pada
siswa, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing pengalaman individualkelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, sampai
dengan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
2.1.6.5. Peran Guru dalam Pembelajaran Problem Based Learning