Berdasarkan penjelasan mengenai langkah-langkah model PBL, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dapat dimulai dengan orientasi masalah pada
siswa, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing pengalaman individualkelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, sampai
dengan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
2.1.6.5. Peran Guru dalam Pembelajaran Problem Based Learning
Pembelajaran PBL mengharuskan guru memberikan kesempatan pendidik menambah kemampuan menemukan dan kecerdasan. Menurut Wisudawati dan
Eka 2014:88, peran guru dalam mengajukan masalah, memberikan pertanyaan dan menfasilitasi untuk penyelidikan dan dialog.
Sedangkan pendapat Sani 2014:136 menyatakan bahwa peran guru dalam PBL adalah memberikan berbagai masalah autentik atau memfasilitasi peserta
didik untuk mengidentifikasi permasalahan autentik, memfasilitasi penyelidikan dan mendukung pembelajaran yang dilakukan peserta didik.
Guru sebagai pendidik dalam proses PBL mempunyai peran yang sangat penting. Menurut Tan dalam Amir, 2013:43-44, fokus pendidik dalam PBL ada
tiga yaitu memfasilitasi, menuntut dan memediasi. Guru memfasilitasi proses pembelajaran mulai dari mengubah kerangka berpikir siswa, mengembangkan
kemampuan bertanya dan membuat siswa terlibat dalam belajar kelompok. Guru bertugas menuntut siswa mendapatkan strategi pemecahan masalah, mulai dengan
penalaran yang mendalam. Sedangkan guru memediasi proses mendapatkan informasi, mulai dengan mencari sumber informasi dan membuat hubungan antara
satu sumber dengan sumber yang lain.
Guru yang menggunakan model PBL dalam pelaksanaan pembelajaran perlu mempersiapkan kegiatan pembelajaran yang mampu memfasilitasi siswa.
Pada penelitian ini peran guru adalah menyiapkan lingkungan belajar yang mampu memfasilitasi siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk
memecahkan masalah dunia nyata melalui penyelidikan. Dengan demikian peneliti menggunakan model PBL dan media audio visual sebagai penunjang
model PBL. 2.1.6.6. Kelebihan model Problem Based Learning
Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan masing-masing yang digunakan sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan kemampuan siswa.
Menurut Shoimin 2014:132, pembelajaran dengan model PBL mempunyai kelebihan yaitu.
1. Siswa didorong memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi
nyata. 2.
Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar.
3. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada
hubungannya tidak perlu dipelajari siswa. 4.
Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok. 5.
Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik perpustakaan, internet, wawancara dan observasi.
6. Siswa memilliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
7. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam
kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka. 8.
Kesulitan siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok. Sependapat dengan Shoimin, menurut Sani 2014:129 memaparkan
kelebihan PBL dalam pembelajaran dapat memungkinkan siswa terlibat mempelajari permasalahan dunia nyata, meningkatkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi, mempunyai keterampilan menyelesaikan masalah, belajar antar disiplin ilmu, belajar secara mandiri, menggali informasi, siswa juga dilatih
bekerjasama dan dapat melatih keterampilan berkomunikasi siswa. Kelebihan model PBL menunjukkan bahwa model PBL sangat tepat bila
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dapat belajar menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari dengan terlibat aktif dalam pembelajaran.
2.1.7. Media Pembelajaran Audio Visual sebagai Pendukung Pembelajaran