ukuran untuk menilai ketercapaian hasil belajar. Siswa hendaklah diberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan, pengetahuan, atau sikap yang
sudah mereka kembangkan selama pembelajaran dalam menyelesaikan tugas- tugas yang sudah ditentukan. Selama proses ini guru dapat menilai apakah siswa
telah mencapai suatu hasil belajar yang ditunjukan dengan pencapaian beberapa indikator dari hasil belajar tersebut. Apabila hasil belajar siswa telah direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak maka siswa tersebut telah mencapai suatu kompetensi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dialami siswa setelah ia mengalami pengalaman belajarnya.
Perubahan perilaku mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar yang baik adalah yang telah memenuhi indikator hasil belajar,
sehingga siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sdehari-hari.
2.1.4. Performansi Guru
Mengajar pada dasarnya merupakan kegiatan akademik yang berupa interaksi komunikasi antara guru dan siswa. Segala aktivitas mengajar yang
dilakukan oleh guru merupakan kegiatan dalam rangka mengaktifkan proses belajar siswa dengan menggunakan berbagai metode belajar. Menurut Barak
Rosenshine dalam Suhardan 2010: 67-8 mengemukakan bahwa mengajar yang efektif merupakan sebuah tindakan guru yang terlatih dalam melaksanakan
pekerjaannya, yaitu kemahiran dalam menyajikan bahan pelajaran dengan meramu berbagai penggunaan metode mengajar untuk menyajikan materi belajar.
Ismail 2009 menyatakan bahwa tugas guru dalam pembelajaran menuntut penguasaan bahan ajar yang akan diajarkan dan penguasaan tentang
bagaimana mengajarkan bahan ajar yang menjadi pilihan dan peran guru dalam mengelola pembelajaran karena pengelolaan pembelajaran berkaitan langsung
dengan aktivitas belajar siswa. Kegiatan yang dilakukan oleh guru diantaranya, yaitu mengecek pemahaman siswa tentang bahan yang dipelajari, menyediakan
kesempatan untuk partisipasi siswa dalam kegiatan belajar, menyediakan kesempatan yang luas untuk aktif memahami bahan yang diajarkan, mengoreksi
kesalahan, membimbing setiap murid, belajar mempraktekannya, memberi umpan balik dan membantu mencari pemecahan masalah.
Guru merupakan komponen terpenting dalam proses pembelajaran. Menurut pendapat Ismail 2009, bahwa untuk mendapatkan proses dan hasil
belajar siswa yang berkualitas tentu memerlukan kinerja guru yang maksimal. Kualitas seorang guru harus menjadi prioritas dalam upaya mengembangkan
sebuah pola pendidikan yang efektif. Kualitas seorang guru ditandai dengan tingkat kecerdasan, ketangkasan, dedikasi, dan loyalitas yang tinggi serta ikhlas
dalam memajukan pendidikan dan mecerdaskan semua siswa. Dapat disimpulkan bahwa performansi guru adalah segala aktivitas yang
dilakukan guru dalam proses pembelajaran untuk tercapainya tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa yang optimal.
2.1.5. Hakikat PKn
Menurut Sigalingging 2008:9 Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memiliki misi khusus yaitu untuk membentuk peserta didik
agar menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Warga negara yang baik adalah warga negara yang mampu berpikir secara kritis, rasional, kreatif,
cerdas, dan anti korupsi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata
pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak–hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 Per. Men. Pendidikan Nasional RI. Nomor 24 Tahun 2006.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Sigalingging, 2008: 9 adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 Berpikir secara kritis, rasional,
dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan; 2 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi; 3 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya; 4 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Pendidikan Kewarganegaraan dilaksanakan di semua lembaga pendidikan atau sekolah dalam sistem pendidikan nasional. Kedudukannya sangat strategis
sebab bukan hanya sekedar proses pengajaran atau mentransfer ilmu pengetahuan,
tetapi adalah penanaman sikap untuk membentuk watak dan kepribadian berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Menurut John Patrick, jurnal the civic mission of schools: key ideas in aresearch-based report on civic education in the US 2004 . Menyatakan
bahwa : “ The mission of schools-based civic education is to develop
competent citizens who have the knowledge, skills and attitudes necessary to participate responsibly and effectively in the political
and civic life of a democracy.”
Misi sekolah yang berbasis pendidikan kewarganegaraan adalah mengembangkan warga negara yang kompeten yang memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk berpartisipasi secara bertanggung jawab dan efektif dalam kehidupan politik dan sipil dari demokrasi.
2.1.6. PKn di SD