Bahan yang Digunakan Uraian Proses Produksi

diberikan meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, serta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 6. Izin Khusus, yaitu dispensasi yang diberikan kepada tenaga kerja untuk melakukan kegiatan tertentu, misalnya istirahat karena sakit.

2.5. Proses Produksi

2.5.1. Bahan yang Digunakan

Adapun bahan yang digunakan oleh PT Sumatra Industri Cat dalam menghasilkan produk terdiri dari bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan yang dapat dilihat dalam uraian berikut ini. 2.5.1.1.Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan cat yaitu bahan pengikat binder, bahan pewarna, bahan pengisi, serta bahan pelarut. Bahan pengikat merupakan bahan yang berfungsi membawa bahan melekat pada bidang yang di kuas atau disemprot dengan cat. Bahan pewarna merupakan bahan yang berfungsi untuk menambah fungsi dekoratif cat dengan memberi warna tertentu pada cat. Bahan pengisi merupakan bahan yang berfungsi untuk memperbaiki sifat-sifat cat serta mengurangi harga cat. Bahan pelarut merupakan bahan yang digunakan untuk melarutkan bahan baku agar dapat bercampur. Universitas Sumatera Utara 2.5.1.2.Bahan Tambahan Bahan tambahan atau additive adalah bahan yang berfungsi untuk memperbaiki sifat-sifat khusus yang dikehendaki dari cat. Bahan tambahan yang digunakan yaitu anti foaming agent. 2.5.1.3.Bahan Penolong Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi cat berupa kaleng dan tali plastik. Kaleng yang digunakan adalah kaleng yang terbuat dari aluminium yang anti karat agar mutu dan isi cat tetap dalam kondisi baik walaupun tidak digunakan dalam waktu yang lama. Tali plastik digunakan pada pengepakan cat untuk memudahkan pengiriman.

2.5.2. Uraian Proses Produksi

Proses pembuatan cat di PT Sumatra Industri Cat terdiri dari proses penimbangan bahan baku, proses pengadukan, proses penghalusan, proses penuangan, proses pengalengan, dan proses pengepakan. Adapun proses produksi cat adalah sebagai berikut. 1. Tahap Penimbangan Bahan Baku Dalam tahap ini, bahan baku yaitu bahan pengikat binder, bahan pewarna, bahan pengisi, serta bahan pelarut dikumpulkan dan dilakukan penimbangan terhadap masing-masing bahan sesuai dengan formula yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara 2. Tahap Pengadukan Mixing Dalam tahap ini, bahan baku yang telah disediakan kemudian dicampur ke dalam mixer. Proses pengadukan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan mesin high speed mixer. Proses pengadukan dilakukan hingga warna cat merata. Pada tahap ini operator melakukan pengecekan terhadap warna cat dan waktu pengeringan cat. 3. Tahap Penghalusan Grinding Dalam tahap ini, cat yang telah dihasilkan kemudian digiling dengan menggunakan mesin bar mills. Penggilingan dilakukan berulang kali sampai partikel cat yang dihasilkan telah benar-benar halus. Ukuran kehalusan biasanya sekitar 800 sampai dengan 1000 mesh. 4. Tahap Penuangan Dalam tahap ini, cat yang telah selesai diproduksi kemudian dibawa ke stasiun penuangan. Cat tersebut kemudian dituang ke dalam kaleng secara manual dengan menggunakan gayung. 5. Tahap Pengalengan Dalam tahap ini, kaleng yang telah berisi cat kemudian ditutup dan diberi sampel warna untuk memudahkan pembeli mengetahui warna cat yang terdapat di dalam kaleng tanpa perlu membuka kemasan. Proses pengalengan dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa alat press. 6. Tahap Pengepakan Dalam tahap ini, kaleng cat yang telah diberi sampel kemudian diikat dengan menggunakan tali plastik. Pada tahap ini operator melakukan pengecekan Universitas Sumatera Utara terhadap hasil pengalengan. Setiap pak terdiri dari 10 kaleng cat. Setelah kaleng dipak, kemudian produk diserahkan kepada bagian gudang.

2.5.3. Mesin dan Peralatan