2.2 Evaluasi Pencapaian Hasil Belajar
Evaluasi pencapaian hasil belajar merupakan suatu usaha untuk mengukur dan menilai proses belajar peserta didik. Evaluasi pencapaian hasil
belajar dilakukan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
Menurut Handayani 2005:4 evaluasi pencapaian hasil belajar merupakan penafsiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa-siswanya ke
arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang menunjukkan sampai
sejauh mana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Data hasil evaluasi kemudian dijadikan informasi untuk selanjutnya
dilaksanakan upaya perbaikan. Handayani 2005:4 menjelaskan fungsi utama evaluasi dalam
pembelajaran, yaitu sebagai berikut : 1 Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan maupun
perkembangan siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar selama jangka waktu yang telah ditentukan.
2 Untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan suatu metode mengajar yang telah diterapkan dalam proses belajar mengajar.
3 Kekurangan dan keburukan yang diperoleh dari hasil evaluasi sebagai bahan untuk perbaikan dalam proses belajar mengajar.
2.3 Belajar Tuntas
Dalam proses belajar dan pembelajaran selalu bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar dan pembelajaran di sekolah, tujuan itu
dituangkan dalam tujuan instruksional. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terdapat perbedan antara
siswa satu dengan siswa lain. Perbedaan itu antara lain : 1 Waktu dan irama perkembangan
2 Motif, intelegensi dan emosi 3 Kecepatan belajar dan menangkap pelajaran
4 Pembawaan dan lingkungan Perbedaan itu menyebabkan hasil belajar siswa berbeda dan waktu yang
diperlukan untuk mencapai ketuntasan berbeda pula. Dalam Pedoman Penilaian Kurikulum menetapkan bila hasil yang
dicapai oleh siswa dalam tes adalah 75 dari Tujuan Instruksional Khusus atau lebih, siswa dipandang telah menguasai bahan pelajaran yang bersangkutan dan
siap untuk mengikuti program berikutnya. Sedangkan kalau hasil yang dicapai kurang dari 75 dari Tujuan Instruksional Khusus, siswa tersebut perlu diberi
kegiatan perbaikan sehubugan dengan kesulitan yang dihadapinya Suryosubroto 2002:117.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Mengajar untuk Sekolah Menengah Kejuruan tentang penilaian hasil belajar akan mendapatkan nilai 70 apabila
penguasaan materi pelajaran mencapai 70. Berdasarkan kriteria tersebut maka siswa dipandang belajar tuntas dalam mata pelajaran Kompetensi Kejuruan
Teknik Gambar Bangunan bilamana siswa mampu menguasai materi minimal 70. Dikarenakan mata pelajaran ini adalah mata pelajaran praktek dimana untuk
pengembangan, pemahaman dan penerapan lebih lanjut mengenai mata pelajaran ini dapat dilaksanakan oleh siswa di luar sekolah.
Untuk keberhasilan ketuntasan mengajar, kelas dilihat dari siswa yang mencapai 70 dari sekurang-kurangnya 85 dari jumlah peserta mata pelajaran
tersebut.
2.4 Modul