58 sebagai ketakutan, kebingungan, hidup penuh tekanan dan sebagai ketidakpastian
yang dialami oleh individu dari waktu kewaktu sebagai tanggapan terhadap situasi yang mengancam dan khayal.
Definisi operasional dari variabel kecemasan menghadapi pensiun adalah a. Kondisi psikologis yang meliputi : 1 Khawatir, 2 Sukar konsentrasi,
3 Gelisah, 4 bingung, 5 perhatian terganggu b. Kondisi fisiologis yang meliputi : 1 Berkeringat, 2 Pusing, 3 Jantung
Berdebar-debar, 4 sakit perut, 5Mual, 6 keluar keringat dingin c. Kondisi motorik yang meliputi : 1 Mengalihkan pembicaraan, 2 Apatis
3 Gigit kuku jari, 4 Patah-patahkan buku-buku jari 5 Garuk-garuk kepala
3.3 POPULASI DAN SAMPEL
3.3.1 Populasi
Populasi adalah kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian Azwar, 2003: 77. Arikunto 2002: 108 mendefinisikan populasi
sebagai keseluruhan subjek penelitian yang merupakan sejumlah individu yang mempunyai cirri atau karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini
adalah pegawai Kementrian Agama Kabupaten Banjarnegara. Adapun karakteristik populasi pada penelitian ini adalah:
a. Usia antara 51-56 tahun bagi pegawai non akademik dan usia 55-60 Tahun bagi pegawai akademik atau akan menghadapi pensiun hingga lima tahun
mendatang 2008-2013. Hal ini disesuaikan dengan program pensiun pada pegawai Kementrian Agama yang dikenakan pada usia 56 tahun untuk
pegawai non akademik, dan 60 tahun untuk pegawai akademik guru.
59 b. Masih aktif dalam pekerjaannya, pegawai Kementrian Agama kabupaten
Banjarnegara berjenis kelamin laki-laki Dalam penelian ini jumlah populasi yang akan menghadapi masa pensiun
berjumlah 59 orang, akan tetapi yang berhasil dan bersedia mengisi angket penulis berjumlah 52 pegawai. Sisanya menolak mengisi dengan alasan itu adalah rahasia
keluarga yang tidak baik untuk dipublikasikan
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2002: 109. Sampel adalah sebagian dari populasi. Karena ia merupakan bagian dari
populasi, tentulah ia harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah porposive
sample atau sampel bertujuan yaitu didasarkan atas tujuan tertentu. Purposive sample
adalah metode pengambilan sampel berdasarkan pada karateristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut-paut dengan kareteristik populasi yang sudah
diketahui sebelumnya Santoso Tjiptono 2002 dalam Hariwijaya Triton 2007:68, teknik ini biasanya dilakukan karene beberapa pertimbangan, misalnya
alas an keterbatasan waktu, tenaga, dan cara ini diperbolehkan, yaitu peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, tapi ada syarat-syarat yang harus
dipenuhi. Syarat- syarat puposive sample :
1. mengambil sampel harus di dasarkan atas ciri- ciri, sifat atau karakteristik
tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi
60 2.
subjek yang diambil sebagai sampel benar- benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri- ciri yang terdapat pada populasi
3. penentuan karakteristik populasi dilakukandengan cermat di dalam studi
pendahuluan. Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup baik karena sesuai
dengan pertimbangan peneliti sendiri sehingga dapat mewakili populasi. Kelemahannya adalah bahwa peneliti tidak dapat menggunakan statistik
parametrik sebagai teknik analisis data, karena tidak memenuhi persyaratan random. Keuntungan terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai
dengan variabel yang diteliti. Purposive sample yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi di dasarkan atas adanya tujuan tertentu yaitu : mengambil subjek dengan rentan usia antara 50-56 tahun pada
pegawai non akademik, dan 55-60 tahun pada pegawai akademik. Hasil penelitian dari sampel nantinya akan digeneralisasikan pada
populasi. Generalisasi adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi Arikunto, 2002: 109. Pada penelitian ini, sampelnya
adalah pegawai Kementrian Agama Kabupaten Banjarnegara, guna mengetahui perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi masa pensiun pada pegawai
Kementrian Agama kabupaten Banjarnegara yang isterinya bekerja dan tidak bekerja.
3.4 . METODE PENGUMPULAN DATA