RefleksiSiklus II Hasil Nontes Siklus II

dimaklumi karena pada umumnya sebagian besar siswa sudah mengalami perubahan dan peningkatan perilaku belajar yang lebih baik.

4.1.3.2.4 RefleksiSiklus II

Setelah dilaksanakan pembelajaran menulis kata berhuruf Jawa yang menggunakan sandhangan swara dengan model Anom siklus II, dapat diketahui bahwa hasil tes pada siklus II telah mengalami peningkatan dari siklus I. Rata-rata nilai dari hasil tes menulis kata berhuruf Jawa yang menggunakan sandhangan swara siklus II mencapai 77,9 atau masuk dalam kategori tuntas dan hasil ini sudah mencapai target yang diharapkan oleh guru karena nilai KKM yang harus dicapai adalah 70. Pada siklus II, siswa sudah dapat memahami materi dan dapat menuliskan huruf Jawa yang menggunakan sandhangan swara dengan baik. Sebagian siswa mengalami peningkatan keterampilan menulis huruf Jawa yang menggunakan sandhangan swara secara signifikan. Peningkatan yang dialami siswa terjadi tidak hanya pada hasil tes tetapi juga pada hasil nontes siklus II. Peningkatan hasil nontes dikarenakan adanya perubahan perilaku belajar siswa ke arah positif. Siswa lebih tenang ketika mendengarkan penjelasan guru, lebih aktif dan semangat selama mengikuti pembelajaran dan sungguh-sungguh pada saat mengerjakan tugas, sedangkan siswa yang berbicara sendiri ketika pembelajaran berlangsung, melamun dan mengantuk, dan suka mengganggu teman ataupun perilaku negatif lainnya mulai berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perubahan perilaku belajar siswa ke arah positif dalam pembelajaran menulis kata berhuruf Jawa yang menggunakansandhanganswaradengan model Anom. Melalui adanya perbaikan dengan cara mematangkan rencana pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II, yaitu dengan menambahkan tulisan pada gambar ternyata dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis kata berhuruf Jawa yang menggunakan sandhangan swara. Selain itu, dalam siklus II ini guru lebih memotivasi siswa untuk bisa lebih baik sehingga siswa juga merasa semangat, senang dan dapat dengan mudah menuliskan huruf Jawa sehingga hasil yang mereka capai juga meningkat.

4.2 Pembahasan

Pembahasan hasil ditujukan untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang diangkat. Setelah dilakukan analisis data tes dan nontes, maka dapat diperoleh kenyataan bahwa penggunaan model Anom dalam pembelajaran menulis kata berhuruf Jawa yang menggunakan sandhangan swara pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Srobyong Jepara dapat meningkatkan keterampilan menulis kata berhuruf Jawa yang menggunakan sandhangan swara. Pembahasan hasil ini didasarkan pada hasil tes dan hasil nontes pada siklus I dan siklus II. Pembahasan hasil tes mengacu pada pemerolehan skala nilai yang dicapai siswa ketika menulis kata berhuruf Jawa yang menggunakan sandhangan