Uji Hipotesis 3 Uji Hipotesis

: varians kelas eksperimen : varians kelas kontrol f. Menarik kesimpulan yaitu jika t hitung ≥ t tabel maka H ditolak. Artinya hasil belajar siswa yang diajar dengan model Think-pair-share lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan metode ekspositori

3. Uji Hipotesis 3

Uji Hipotesis 3 merupakan uji untuk mengetahui apakah motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dengan variabel bebas motivasi belajar dan variabel terikat hasil belajar. Menurut Sugiyono 2007: 261 persamaan umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut : Y = a + bX Keterangan: Y : subyek dalam variable dependen yang diprediksikan a : harga Y ketika harga X = 0 harga konstan b : angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila + arah garis naik, dan bila - maka arah garis turun X: subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Menurut Sugiyono 2007: 262, harga a dan b diperoleh dari persamaan berikut: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 2 i i i i i i i X X n Y X X X Y a ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 i i i i i i X X n Y X Y X n b Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linearitas. Maksudnya apakah regresi antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Apabila tidak linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. a. Uji Lineritas Rumus-rumus yang digunakan dalam uji linearitas menurut Sugiyono 2007: 265-266 adalah sebagai berikut. 1 Jumlah kuadrat total ∑ = 2 Y T JK 2 Jumlah kuadrat koefisien a n Y A JK 2 ∑ = 3 Jumlah kuadrat regresi b|a ⎪⎭ ⎪ ⎬ ⎫ ⎪⎩ ⎪ ⎨ ⎧ − = ∑ ∑ ∑ n Y X XY b a b JK | 4 Jumlah kuadrat sisa | a b JK a JK T JK S JK − − = 5 Jumlah kuadrat tuna cocok ∑ ∑ ∑ ⎪⎭ ⎪ ⎬ ⎫ ⎪⎩ ⎪ ⎨ ⎧ − = i x i n Y Y TC JK 2 2 6 Jumlah kuadrat galat TC JK S JK G JK − = Tabel 3.7 Tabel Bantuan Uji Linieritas dan Uji Keberartian Model Regresi Sumber variasi dk JK KT F Total n ∑ 2 Y ∑ 2 Y Koefisien a 1 JK A JKa Koefisien b|a 1 JKb|a | 2 a b JK S reg = sis reg S S 2 2 Sisa n-2 JKS 2 2 − = n S JK S sis Tuna cocok k-2 JK TC 2 2 − = k S JK S TC G TC S S 2 2 Galat n-k JKG k n G JK S G − = 2 Dinyatakan bahwa model regresi berbentuk linear apabila nilai F hitung = G TC S S 2 2 F tabel dengan dk 1 = k-2 berbanding dk 2 = n-k. Menggunakan program SPSS 16.0, apabila nilai pvalue dari deviation of linearity 0,05. b. Uji Kebermaknaan Model Regresi Uji kebermaknaan model regresi digunakan uji F = sis reg S S 2 2 . Apabila nilai F hitung F tabel dengan dk 1 = 1 dan dk 2 = n-2 dapat disimpulkan bahwa model regresi signifikan. Dengan bantuan program SPSS 16.0, apabila diperoleh nilai signifikansi 0,05 dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar dapat dilihat dari nilai R-square. Menurut Sugiyono 2007: 274 nilai R diperoleh dari koefisien korelasi Pearson dengan rumus: 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = Y Y n X X n Y X XY n r xy 39

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Belajar setelah Pembelajaran

Hasil belajar siswa setelah pembelajaran model Think‐pair‐share pada kelompok eksperimen dan pembelajaran ekspositori pada kelompok kontrol dapat dilihat dari hasil tes akhir yang terdiri dari 12 soal pilihan ganda dan 2 soal essay. Tabel 4.1 memperlihatkan rata‐rata hasil belajar dan ketuntasan belajar dari kedua kelompok setelah pembelajaran. Tabel 4.1 Gambaran Hasil Belajar Siswa Data N Rata ‐rata Ketuntasan Belajar KKM = 75 Frekuensi Persentase Eksperimen 23 84,98 23 100 Kontrol 23 80,34 21 91,30 Sumber: lampiran 15 dan 16 Terlihat pada tabel 4.1 rata‐rata hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran model Think‐pair‐share pada kelompok eksperimen diperoleh rata‐rata sebesar 84,98. Dari 23 siswa semuanya mencapai ketuntasan belajar dengan nilai ≥ 75, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh rata‐rata 80,34, dengan ketuntasan sebanyak 21 siswa 91,39 yang mencapai ketuntasan belajar.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

Eksperimentasi pembelajaran Matematika dengan menggunakan model struktural “Think Pair Share” pada materi pokok bentuk akar dan pangkat ditinjau dari gaya belajar Matematika siswa

0 3 121

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Penalaran Matematika Siswa Kelas VIII

1 7 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Dengan Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share Pada Siswa Kelas 6 SDN Kayen 01 Semester 1 Tahun Pelajaran 2014/201

0 1 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Materi Pangkat Tak Sebenarnya (PTK pada Siswa Kelas IX SMP MUHAMMADIYAH

0 1 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Materi Pangkat Tak Sebenarnya (PTK pada Siswa Kelas IX SMP MUHAMMADIYAH

0 4 13

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA di SMP

0 0 67