9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan
lain-lain Hakim, 2005: 1. Melalui kegiatan belajar seseorang akan mengalami peningkatan dalam kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan lain-lain. Yamin 2005: 99 mengemukakan bahwa adalah perubahan tingkah
laku seseorang akibat pengalaman yang diperoleh melalui pengalaman, pendengaran, membaca, dan meniru. Kegiatan pembelajaran diperoleh
melalui pengalaman, pendengaran, membaca, dan meniru yang merupakan inti kegiatan dalam pendidikan.
Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran tersebut, yang melibatkan semua komponen
pengajaran. Pada penelitian ini menitik beratkan upaya guru dalam proses pembelajaan yang menuntut keaktifan siswa untuk melakukan suatu
kegiatan pembelajaran secara motorik yang merupakan pengejawantahan fungsi mental yang dilakukan oleh siswa dan dirancang secara sistematis
strategi pembelajarannya oleh pengajar untuk memperoleh suatu produk
10
ketrampilan tertentu secara optimal.
2.1.1. Belajar Seni Tari
Sebagaimana dikemukakan oleh Yamin 2005: 99 belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang akibat pengalaman yang diperoleh
melalui pengalaman, pendengaran, membaca, dan meniru. Dalam buku Kamus Umum Bahasa Indonesia dikatakan bahwa seni yaitu : “Kecakapan
batin akal yang luar biasa yang dapat mengadakan atau menciptakan sesuatu yang lu
ar biasa“ Poerwadarminta, 2002:917. Sedangkan tari dinyatakan bahwa: “Gerakan badan, tangan, dsb, yang berirama dan
biasanya diiringi
oleh bunyi-
bunyian seperti musik, gamelan“. Poerwadarminta, 2002:1020.
Ada beberapa pengertian seni tari dari berbagai ahli tari yaitu : Istilah seni pada mulanya berasal dari kata “Ars” Latin atau “Art” Inggris
yang bermakna “Kemahiran” Jazuli, 2008: 45. Pangeran Soerjodiningrat dalam Jazzuli, 2001: 45 mengatakan bahwa tari adalah gerak seluruh
tubuh disertai bunyian gamelan diatur menurut irama lagunya, gendhing, ekspresi muka, disertai dengan isi dan makna tarinya.
Curt Sachs dalam Jazzuli, 1994: 3 seorang ahli sejarah dan musik dari Jerman mengatakan bahwa tari adalah gerak yang ritmis. Tari
merupakan ekspresi perasaan tentang sesuatu lewat gerak ritmis yang indah yang telah mengalami stilisasi dan distorsi Jazzuli, 1994: 82.
Sedangkan Wardhana 1990:8 menyatakan tari adalah ungkapan nilai-nilai keindahan dan keluhuran lewat gerak dan sikap.
11 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seni tari adalah
Ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan melalui gerak ritmis yang indah dari keseluruhan tubuh yang ditata dengan irama lagu pengiring sesuai
dengan lambang, watak dan tema tari. Belajar seni tari adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu melalui praktek dan latihan yang berupa wujud. Wujud
dimaksudkan cara mengekspresikan pengalaman melalui wujud, yang berupa gerak menari. Gerak merupakan media utama dalam tari. Melalui
merangkai gerak-gerak yang indah dan ritmis dari hasil eksplorasi gerak yang telah mengalami stilisasi penggayaan dan distorsi penyederhanaan
dipadu unsur-unsur pendukung maka terciptalah tarian. 2.1.2.
Proses Pembelajaran Pembelajaran berasal dari kata “belajar” yang mendapat awalan
“pe” dan akhiran “an”. Pada dasarnya pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar,
bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan, dan sikap Dimyati dan Mudjiono, 1994: 2
Untuk mencapai aktivitas maksimal belajar siswa, dalam pembelajaran harus ada aksi untuk berkomunikasi yang jelas antara guru
dengan siswa, sehingga kegiatan belajar oleh siswa dapat berdaya guna dalam mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
bisa positif maupun negatif. Aktivitas siswa yang positif misalnya;
12 mengajukan pendapat atau gagasan, mengerjakan tugas atau soal,
komunikasi dengan guru secara aktif dalam pemebelajaran dan komunikasi dengan sesama siswa sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang
sedang dihadapi, sedangkan aktivitas siswa yang negatif, misalnya menganggu sesama siswa pada saat proses belajar mengajar di kelas,
melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru.
2.1.3. Pendekatan PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan Depdiknas. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses
pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima
kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka
pembelajaran tersebut
bertentangan dengan
hakikat belajar
akhmadsudrajat.wordpress.com20080122konsep-pakem2008. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan
generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar
13 yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh
pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Secara garis besar, gambaran PAKEM adalah sebagai berikut :
a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar
melalui berbuat. b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan
semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi
siswa. c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar
yang lebih menarik dan menyediakan „pojok baca‟ Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok. d. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Pendekatan PAKEM adalah suatu penerapan proses Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan dimana seorang gurupendidik
dituntut bisa merangsang siswa agar lebih aktif, kreatif dengan pemanfaatan waktu seefektif mungkin dalam suasana yang menyenangkan.
Melalui penerapan PAKEM, siswa sebagai sentral pembelajaran diharapkan tidak merasa bosan dan takut sehingga dapat menyerap materi
14 lebih maksimal dan kreatifitas ataupun hasil belajar siswa dapat lebih
meningkat.
2.2. Minat