Hasil Uji Hubungan Sikap Konselor Sekolah terhadap Profesinya

Tabel 4.4 Deskripsi Tiap Indikator Penerapan Kode Etik Profesi Konseling No Indikator Skor Kriteria 1. 2. Hubungan dalam pemberian pelayanan Hubungan dengan klien 79,03 77,81 Tinggi Tinggi Berdasarkan tabel 4.4 tersebut tampak bahwa seluruh indikator sikap konselor sekolah terhadap profesinya dalam melaksanakan konseling individual yang terdiri dari indikator hubungan dalam pemberian pelayanan dan indikator hubungan dengan klien sudah tinggi.

4.1.3 Hasil Uji Hubungan Sikap Konselor Sekolah terhadap Profesinya

dengan Penerapan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling 4.1.3.1 Hasil Uji Normalitas Data Untuk menguji hipotesis digunakan analisis statistik dengan analisis korelasi. Hasil analisis korelasi tersebut dapat dilakukan apabila data tersebut memenuhi syarat yaitu berdistribusi normal dan dalam hal ini uji normalitas data digunakan teknik chi square yang hasilnya seperti terangkum pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data No Variabel χ 2 hitung χ 2 tabel Kategori 1. Sikap konselor sekolah terhadap profesinya X 3,5281 7,81 Normal 2. Penerapan kode etik profesi konseling Y 5,1188 7,81 Normal Berdasarkan hasil perhitungan yang terangkum pada tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa data dari kedua variabel penelitian ini yaitu variabel sikap konselor sekolah terhadap profesinya dan data variabel penerapan kode etik profesi konseling berdistribusi normal ditunjukkan dari nilai χ 2 hitung = 3,5281 dan 5,1188 χ 2 tabel = 7,81. 4.1.3.2 Hasil Analisis Korelasi Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan digunakan analisis korelasi dengan tujuan untuk menguji signifikan tidaknya hubungan sikap konselor sekolah terhadap profesinya dengan penerapan kode etik profesi konseling dalam pelaksanaan konseling di sekolah. Berdasarkan hasil analisis korelasi antara sikap konselor sekolah terhadap profesinya dengan penerapan kode etik profesi konseling dalam pelaksanaan konseling di sekolah diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,544 r tabel 0,249 untuk α = 5 dengan N = 63. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ”Ada hubungan antara sikap konselor sekolah terhadap profesinya dengan penerapan kode etik profesi Bimbingan dan Konseling dalam pelaksanaan konseling individual”, diterima. Harga koefisien korelasi sebesar 0,544 berada pada indek korelasi antara 0,40 – 0,60 sehingga dapat dijelaskan bahwa hubungan antara sikap konselor sekolah terhadap profesinya dengan penerapan kode etik profesi Bimbingan dan Konseling dalam pelaksanaan konseling individual termasuk dalam kategori cukup erat.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

PERAN PERSONALIA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 20152016

0 13 290

PERBEDAAN KINERJA KONSELOR BERSERTIFIKAT PENDIDIK DENGAN KONSELOR YANG BELUM BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI SE KOTA TEGAL TAHUN 2012 2013

0 4 274

PEMAHAMAN KONSELOR TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI SE KABUPATEN TEGAL TAHUN 2010 2011

0 4 102

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Konselor Dalam Memberikan Layanan Konseling dan Sikap Siswa Memanfaatkan Layanan Konseling Perorangan di SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

1 12 156

modul 9 profesionalisasi kode etik profesi bimbingan dan konseling fix

2 13 83

(ABSTRAK) PEMAHAMAN KONSELOR TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN TEGAL TAHUN 2010/2011.

0 0 2

(Abstrak)Hubungan Sikap Konselor Sekolah terhadap Profesinya dengan Penerapan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling dalam Pelaksanaan Konseling Individual di SMA Negeri se-Kota Semarang Tahun Ajaran 2010.

0 0 2

Persepsi Klien tentang Keefektifan Konselor dalam Melaksanakan Konseling Individual ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Gender Konselor di SMA Negeri se-Kota Semarang Tahun Ajaran 2004/2005.

0 0 2

TINGKAT PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KELOMPOK KERJA KABUPATEN BANTUL.

2 22 350

DRAFT I KODE ETIK PROFESI KONSELOR INDONESIA (ASOSIASI BIMBINGAN KONSELING INDONESIA) Oleh: Prof. Dr. Syamsu Yusuf, LN dan tim ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA 2009 KODE ETIK PROFESI KONSELOR INDONESIA (ASOSIASI BIMBINGAN KONSELING INDONESIA) PE

0 0 17