b. Mendiagnosis masalah klien;
c. Melakukan prognosis untuk mencari alternatif pemecahan masalah;
d. Memberikan treatment kepada klien.
3. Tahap akhir
Tahap ini ditandai dengan menurunnya kecemasan klien, adanya perubahan perilaku
ke arah yang lebih positif, sehat dan dinamik, adanya tujuan hidup yang jelas dengan
program yang jelas pula dan adanya perubahan perilaku klien untuk mengatasi
masalahnya. Pada tahap ini konselor melakukan beberapa hal, diantaranya:
a. Melakukan penilaian dengan menanyakan kepada klien pemahaman yang
diperoleh setelah mengikuti proses konseling understanding, perasaan klien saat
dan setelah mengikuti proses konseling comfortable, langkah yang akan diambil
action, dan waktu pelaksanaannya.
b. Memberikan tindak lanjut.
2.2.4 Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling dalam Pelaksanaan Konseling
Individual
Dalam penelitian ini, kode etik diteliti khususnya mengenai norma dan aturan dalam penyelenggaraan konseling individual di sekolah. Disarikan dari Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga ABKIN 2005 kode etik profesi konseling yang sehubungan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut.
1
Hubungan dalam Pemberian Pelayanan a
Konselor wajib menangani klien selama ada kesempatan dalam hubungan antara klien dengan konselor;
b Klien sepenuhnya berhak mengakhiri hubungan dengan konselor, meskipun proses
konseling belum mencapai hasil konkrit; dan
c Sebaliknya Konselor tidak akan melanjutkan hubungan bila klien tidak memperoleh
manfaat dari hubungan tersebut.
2
Hubungan dengan Klien a
Konselor wajib menghormati harkat, martabat, integritas dan keyakinan klien; b
Konselor wajib menempatkan kepentingan kliennya di atas kepentingan pribadinya; c
Konselor tidak diperkenankan melakukan diskriminasi atas dasar suku, bangsa, warna kulit, agama, atau status sosial tertentu;
d Konselor tidak akan memaksa seseorang untuk memberi bantuan pada seseorang tanpa
izin dari orang yang bersangkutan; e
Konselor wajib memberi pelayanan kepada siapapun terlebih dalam keadaan darurat atau banyak orang menghendakinya;
f Konselor wajib memberikan pelayanan hingga tuntas sepanjang dikehendaki klien;
g Konselor wajib menjelaskan kepada klien sifat hubungan yang sedang dibina dan
batas-batas tanggung jawab masing-masing dalam hubungan profesional; h
Konselor wajib mengutamakan perhatian terhadap klien; i
Konselor tidak dapat memberikan bantuan profesional kepada sanak saudara, teman- teman karibnya sepanjang hubungannya profesional.
Berdasarkan isi dari kode etik tersebut, dapat disimpulkan bahwa kode etik ini mengikat bagi setiap pelaksana profesional bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan
layanan konseling individual, dan hal ini dapat dinyatakan sebagai petunjuk atau pedoman pelaksanaan layanan konseling individual.
2.2.5 Penerapan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling dalam Pelaksanaan