Deskripsi Data Sikap Konselor Sekolah terhadap Profesinya

76

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dipaparkan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, analisis, dan pembahasannya. Hasil penelitian ini diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan pada SMA Negeri se-Kota Semarang.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data Sikap Konselor Sekolah terhadap Profesinya

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor sikap konselor sekolah terhadap profesinya dalam melaksanakan konseling individu di SMA Negeri se-Kota Semarang adalah 300,25 dengan persentase skor 80,71 yang tergolong dalam kategori baik. Secara lebih rinci ditinjau dari jawaban masing-masing responden diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Distribusi Sikap Konselor Sekolah terhadap Profesinya No. Interval Persentase Kategori Frekuensi Persentase 1. 2. 3. 4. 81,26 - 100,00 62,51 - 81,25 43,76 - 62,50 25,00 - 43,75 Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik 27 37 42,86 57,14 0,00 0,00 Jumlah 169 100,00 42.86 57.14 0.00 0.00 20 40 60 80 100 D is tr ib u si P er sen ta se Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Kategori Lebih jelasnya deskripsi data tentang sikap konselor sekolah terhadap profesinya dalam melaksanakan konseling individual di SMA Negeri se-Kota Semarang dapat disajikan secara grafis pada diagram batang berikut ini : Gambar 4.1 Distribusi Sikap Konselor Sekolah terhadap Profesinya Berdasarkan gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar konselor sekolah di SMA Negeri se-Kota Semarang memiliki sikap terhadap profesinya dalam kategori baik yaitu 57,14 sedangkan selebihnya yaitu 42,86 memiliki sikap terhadap profesinya dalam kategori sangat baik. Secara umum dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa sikap konselor sekolah terhadap profesinya dalam melaksanakan konseling di SMA Negeri se-Kota Semarang saat ini telah baik. Ditinjau dari tiap-tiap indikator sikap konselor sekolah terhadap profesinya dalam melaksanakan konseling individual yang terdiri dari 5 indikator, yaitu : kompetensi pengembangan kepribadian KPK, kompetensi landasan keilmuan dan keterampilan KKK, kompetensi keahlian berkarya KKB, kompetensi perilaku berkarya KPB, dan kompetensi berkehidupan bermasyarakat profesi KBB diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.2 Deskripsi Tiap Indikator Sikap Konselor Sekolah terhadap Profesi Bimbingan dan Konseling No Indikator Skor Kriteria 1. 2. 3. 4. 5. Kompetensi pengembangan kepribadian KPK Kompetensi landasan keilmuan dan keterampilan KKK Kompetensi keahlian berkarya KKB Kompetensi perilaku berkarya KPB Kompetensi berkehidupan bermasyarakat profesi KBB 83,73 82,38 82,59 77,28 79,46 Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Baik Berdasarkan tabel 4.2 tersebut tampak bahwa pada indikator kompetensi pengembangan kepribadian KPK, kompetensi landasan keilmuan dan keterampilan KKK, kompetensi keahlian berkarya KKB telah sangat baik sedangkan untuk indikator kompetensi perilaku berkarya KPB, kompetensi berkehidupan bermasyarakat profesi KBB dalam kategori baik. Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa indikator yang membangun sikap konselor sekolah terhadap profesinya sudah baik dan bahkan ada beberapa indikator yang sudah sangat baik sehingga hal ini akan mampu mendorong konselor sekolah untuk lebih efektif dalam melaksanakan tugas profesinya khususnya dalam melaksanakan konseling individual.

4.1.2 Deskripsi Data Penerapan Kode Etik Profesi Bimbingan dan

Dokumen yang terkait

PERAN PERSONALIA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 20152016

0 13 290

PERBEDAAN KINERJA KONSELOR BERSERTIFIKAT PENDIDIK DENGAN KONSELOR YANG BELUM BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI SE KOTA TEGAL TAHUN 2012 2013

0 4 274

PEMAHAMAN KONSELOR TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI SE KABUPATEN TEGAL TAHUN 2010 2011

0 4 102

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Konselor Dalam Memberikan Layanan Konseling dan Sikap Siswa Memanfaatkan Layanan Konseling Perorangan di SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

1 12 156

modul 9 profesionalisasi kode etik profesi bimbingan dan konseling fix

2 13 83

(ABSTRAK) PEMAHAMAN KONSELOR TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN TEGAL TAHUN 2010/2011.

0 0 2

(Abstrak)Hubungan Sikap Konselor Sekolah terhadap Profesinya dengan Penerapan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling dalam Pelaksanaan Konseling Individual di SMA Negeri se-Kota Semarang Tahun Ajaran 2010.

0 0 2

Persepsi Klien tentang Keefektifan Konselor dalam Melaksanakan Konseling Individual ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Gender Konselor di SMA Negeri se-Kota Semarang Tahun Ajaran 2004/2005.

0 0 2

TINGKAT PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KELOMPOK KERJA KABUPATEN BANTUL.

2 22 350

DRAFT I KODE ETIK PROFESI KONSELOR INDONESIA (ASOSIASI BIMBINGAN KONSELING INDONESIA) Oleh: Prof. Dr. Syamsu Yusuf, LN dan tim ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA 2009 KODE ETIK PROFESI KONSELOR INDONESIA (ASOSIASI BIMBINGAN KONSELING INDONESIA) PE

0 0 17