III. KERANGKA PEMIKIRAN
Persoalan sosial ekonomi yang muncul di kawasan pesisir diantaranya yang terpenting adalah kemiskinan. Salah satu penyebabnya karena kehidupan
masyarakat pesisir sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut adalah pengembangan tambak sebagaimana yang terjadi di Kecamatan Muara Badak. Adanya kegiatan tambak ini diharapkan dapat
memberikan dampak positif terhadap masyarakat yang dapat dilihat dari tingkat kesejahteraannya.
Tekanan pembangunan ekonomi sering menimbulkan dilema bagi kelestarian sumberdaya alam. Hal ini mengingat kebutuhan konsumsi untuk
masyarakat sering tidak ditunjang oleh pengelolaan yang baik dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian sumberdaya alam, sehingga
penurunan kualitas sering dianggap sebagai biaya yang harus dibayar untuk suatu proses pembangunan ekonomi. Dengan makin meningkatnya kebutuhan ekonomi
yang berbasis sumberdaya alam, makin memberikan tekanan yang tinggi terhadap sumberdaya alam itu sendiri, sehingga timbul berbagai masalah lingkungan.
Rencana Strategis pelaksanaan pembangunan Kecamatan Muara Badak tahun 2005 menyebutkan bahwa pengembangan prioritas sektor perikanan
unggulan di Kecamatan Muara Badak dikhususkan pada pengembangan sistem produksi pertambakan. Bidang pembangunan unggulan ini, adalah dalam rangka
mendukung pembangunan Kabupaten Kutai Kartanegara. Pengembangan usaha pertambakan memang masih terbuka dengan
mengkorversi areal ekosistem mangrove di kawasan Kecamatan Muara Badak. Permasalahannya kemudian adalah bagaimana menilai manfaat dan biaya dari
ekosistem mangrove yang terkena dampak dari pembangunan ekonomi tersebut. Kerusakan terhadap ekosistem mangrove tidak hanya semata permasalahan
biofisik, tetapi lebih merupakan permasalahan ekonomi, sebab nilai-nilai ekonomis dari ekosistem mangrove bisa saja hilang bahkan mungkin tidak dapat
dipulihkan kembali.
Setiap keputusan yang diambil oleh decicion makers, akan menimbulkan implikasi manfaat dan kerugian gain and loss terhadap society secara
keseluruhan. Untuk melihat tepat atau tidaknya keputusan itu, maka aspek manfaat dan kerugian harus dianalisis dan dievaluasi dengan benar. Ini berarti
seluruh nilai baik yang memberikan manfaat atau yang menimbulkan kerugian dari setiap pilihan pemanfaatan dari ekosistem mangrove harus dipertimbangkan
dan nilai valuasi, karena valuasi pada dasarnya dapat menjembatani kepentingan ekonomi masyarakat dan kebutuhan ekologis dari sumberdaya alam. Kerangka
pendekatan studi dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Alur Kerangka Pendekatan Studi
Pengembangan tambak udang di Kecamatan Muara badak
Kondisi Sosial Ekonomi
Mangrove
Kebijakan Pemerintah Daerah
Pertumbuhan Ekonomi
Alternatif Pemanfaatan ekosistem mangrove
Direct Opportunity Cost
Extended Cost Benefit Analysis
ECBA Replacement Cost
Eksternalitas - Cost
Effect on Production Eksternalitas +
Benefit Indirect
Effect On Production Indirect
Direct
Kebijakan Pengelolaan Ekosistem Mangrove
IV. METODE PENELITIAN