III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian mencakup 14 provinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa
Yogyakarta DIY, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur NTT. Lokasi tersebut dipilih
berdasarkan pertimbangan kontribusi sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan sektor perdagangan, hotel, restoran dalam PDRB provinsi serta ketersediaan
data Tabel I-O tahun 2000 pada provinsi-provinsi tersebut.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Seluruh data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder. Data keterkaitan antar sektor diperoleh dari hasil analisis Tabel I-O
provinsi tahun 2000 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Indonesia. Untuk kebutuhan penelitian ini maka Tabel I-O tersebut diagregasi menjadi
sembilan sektor. Tabel I-O yang digunakan merupakan tabel transaksi total atas dasar harga produsen. Tabel tersebut dipilih karena transaksi atas dasar harga
produsen memiliki kestabilan dalam memberikan koefisien input sehingga lebih unggul untuk keperluan analisis dibandingkan transaksi atas dasar harga pembeli.
Data pertumbuhan ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data pertumbuhan ekonomi tahun 2000 yang dilihat dari data laju pertumbuhan PDRB
menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku. Data pertumbuhan ini dipilih berdasarkan pertimbangan kesesuaian dengan data Tabel I-O provinsi tahun 2000
yang juga menggunakan harga berlaku. Data-data pertumbuhan tersebut diperoleh dari BPS Pusat.
Selain data pertumbuhan ekonomi dan Tabel I-O, data lain yang digunakan untuk menunjang penelitian ini diperoleh dari instansi-instansi terkait
yaitu BPS Provinsi Jawa Barat, BPS Provinsi Jawa Timur, BPS Provinsi DIY, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Provinsi Jawa Barat,
Perpustakaan Institut Pertanian Bogor IPB, Perpustakaan Pertanian dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Pusat.
3.3 Metode Analisis dan Pengolahan data