Sumber idiosinkratik idiosyncratic sources, merupakan sumber internal yang mekihat nilai-nilai pengalaman, bakat serta kepribadian elit politik yang
mempengaruhi persepsi, kalkulasi, dan perilaku mereka terhadap kebijakan luar negeri. Disini tercakup juga persepsi seorang elit politik tentang keadaan alamiah
dari arena internasional dan tujuan nasional yang hendak dicapai. Selain keempat sumber kebijakan luar negeri di atas, terdapat pula hirauan akan
faktor ukuran wilayah negara dan ukuran jumlah penduduk, lokasi geografi, serta teknologi yang dapat terletak pada sumber sistemik atau masyarakat. Dengan
banyaknya faktor yang beraneka ragam, Rosenau menyarankan untuk melakukan cluster of input, dimana penstudi kebijakan luar negeri dapat memeilih dan
menggabungkan faktor mana yang paling penting dan patut diberi perhatian dalam menjelaskan politik luar negeri suatu negara yang diteliti.
2.6 Faktor Eksternal Politik Luar Negeri
Factor eksternal adalah pengaruh-pengaruh dari luar yang kemudian memaksa atau memicu sebuah negera mengambil kebijakan luar negeri;
a. Power Structur. Stuktur kekuatan antar negera akan memberikan gambaran pada hubungan antar negera kedepannya.
b. International Organization. Sebuah kebijakan luar negeri harus memperhatikan hukum, traktat dan kotrak internasional. Struktur organisasi regional maupun
global juga merupakan faktor pembangun dalam kebijakan luar negeri. c. Reaction of Other State. Tidak ada negera yang bisa berusaha untuk
menjalankan kepentingan fudamentalnya dengan melawan kepentingan Negara lain. Reaksi yang keras dari Negara lain akan menimbulkan akibat besar bagi
kebijakan luar negeri. d. Alliance. Pada masa perang dingin aliasi sangat berperan dalam menentukan
arah kebijakan luar negeri sebuah Negara.
13
e. World Public Opinion. Opini masyarakt dunia memungkinkan sebuah Negara meneruskan atau membatalkan kebijakan politik luar negerinya.
2.7 Faktor Internal Politik luar negeri
Faktor internal merupakan factor yang berasal dari negera itu sendiri yang mempengaruhi politik luar negerinya yaitu sebagai berikut :
a. Size. Luas wilayah territorial Negara yang diikuti dengan populasi yang besar sangat berpengaruh pada kebijakan luar negerinya.
b. Geography. Geografi sebuah Negara termasuk kesuburan, iklim, lokasi hubungan wilayah antar masyarakat, jalur air dan sebagainya. Hal ini merupakan
factor utama yang mempengaruhi suplay dalam negeri sendiri. c. Culture and History. Umumnya masyarakat memiliki sebuah pengalaman
budaya dan sejarah bersama yang bisa mengefektifkan kebijakan luar negeri karena dukungan dari semua elemen social yang membagi rata nilai dan
kenangan. d. Economic Development. Mata pencaharian, industri yang berbeda dari masing-
masing Negara menimbulkan hubungan yang dekat antar Negara tersebut, persaingan dibidang teknologi industry, ilmu pengetahuan akan menunjukkan
Negara mana yang bisa berjaya disektor ekonomi. e. Technology. Kemajuan dibidang ekonomi berefek pada militer dan kemampuan
ekonomi Negara sehingga stabilitas keamanan dan ekonomi dalam negeri semakan handal dan kuat.
f. National Capacity. Capasitas nasional Negara bergantung pada kondisi militer, kemajuan teknologi dan pengembangan ekonominya.
14
g. Social structur. Kondisi sosial yang memisahkan secara tajam antara kekayaan, ketidakseimbangan regional dan sebagainya tidak bisa memicu politik luar negeri
secara efektif dan menghambat kemajuan suatu negera. h. Public mood. Keadaan public selalu mengkuti proses pembuatan kebijakan luar
negeri. Hal ini bisa memberi evaluasi pada penting pada perumusan kembali kebijakan luar negeri.
i. Political organization. Organisasi sosial merupakan pengaruh yang sangat besar dalam menetapkan kebijakan luar negeri. Sebab para pembuat keputusan biasanya
mempunyai atau bernaung dalam organisasi-organisasi politik sebagai lembaga mereka.
j. Role of Press. kontrol pres juga merupakan formula vita bagi politik luar negeri sebab pers memberikan kontribusi berupa suplay informasi yang sesuai dengan
fakta dan terbaru. k. Political Accountability. Politik yang bisa dipertanggungjawabkan sehingga
warganegara akan mendukung setiap kebijakan politik yang diambil oleh pemerintahan.
l. Leadership. Kepemimpinan seorang pemimpin merupakan penentu dari kebijakan-kebijakan luar negerinya.
15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan