jangan menjadi objek dalam pertarungan politik internasional, melainkan kita tetap subjek yang berhak menentukan sikap kita sendiri, berhak memperjuangkan
tujuan kita sendiri, yaitu Indonesia merdeka seutuhnya.” Dalam keterangan tersebut, Bung Hatta tidak sekalipun menyebut politik
bebas aktif, tetapi hal itu tidak perlu diragukan karena dalam keterangan lain beliau telah berulang kali menyebut istilah politik bebas aktif jika menyebut
politik luar negeri Republik Indonesia. Lagi pula, keterangannya pada tanggal 2 September 1948 yang diberi judul ”Mendayung antara Dua Karang” mengandung
arti politik bebas aktif. Mendayung berarti upaya aktif dan antara dua karang berarti tidak terikat oleh dua kekuatan adikuasa yang ada pada saat itu, yakni
Amerika Serikat dan Uni Soviet yang kini telah runtuh.
2.3 Konsep Dasar Politik Luar Negeri
Dalam mempelajari politik luar negeri, penegertian dasar yang harus kita
ketahui yaitu politik luar negeri itu pada dasarnya merupakan “action theory”, atau kebijakasanaan suatu negara yang ditujukan ke negara lain untuk mencapai
suatu kepentingan tertentu. Secara pengertian umum, politik luar negeri foreign policy merupakan suatu perangkat formula nilai, sikap, arah serta sasaran untuk
mempertahankan, mengamankan, dan memajukan kepentingan nasional di dalam percaturan dunia internasional. Suatu komitmen yang pada dasarnya merupakan
strategi dasar untuk mencapai suatu tujuan baik dalam konteks dalam negeri dan luar negeri serta sekaligus menentukan keterlibatan suatu negara di dalam isu-isu
internasional atau lingkungan sekitarnya.
Salah satu cara untuk memahami konsep politik luar negeri adalah dengan jalan memisahkannya ke dalam dua komponen: politik dan luar negeri. Politik
policy adalah seperangkat keputusan yang menjadi pedoman untuk bertindak, atau seperangkat aksi yang bertujuan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Policy itu sendiri berakar pada konsep “pilihan choices”: memilih tindakan atau membuat keputusan-keputusan untuk mencapai
suatu tujuan. Sedangkan gagasanmengenai kedaulatan dan konsep “wilayah” akan
7
membantu upaya memahami konsepluar negeri foreign. Kedaulatan berarti kontrol atas wilayah dalam yang dimiliki oleh suatu negara. Jadi, politik luar
negeri foreign policy berarti seperangkat pedomanuntuk memilih tindakan yang ditujukan ke luar wilayah suatu negara.
Pemahaman konsep ini diperlukan agar kita dapat membedakan antara politik luar negeri dan politik domestik dalam negeri. Namun, tidak dapat
dipungkiri pula bahwasanya pembuatan politik luar negeri selalu terkait dengan konsekwensi- konsekwensi yang ada di dalan negeri. Meminjam istilah dari
Henry Kissinger, seorang akademisi sekaligus praktisi politik luar negeri Amerika Serikat, menyatakan bahwa “foreign policy begins when domestic policy ends”.
Dengan kata lain studi politik luarnegeri berada pada intersection antara aspek dalam negeri suatu negara domestik dan aspek internasional eksternal dari
kehidupan suatu negara. Karena itu studi politik luar negeri tidak dapat menisbikan struktur dan proses baik dari sistem internasional lingkungan
eksternal maupun dari sistem politik domestik. Dari pernyataan di atas sulit bagi kita untuk memisahkan antara politik luar negeri dengan politik dalam negeri.
Pemisahan ini hanya dimungkinkan untuk keperluan analisis atau penelitian dalam
Hubungan Internasional.
Kemudian, adapun yang dimaksud dengan bebas dan aktif dalam politik luar negeri Indonesia menurut beberapa ahli yakni :
1. A.W Wijaya merumuskan:
Bebas, berarti tidak terikat oleh suatu ideologi atau oleh suatu politik
negara asing atau oleh blok negara-negara tertentu, atau negara-negara
adikuasa super power. Aktif artinya dengan sumbangan realistis giat
mengembangkan kebebasan persahabatan dan kerjasama internasional dengan menghormati kedaulatan negara lain.
8
2. Mochtar Kusumaatmajamerumuskan bebas aktif sebagai berikut :
Bebas : dalam pengertian bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-
kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
sebagaimana dicerminkan dalam Pancasila. Aktif : berarti bahwa di dalam
menjalankan kebijaksanaan luar negerinya, Indonesia tidak bersifat pasif-reaktif atas kejadiankejadian internasionalnya, melainkan bersifat aktif .
3. B.A Urbani menguraikan sebagai berikut :
Bebas, perkataan bebas dalam politik bebas aktif tersebut mengalir dari
kalimat yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai berikut : supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas. Jadi menurut pengertian ini, dapat diberi
definisi sebagai “berkebebasan politik untuk menentukan dan menyatakan pendapat sendiri, terhadap tiap-tiap persoalan internasional sesuai dengan nilainya
masing-masing tanpa apriori memihak kepada suatu blok”.
2.4 Tujuan Politik Luar Negeri