Kelemahan ZZB yaitu;
1. Proses memakan waktu yang lama time consuming 2. Zbb cendrung menekankan manfaat jangka pendek
3. Implementasi zbb membutuhkan teknologi yang maju 4. Masalah yang besar yang dhadapi zbb adalah pada proses meranking dan merivew
paket keputusan 5. Untuk melakukan perankingan paket keputusan dibutuhkan staf yang memiliki
keahlian yang mungkin tidak dimiliki orentasi 6. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus
masuk dalam anggaran 7. Implementasi zbb menimbulkan masalah keprilakuan dalam organisasi
O. PLANING, PROGRAMMING, AND BUDGETING SYSTEM PPBS
PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori system yang berorintasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya alokasi sumber daya
berdasarkan analisis ekonomi. System anggaran PPBS tidak berdasarkan pada struktur organisasi tradisional yang terdiri dari divisi-divisi, namum berdasarkan program , yaitu
pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu. PPBS adalah salah satu model penganggaran yang ditujukan untuk membantu manajemen pemerintah untuk membuat
keputusan alokasi sumber daya secara lebih baik.
Proses implementasi PPBS Langkah implementasi PPBS meliputi :
1. Menentukan tukuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas. 2. Mengindentifikasi program - program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. 3. Mengevaluasi berbagai alternative program dengan menghitung cost-benefit dari
masing-masing program. 4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil.
5. Alokasi sumber daya kemasing-masing program yang disetujui.
PPBS mensyaratkan organisasi menyusun rencana jangka panjang untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui program-program.
Karakteristik PPBS ;
1. Berfokus pada tujuan dan aktifitas program untuk mencapai tujuan. 2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan dating
karena PPBS berorientasi pada masa depan. 3. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi.
4. Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternative program, yang meliputi a indentifikasi tujuan bindentifikasi secara sistematik alternative program untuk
mencapai tujuan. c estimasi biaya total dari masing-masing alternative program dan d estimasi manfaat hasil yang ingin diperoleh dari alternative program.
Kelebihan PPBS yaitu:
1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak ke manajemen menengah.
2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja. 3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya cost-
consciousnesscots awareness dalam perencanaan program 4. Lintas departemen sehinga dapat meningkatkan komunikasi, kordinasi, dan kerja
sama antara departemen. 5. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan pencapain
tujuan organisasi. 6. PPBS menggunakan teori marginal utility, sehingga mendorong alokasi sumber
daya secara optimal.
Kelemahan PPBS yaitu:
1. PPBS membutuhkan system informasi yang canggih. 2. Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar karena PPBS membutuhkan
teknologi yang canggih. 3. PPBS bagus secara teori namum sulit untuk diimplementasikan.
4. PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan manusia yang kompleks.
5. PPBS merupakan teknik anggaran yang statiscally oriented, staststik hanya dapat untuk mengukur beberapa program tertentu saja.
6. Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis.
P. PENERAPAN ANGGARAN DI INDONESIA Anggaran berbasis kinerja merupakan metode penganggaran bagi manajemen untuk
mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisisiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut.
Pemerintah Indonesia telah melakukan persiapan pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja dengan mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan serta petunjuk teknis dan
pelaksanaannya. Berdasarkan paket undang-undang keuangan negara terjadi perubahanmi ndset pengelolaan keuangan negara yang lebih mengedepankan efisiensi dan efektivitas serta
mendorong terwujudnya akuntabilitas dan transparansi. Perubahan paradigma baru seharusnya didukung oleh personalia atau sumberdaya manusia yang handal, memiliki
kompetensi yang sesuai dan memiliki kinerja yang jelas dan terukur.
Walau demikian belum semua aturan tersebut diimplementasikan dengan baik dan konsisten. Masih kurangnya pemahaman semua pihak tentang peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan masih lemahnya komitmen untuk melaksanakannya menjadikan
implementasi anggaran berbasis kinerja belum berjalan dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran awareness dan komitmen yang tinggi dari seluruh pihak untuk
menerapkan anggaran berbasis kinerja ini sehingga dapat tercipta tata kelola pemerintahan yang lebih baik good governance.
I. PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK A. Konsep Anggaran Sektor Publik