TINJAUAN PUSTAKA
6) TEKNIK MASSASE KAKI
a) Klien dapat memposisikan telentang atau duduk di kursi.
b) Seluruh kaki dan pergelangan kaki daerah digosok dengan minyak
c) Dengan tegas, membuat gerakan melingkar pada daerah pergelangan kaki dan di atas daerah ventral seluruh di kaki.
d) Gunakan jari untuk memijat daerah antara tendon pada kaki, mulai dari jari kaki dan bergerak menuju pergelangan kaki.
e) Gerakan meremas digunakan untuk memijat sisi masing-masing kaki.
f) Pada akhir, memijat kaki, ujung jari kaki diremas, dengan gerakan melingkar pada telapak kaki.
g) Gerakan menyapu dari atas dan bawah kaki digunakan untuk menyimpulkan pijat kaki pertama sebelum pindah ke kaki kedua.
7) TEKNIK MASSASE TANGAN
a) Punggung tangan (1) Lakukan pemijatan dari pergelangan tangan sampai ke ujung
jari, tekanan sedang. (2) Selanjutnya, pemijatan pada daerah sisi tangan dengan setengah lingkaran menggunakan tekanan sedang
b) Telapak tangan (1) Pemijatan dilakukan pada telapak tangan sampai ujung jari
menggunakan tekanan sedang (2) Remas dengan lembut pada seluruh telapak tangan dilakukan
dengan menggunakan tekanan sedang. (3) Gerakan melingkar di atas telapak seluruh menggunakan
tekanan sedang.
(4) Pemijatan setengah lingkaran digunakan dari pusat telapak tangan ke sisi menggunakan tekanan sedang.
c) Jari (1) Remas dengan lembut setiap jari dari pangkal ke ujung di kedua sisi dan bagian depan dan belakang menggunakan tekanan ringan
(2) Lakukan gerakan meremas dengan lembut pada jari (3) Berikan tekanan pada kuku
d) Penyelesaian Letakkan tangan responden pada tangan peneliti dan tarik tangan responden ke arah peneliti beberapa kali. Kemudian, putar tangan klien atas dan dengan lembut menarik ke arah peneliti beberapa kali.
8) Akhiri usapan dengan gerakan memanjang dan beritahu klien bahwa pemberi intervensi mengakhiri usapan.
9) Bersihkan kelebihan lubrikan dengan handuk mandi. Bantu lansia merapikan bajunya kembali.
10) Bantu klien kembali pada posisi yang nyaman.
11) Letakkan handuk yang kotor pada tempatnya dan cuci tangan.
12) Kaji kembali denyut nadi dan tekanan darah.
13) Catat respon terhadap massase dan kondisi kulit.
g. Massase ekstrimitas dengan aroma terapi dalam menurunkan tekanan darah pada lansia
Proses penuaan yang terjadi secara alami dengan konsekuensi timbulnya masalah fisik, mental, dan sosial (Sumampouw, 2002). Masalah yang terjadi akibat proses penuaan membuat kebutuhan hidup lansia tidak terpenuhi dengan baik. Setiap manusia memiliki kebutuhan hidup termasuk orang yang telah memasuki usia lanjut juga memiliki kebutuhan hidup agar dapat hidup sejahtera. Kebutuhan hidup terbesar bagi lansia adalah peningkatan kesehatan. Peningkatan kesehatan pada lansia merupakan suatu hal yang kompleks. Lansia biasanya mengeluh tekanan darah meningkat atau hipertensi.
Massase dapat menghasilkan relaksasi oleh stimulasi taktil di jaringan tubuh menyebabkan respon neurohumoral yang kompleks dalam The Hypothalamic –Pituitary Axis (HPA) ke sirkuit melalui pusat jalur sistem saraf. Stimulus tersebut didistribusikan otak tengah melalui korteks di otak dan diinterpretasikan sebagai respon relaksasi (Lawton, 2003).
Adaptasi terhadap stres diatur oleh kapasitas HPA untuk mensekresikan hormon seperti kortisol dan endorfin yang mengurangi aktivitas sistem saraf simpatik dan meningkatkan respon sistem syaraf parasimpatis. Kortisol adalah hormon stres yang utama dan sebagai produk akhir dari syaraf simpatik. Diperkirakan bahwa rangsangan taktil dari pijat melawan kelebihan produksi kortisol dengan mempengaruhi Adaptasi terhadap stres diatur oleh kapasitas HPA untuk mensekresikan hormon seperti kortisol dan endorfin yang mengurangi aktivitas sistem saraf simpatik dan meningkatkan respon sistem syaraf parasimpatis. Kortisol adalah hormon stres yang utama dan sebagai produk akhir dari syaraf simpatik. Diperkirakan bahwa rangsangan taktil dari pijat melawan kelebihan produksi kortisol dengan mempengaruhi
Aroma terapi lavender bekerja dengan mempengaruhi tidak hanya fisik melainkan juga tingkat emosi (Jaelani, 2009). Aroma terapi bekerja dengan merangsang sel-sel saraf penciuman dan mempengaruhi kerja sistem limbik dengan meningkatkan perasaan positif dan rileks (Brunner & Suddarth, 2001). Sewaktu menarik nafas rangsangan bau medatangi sel- sel pengindra lewat difusi melalui udara. Molekul bau terikat langsung melalui reseptor pembau atau ke protein pengikat spesifik yang membawa bau ke reseptor dan menyebabkan saraf menyalakan potensial aksi. Seluruh peristiwa disampaikan ke sistem limbik yang bertanggung jawab terhadap emosi dan otak mendaftar sebagai bau yang spesifik otak kemudian mengeluarkan serotonin yang membuat perubahan fisiologis pada tubuh, pikiran dan jiwa dan menghasilkan efek menenangkan pada tubuh. Dengan demikian, kerja jantung tidak membutuhkan tekanan kuat untuk memompa dan peredaran darah keseluruh tubuh akan maksimal.
B. Kerangka Teori
Berdasarkan tinjauan pustaka menurut Aisyah (2009), Basha (2009), Gunawan (2001), Jaelani (2009), Jurch (2009) Syahrini et al (2012), Synder (2002) maka dapat disusun kerangka teori yang dijelaskan melalui gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka teori
Faktor resiko yang Faktor resiko yang
dapat dikontrol:
Hipertensi
tidak dapat dikontrol:
- Obesitas
- Olahraga - jenis kelamin - Merokok
- umur
penatalaksanaan terapi
- Konsumsi garam - keturunan
non farmakologis
- Konsumsi alcohol - Konsumsi kopi
- Stress - Penyakit jasmani
masasse dengan aroma
terapi lavender
pengeluaran hormon
serotonin
memberikan respon relaksasi
pengaktifan saraf
parasimpatis
tekanan darah menurun
C. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori diatas dapat disusun kerangka konsep sebagai berikut: Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Variabel bebas
Variabel terikat
Massage ekstrimitas
dengan aroma terapi Penurunan tekanan darah Lavender
Variabel pengganggu:
1. Lingkungan 2. Penyakit Jasmani
Keterangan :
= Variabel yang diteliti = Variabel yang tidak diteliti
D. Hipotesis
Dengan melihat rumusan masalah, maka dapat ditetapkan hipotesa penelitian Ha yaitu: Ada pengaruh massase ekstrimitas dengan aroma terapi lavender terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Desa Grendeng Purwokerto.