Teknik Analisis Data

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Angket

Setelah di peroleh data angket, maka data yang telah didapatkan tersebut di analisis dan diolah. Berikut langkah-langkah mengolah dan menganalisis data tersebut (Kunandar, 2013:137-138) :

a. Memberikan skor untuk masing-masing butir pernyataan

b. Menjumlahkan skor perolehan

c. Memasukkan skor perolehan ke dalam rumus nilai berikut :

Kategori respon peserta didik dengan angket

Rentang skor

Kategori respon siswa

Amat baik/sudah membudaya

Baik/mulai berkembang

Cukup/belum terlihat

Kurang dari 61

Kurang/belum terlihat

(Kunandar, 2013:138)

Selanjutnya, data yang diperoleh akan digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian, dengan menggunakan uji hipotesis yang sesuai. Adapun hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut :

a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam mengolah data. Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh dapat digunakan uji kemiringan.

Menentukan kemiringan (Km) dengan menggunakan rumus:

Keterangan: x

= rata-rata (mean) Mo = modus s = simpangan baku

Data distribusi normal apabila harga Km terletak antara -1 dan +1 dalam selang (-1<Km<+1).

b) Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya untuk menentukan statistik uji t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilakukan dengan penyelidikan apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam uji homogenitas digunakan uji F adalah sebagai berikut:

F= 2 (Sudjana, 2005 : 249)

Keterangan : 2 𝑠 1 : varians terbesar

2 : varians terkecil

Kriteria pengujian uji pihak kanan adalah tolak Ho jika F ≥ Fα (n 1 -1, n 2 -1) dan terima Ha untuk hal-hal lain.

c) Uji Hipotesis Angket

Guna membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan dan untuk mendapatkan suatu kesimpulan maka hasil dari data angket akan dianalisis dengan menggunakan uji t. Sebagai hasil dari pengolahan data tersebut nantinya dapat diambil satu kesimpulan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan.

Hipotesis deskriptif yaitu sebagai berikut : Ha : Ada pengaruh penerapan model pembelajaran snowball throwing terhadap hasil belajar siswa dalam ranah afektif pada pembelajaran matematika siswa SMA „Aisyiyah 1 Palembang

Ho : Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran snowball throwing terhadap hasil belajar siswa dalam ranah afektif pada pembelajaran matematika siswa SMA „Aisyiyah 1 Palembang

Adapun rumus hipotesis statistik yang digunakan adalah: 𝐻 0 : 𝜇 1 ≤𝜇 2 : nilai rata-rata angket kelas eksperimen kurang dari atau sama

dengan nilai rata-rata angket kelas kontrol 𝐻 𝑎 : 𝜇 1 > 𝜇 2 : nilai rata-rata angket kelas eksperimen lebih dari nilai rata- rata angket kelas kontrol.

Keterangan : 𝜇 1 = nilai rata-rata angket kelas eksperimen 𝜇 2 = nilai rata-rata angket kelas kontrol.

Peneliti menggunakan statistik uji t dengan taraf signifikansi 5%. Adapun rumus statistik uji t sebagai berikut:

X 1 −X 2

t= 1 1 (Sudjana, 2005 : 239)

S = (Sudjana, 2005 : 239)

n 1 +n 2 −2

Keterangan: t =t hitung

x 1 = Rata-rata nilai angket/observasi siswa pada kelas eksperimen x 1 = Rata-rata nilai angket/observasi siswa pada kelas eksperimen

n 2 = Jumlah siswa pada kelas kontrol

1 = Nilai varians siswa kelas eksperimen

2 = Nilai varians siswa kelas kontrol 𝑠 2 = Nilai varians gabungan

Kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah terima Ha jika t < t 1- α dan tolak Ho jika t mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah (n 1 + n 2 – 2) dengan peluang (1 – α), α = 0,05. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal dan mengharuskan data dua kelompok atau lebih harus homogen atau sama (Sugiyono, 2013:210).

Bila data setiap variabel yang akan dianalisis tidak berdistribusi normal, maka bisa menggunakan statistik nonparametris. Sign Test digunakan untuk uji komparatif dua sampel yang berpasangan, bila data berskala ordinal. Uji ini dinamakan uji tanda (sign test ) karena data yang dianalisis dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif. Jadi, dalam hal ini tidak menanyakan berapa pengaruhnya secara kuantitatif, tetapi hanya pernyataan mempunyai pengaruh positif atau negatif.

Untuk sampel yang kecil (n≤30) pengujian dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip sebaran Binomial dengan p = q = 0,5.

Sedangkan untuk sampel yang besar (>30) dapat dilakukan pengujian Khi Kuadrat, yang rumusnya adalah :

Dimana : 𝑛 1 = Banyak data positif 𝑛 2 = Banyak data negatif

3. Analisis Data Angket terhadap Tes

Setelah didapatkan skor perolehan, tes tersebut akan dilihat relevansinya terhadap data angket. Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel tersebut peneliti memberikan kriteria sebagai berikut :