Tahap III

3.7.3 Tahap III

3.7.3.1 Proses membuat lubang kupingan bagian kepala dan ekor

Pada tahap ini, adalah proses membuat lubang untuk tempat senar pada bagian kepala dan ekor. Menurut beliau ukuran jarak lubang tempat pengikat senar sangat berpengaruh pada susunan senar. Agar petikan dan suara yang dihasilkan saat dimainkan susuai dengan jari yang tidak terlalu jauh karena sudah memiliki jarak. Lubang dibuat dengan menggunakan mata bor yang berbeda sesuai dengan ukurannya. Lubang pada bagian kepala berfungsi sebagai pengatur nada atau tempat penyeteman nada pada gambus. Di buat dengan cara mengebor pada bagian samping kepala hingga tembus, membuat 4 lubang besar dan 5 lubang kecil pada bagian sisi kanan, 5 lubang besar dan 4 lubang kecil pada bagian sisi kiri. Masing – masing ukuran lubang besar dan kecil yang mempunyai jarak 4 cm. Pada bagian ekor dibuat lubang dengan jarak 1, 5 cmdan terdapat 5 lubang sebagai tempat pengikat senar. Sedangkan pada bagian pangkal terdapat sebuah lubang yang berfungsi sebagai pengikat/tempat gantungan gambus pada saat pemain gambus dalam keadaan berdiri.

Gambar 56: Tampak Lubang BagianKkepala (Dokumentasi Penulis, 2014)

Gambar 57: Tampak Lubang Pada bagian ekor ( Dokumentasi Penulis, 2014)

3.7.3.2 Memasang Penutup Bagian Perut, leher dan Kepala

Pada tahap selanjutnya, bahan penutup yang sudah tersedia akan ditempelkan pada bagian perut, leher dan kepala. Untuk menutup pada bagian kepala dan leher, dibutuhkan alat perekat berupa lem untuk menempelkan bagian tersebut. Setelah ditempel, lalu dipress dengan menggunakan karet ban, agar bahan penutupnya menempel dengan baik. Sebaiknya pada proses penempelan ini dibiarkan hingga dalam waktu satu malam.

Setelah selesai memasang penutup bagian kepala dan leher, selanjutnya adalah bagian perut gambus atau lubang resonatornya. Pada proses pemasangannya menggunakan bahan seperti kulit kambing yang sudah dikeringkan. Pada tahap ini, digunakan juga alat perekat seperti lem. Sebaiknya pada pemasangannya dilakukan 2 orang, karena dibutuhkan tenaga yang kuat dalam proses penarikan kulit pada bagian lubang resonatornya. Sehingga kulit tersebut benar-benar terpasang dengan baik, tidak bergelombang dan tersusun secara rapi, sebab berpengaruh pada suara yang dihasilkannya. Sebaiknya ukuran kulit harus memiliki ukuran yang lebih panjang, agar lebih mudah dalam proses penarikannya. Dibutuhkan waktu satu malam agar menempel dengan baik, setelah terpasang dengan baik dan sudah menempel, kemudian perajin merapikannya.

Gambar 58: Pemasangan Pada Bagian Penutup Kepala, Leher, dan Perut ( Dokumentasi Penulis, 2014)

Gambar 59: Bagian Penutup yang Telah Dirapikan (Dokumentasi Penulis, 2014)

3.7.3.3 Proses Penghalusan/Pengamplasan

Pada proses ini, setelah bahan penutup sudah terpasang, tahap selanjutnya adalah proses penghalusan pada bagian luar gambus. Pada proses penghalusannya perajin menggunakan mesin grenda untuk mempermudah proses penghalusannya, dari bagian kepala, leher, perut, hingga ekor secara bolak balik sampai permukaan gambus terlihat lebih halus. Cara kerja yang dilakukan harus secara hati – hati, apalagi proses penghalusan pada papan jari (finger board) harus terlihat rata jangan sampai terlalu tipis karena berpengaruh terhadap senar. Tetapi perajin mengatakan, proses penghalusan dengan penggunaan mesin sebaiknya digunakan pada proses tahap awalnya saja, proses akhirnya harus menggunakan dengan tangan atau secara manual dengan menggunakan kertas pasir. Dengan alasan, agar lebih mudah untuk mengamatinya bagian mana yang belum terlihat halus permukaannya, karena dibutuhkan pengamatan yang tepat dan butuh kesabaran agar hasilnya terlihat maksimal.

Gambar 60: Proses Penghalusan Menggunakan Mesin Tampak pada Bagian Luar ( Dokumentasi Penulis, 2014)

Gambar 61: Proses Penghalusan secara Manual (Dokumentasi Penulis, 2014)