Klasifikasi jamur Microsporum gypseum

7 4. Tubuh disusun oleh benang-benang yang disebut hifa. Hifa-hifa bersatu membentuk miselium.

2.2.2 Struktur tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir, ada juga jamur yang multiseluler membentuk tubuh besar yang ukurannya mencapai satu meter,contoh jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut misellium Michael, 2005. 2.2.3Habitat jamur Jamur memerlukan kondisi kelembapan yang tinggi, persediaan bahan organik dan oksigen untuk pertumbuhannya. Lingkungan yang hangat dan lembab mempercepat pertumbuhan jamur. Jamur tumbuh dengan baikpada kondisi lingkungan yang mengandung banyak gula dengan tekanan osmotik tinggi dan kondisi asam yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri. Jamur tumbuh dalam kisaran temperature 22-30 C Pratiwi, 2008.

2.2.3 Klasifikasi jamur

Jamur diklasifikasikan menjadi empat kelas utama yaitu Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Berdasarkan ciri-cirinya spora seksual dan aseksual, habitat, struktur garis besar dan sifat nutrisinya, kelas phycomecetes dibagi lagi menjadi enam kelas yaitu : Cytridiomycetes, Hypocytridiomycetes, Oomycetes, Plasmodiophormycetes, Triomycetes dan Zigomycetes. Keenam kelas ini umumnya tidak mempunyai septayang teratur pada benang hifanya, sehingga mengakibatkan terdapat banyak nucleus di setiap benang hifaPratiwi, 2008. Universitas Sumatera Utara 8 Ascomycetes bergantung membentuk satu atau lebih spora seksual dalam sel berbentuk kantung yang disebut askus. Spora aseksual yang diperoduksi ascomycetes sering kali berupa mikrokonidia bersel tunggal. Mikrokonidia mungkin diproduksi dalam rantai yang panjang yang menjalar dari hifa udara yang disebut konidiofor Pratiwi, 2008. Basidiomycetes membentuk spora seksual secara eksternal pada sel berbentuk ganda. Reproduksi seksual mungkin terjadi melalui pertunasan, mikrokonidia ataupun fragmentasi benang hifa Pratiwi, 2008. Deuteromycotaadalah jamur yang status seksualnya belum diketahui secara pasti, karena konidiumnya jelas dan tidak asing lagi, banyak spesies dianggap tergolong ke dalam kelas ini meskipun tingkat seksualnya saat ini telah diketahui dengan baik. Sebagian besar jamur pathogen termasuk ke dalam kelas Deuteromycetes, dan memiliki sifat dimorfisme yang khas. Penyakit yang disebabkan oleh fungi Deuteromycetes meliputi infeksi permukaan, yaitu infeksi kulit yang terbatas pada jaringan keratin yaitu kuku, rambut dan stratumkorneum serta infeksi dibawah kulit Pelezer,2005.

2.2.5 Microsporum gypseum

Sistematika jamur Microsporum gypseum Chander, 2002 Divisi : Eumycetes Kelas : Deuteromycota Bangsa : Hypomycetes Suku : Moniliaceae Marga : Microsporum Jenis : Microsporum gypseum Universitas Sumatera Utara 9 Microsporum gypseum merupakan salah satu penyebab jamur kulit kepala dan ketombe. Makrokonia merupakan bentuk konidia terbanyak yang menyusun jamur ini. Konidia ini besar, berdinding kasar, multiseluler, berbentuk kumparan dan terbentuk pada ujung-ujung hifa. Makrokonidia Microsporum gypseum terdiri dari empat sampai enam sel, berdinding lebih tipis dalam koloni yang berwarna kecoklat-coklatan Jawetz, 1996.

2.2.6 Pityrosporum ovale