Ciri – ciri yang melekat pada definisi pajak Fungsi Pajak Jenis Pajak

8 pihak yang mengharapkan prestasi tersebut. Kepada mereka yang tidak memperoleh prestasi, tidak dapat dipungut retribusi. Sumbangan hampir menyerupai retribusi, dalam arti, hubungan antara pembayaran dan prestasi bersifat lebih langsung. Perbedaan dengan retribusi adalah bahwa prestasinya tadi tidak dapat diidentifikasikan kepada orang – orang tertentu. Dalam hal sumbangan, prestasi dinikmati oleh segolongan orang. Sumbangan dapat dipaksakan, dan seperti halnya pajak, disertai sanksi hukum.

2.1.2 Ciri – ciri yang melekat pada definisi pajak

Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Pajak dapat dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan Undang – Undang serta aturan pelaksanaannya. 2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh masyarakat. 3. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun daerah. 4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran – pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public investment.

2.1.3 Fungsi Pajak

Menurut Siti Resmi 2013:3, terdapat dua fungsi pajak: 1. Fungsi Budgetair Sumber Keuangan Negara. Pajak merupakan sumber penerimaan untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Sebagai sumber Universitas Sumatera Utara 9 keuangan Negara, pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak – banyaknya untuk kas Negara. Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi dan intensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak. 2. Fungsi Regulerend Mengatur. Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, dan mencapai tujuan – tujuan tertentu di luar bidang keuangan. Beberapa contoh penerapan pajak sebagai fungsi mengatur adalah: a. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang – barang mewah. b. Tarif pajak progresif dikenakan atas penghasilan, dimaksudkan agar pihak yang memperoleh penghasilan tinggi membayar pajak yang tinggi pula, sehingga terjadi pemerataan pendapatan. c. Tarif pajak ekspor adalah 0, agar para pengusaha terdorong mengekspor hasil produksinya di pasar dunia sehingga akhirnya dapat memperbesar devisa Negara. d. Pemberlakuan Tax holiday.

2.1.4 Jenis Pajak

Menurut Siti Resmi 2013:7, jenis pajak dikelompokkan dalam 3 tiga kelompok: 1. Menurut Golongannya. a. Pajak Langsung. Pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain. Pajak harus menjadi beban sendiri oleh Wajib Pajak yang bersangkutan. Contoh: pajak penghasilan yang dibayar atau ditanggung oleh pihak – pihak tertentu yang memperoleh penghasilan tersebut. b. Pajak Tidak Langsung. Pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa. Contoh: pajak pertambahan nilai terjadi karena terdapat pertambahan nilai terhadap barang atau jasa. 2. Menurut Sifatnya. a. Pajak Subjektif. Universitas Sumatera Utara 10 Pajak yang pengenaannya memerhatikan pada keadaan pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjeknya. Contoh: pajak penghasilan. b. Pajak Objektif. Pajak yang pengenaannya memerhatikan pada objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memerhatikan keadaan pribadi subjek pajak maupun tempat tinggal. Contoh : pajak pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan. 3. Menurut Lembaga Pemungutnya. a. Pajak Negara pajak pusat. Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara pada umumnya. Contoh: pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan. b. Pajak Daerah. Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat I maupun daerah tingkat II dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing – masing. Contoh: pajak kendaraan bermotor, pajak penerangan jalan, bea balik nama kendaraan bermotor. 2.2 Hak dan Kewajiban Wajib Pajak 2.2.1 Kewajiban Wajib Pajak

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

3 25 76

ANALISIS PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP TINGKAT Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pph Pasal 4 Ayat(2) ( Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak

0 2 21

ANALISIS PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP TINGKAT Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pph Pasal 4 Ayat(2) ( Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak

0 3 18

Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013 Pada Besarnya Pajak Penghasilan Di PT XYZ Tahun Pajak 2014 Dan 2015.

0 0 50

Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

0 3 11

Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

0 2 2

Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

0 3 6

Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

0 2 2

Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

0 4 3

PERBANDINGAN PAJAK PPH PASAL 25 dan PAJAK FINAL 1% MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NO 46 TERHADAP PENGHASILAN YANG DITERIMA OLEH BADAN - Unika Repository

0 0 14