12
2.3 Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP 2.3.1 Pengertian dan Fungsi NPWP
Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan
yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Berdasarkan pengertian ini maka NPWP berfungsi sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan:
Sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak. Sebagai pemenuhan kewajiban perpajakan pembayaran pajak.
Menjaga ketertiban dan pengawan administrasi perpajakan. Mendapatkan pelayanan dari instansi tertentu.
NPWP ini akan dicantumkan dalam setiap dokumen yang berhubungan dengan perpajakan. NPWP terdiri dari 15 digit, terdiri dari 9 digit
pertama merupakan Kode Wajib Pajak dan 6 digit berikutnya merupakan Kode Administrasi Perpajakan. Mulai tahun 1998, NPWP ini otomatis sama dengan
Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak NPPKP.
2.3.2 Tata Cara Memperoleh NPWP
Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak badan wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh
NPWP paling lama 1 bulan setelah saat usaha mulai dijalankan. Adapun tempat
Universitas Sumatera Utara
13
pendaftaran untuk memperoleh NPWP adalah di Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan Wajib Pajak.
Formulir yang harus dilampirkan pada saat pendaftaran perolehan NPWP bagi Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan kegiatan usaha
adalah: a.
Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia, atau paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang.
b. Surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari
instansi yang berwenang. Sedangkan formulir yang harus dilampirkan pada saat pendaftaran
perolehan NPWP bagi Wajib Pajak badan adalah: a.
Fotokopi Akte Pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukan dari Kantor Pusat bagi Bentuk Usaha
Tetap. b.
Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia, atau paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal instansi yang berwenang.
c. Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang
berwenang.
Universitas Sumatera Utara
14
2.3.3 Penghapusan NPWP
Penghapusan NPWP dilakukan dalam hal terjadi kondisi sebagai berikut:
a. Wajib Pajak orang pribadi meninggal dunia dan tidak
meninggalkan warisan. b.
Wanita kawin dengan perjanjian pemisahan harta dan peghasilan. c.
Wajib Pajak badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan ketentuan peraturan perundang
– undangan yang berlaku. d.
Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai Subjek Pajak sudah selesai dibagi.
e. Bentuk usaha tetap yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya
sebagai bentuk usaha tetap. f.
Wajib Pajak orang pribadi lainnya selain yang dimaksud dalam hurud a dan huruf b yang tidak memenuhi syarat lain sebagai Wajib
Pajak. Penghapusan tersebut dapat dilakukan apabila utang pajak telah
dilunasi atau hak untuk melakukan penagihan telah kadaluwarsa. Namun demikian, NPWP dapat pula dihapuskan jika berdasarkan hasil pemeriksaan
pajak diketahui bahwa utang pajak tidak dapat atau tidak mungkin ditagih lagi sebab:
a. Wajib Pajak meninggal dunia dengan tidak meninggalkan warisan
dan tidak mempunyai ahli waris.
Universitas Sumatera Utara
15
b. Wajib Pajak tidak mempunyai harta kekayaan lagi.
c. Wajib Pajak orang pribadi lainnya selain yang dimaksud di atas
tidak memenuhi syarat lagi sebagai Wajib Pajak.
2.4 Surat Pemberitahuan SPT 2.4.1 Pengertian Surat Pemberitahuan