Pajak Penghasilan Pasal 25 Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

34 Namun dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2013, tarif pajak kembali berubah untuk wajib pajak yang memiliki peredaran bruto di bawah Rp 4.800.000.000, yaitu dikenakan sebesar 1 dari omset.

2.7 Pajak Penghasilan Pasal 25

Menurut Siti Resmi 2013: 345, Pajak Penghasilan PPh Pasal 25 adalah “angsuran Pajak Penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Undang – undang No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang – undang No. 17 Tahun 2000”. Tujuan pembayaran angsuran setiap bulan itu sendiri dimaksudkan untuk meringankan beban Wajib Pajak dalam membayar pajak terutang. Untuk menghitung angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak untuk setiap bulannya adalah sebesar pajak penghasilan yang terutang menurut SPT Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan Thomas Sumarsan, 2013:323: a. Pajak penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan 23 serta Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 b. Pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dibagi 12 atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak. Angsuran PPh Pasal 25 tersebut dapat dijadikan kredit pajak terhadap pajak yang terutang atas seluruh penghasilan Wajib Pajak pada akhir tahun pajak, yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan. Universitas Sumatera Utara 35 Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk bulan – bulan sebelum Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan disampaikan sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan sama dengan besarnya angsuran pajak untuk bulan terakhir tahun pajak yang lalu. Mengingat batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh bagi WP orang pribadi adalah akhir bulang ketiga tahun pajak berikutnya, dan bagi WP badan adalah akhir bulan keempat tahun pajak berikutnya, maka besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP untuk bulan – bulan sebelum SPT Tahunan disampaikan sama dengan bulan terakhir tahun pajak yang lalu.

2.8 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

3 25 76

ANALISIS PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP TINGKAT Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pph Pasal 4 Ayat(2) ( Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak

0 2 21

ANALISIS PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP TINGKAT Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pph Pasal 4 Ayat(2) ( Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak

0 3 18

Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013 Pada Besarnya Pajak Penghasilan Di PT XYZ Tahun Pajak 2014 Dan 2015.

0 0 50

Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

0 3 11

Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

0 2 2

Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

0 3 6

Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

0 2 2

Analisis Perbandingan Penerapan PPH 25 dengan Pajak Final Tarif 1% menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada PT. Rumina Cahaya Kembar)

0 4 3

PERBANDINGAN PAJAK PPH PASAL 25 dan PAJAK FINAL 1% MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NO 46 TERHADAP PENGHASILAN YANG DITERIMA OLEH BADAN - Unika Repository

0 0 14