Tujuan Insentif Jenis Insentif

Jadi menurut pendapat-pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, Insentif adalah dorongan pada seseorang agar mau bekerja dengan baik dan agar lebih dapat mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi sehingga dapat membangkitkan gairah kerja dan motivasi seorang pegawai, jadi seseorang mau bekerja dengan baik apabila dalam dirinya terdapat motivasi, yang menjadi masalah adalah bagaimana pula menciptakan gairah kerja dan motivasinya, sebab walaupun motivasi sudah terbentuk apabila tidak disertai dengan gairah kerjanya maka tetap saja pegawai tersebut tidak akan bisa bekerja sesuai yang diharapkan. Di mana pada prinsipnya pemberian insentif menguntungkan kedua belah pihak. Perusahaan mengharapkan adanya kekuatan atau semangat yang timbul dalam diri penerima insentif yang mendorong mereka untuk bekerja dengan lebih baik dalam arti lebih produktif agar tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaaninstansi dapat terpenuhi sedangkan bagi pegawai sebagai salah satu alat pemuas kebutuhannya.

2.1.1.2 Tujuan Insentif

Mutiara S. Panggabean 2002 dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia, Fungsi utama insentif adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan. Insentif menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan tujuan utama insentif adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja individu maupun kelompok. Universitas Sumatera Utara Rivai dan Sagala dalam buku Agency Theory Jensen dan Meckling,1976 dan penelitian kompensasi Gomes dan Balkin,1992 yang dikutip oleh Mutiara S. Panggabean 2004 dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia mengatakan, Insentif digunakan untuk mendorong karyawan dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktek

2.1.1.3 Jenis Insentif

2009 menyatakan bahwa, tujuan utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Sedangkan bagi perusahaan, insentif merupakan strategi untuk meningkatkan produktivitas dan efesiensi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, dimana produktivitas menjadi suatu hal yang sangat penting. Menurut Hasibuan 2009 dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia mengatakan insentif dibedakan atas dua jenis yaitu: 1. Insentif Positif Insentif positif adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah material atau non material kepada karyawan yang berprestasi kerjanya diatas prestasi standar. 2. Insentif Negatif Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya, dibawah standar. Malayu S.P Hasibuan 2005:155, menyebutkan bahwa secara garis besar keseluruhan insentif dapat digolongkan dalam 2 golongan : Universitas Sumatera Utara 1. Insentif Material a. Insentif dalam bentuk uang, terdiri dari : − Bonus Uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil kerja yang telah dilaksanakan. Diberikan secara efektif dan khusus kepada pekerja yang berhak menerima. Diberikan secara sekali terima tanpa suatu ikatan dimasa yang akan datang. Dalam perusahaan yang menggunakan sistem insentif ini lazimnya beberapa persen dari laba yang melebihi jumlah tertentu dimasukkan kedalam sebuah dana bonus, kemudian dana tersebut dibagi-bagi antara pihak yang menerima bonus. − Komisi merupakan jenis bonus yang dibayarkan kepada pihak yang menghasilkan penjualan yang baik. Lazimnya dibayarkan kepada bagian penjualan dan diterimakan kepada pekerja bagian penjualan. − Profit Share Salah satu jenis insentif tertuang dalam hal pembayaran dapat diikuti bermacam-macam pola, tetapi biasanya mencakup pembayaran berupa sebagian dari laba bersih yang disetorkan kedalam sebuah dana dan kemudian dimasukkan kedalam daftar pendapatan setiap peserta. − Kompensasi yang ditangguhkan Ada dua macam program balas jasa yang mencakup pembayaran dikemudian hari, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Pensiun, mempunyai nilai insentif oleh karena memenuhi salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu menyediakan jaminan ekonomi baginya setelah tidak bekerja lagi. 2. Pembayaran kontraktual adalah pelaksanaan perjanjian antar majikan dan pegawai, dimana pegawai setelah selesai masa kerja dibayarkan sejumlah uang tertentu selama periode tertentu. b. Insentif dalam bentuk jaminan sosial Insentif dalam bentuk ini biasanya diberikan kolektif, tanpa unsure kompetitif dan setiap pegawai dapat memperolehnya secara sama rata dan otomatis. Bentuk jaminan social antara lain: − Pemberian rumah dinas. − Pengobatan secara cuma-cuma. − Berlangganan surat kabar atau majalah gratis. − Kemungkinan untuk membayar secara angsuran oleh pekerja atas barang-barang yang dibelinya dari koperasi anggota. − Cuti sakit yang tetap mendapat pembayaran gaji. − Biaya pindah. − Pemberian tugas belajar untuk mengembangkan pengetahuan. − Dan lain-lainnya. 2. Insentif Non-Material Insentif Non-material dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain: Universitas Sumatera Utara − Pemberian gelar title secara resmi. − Pemberian tanda jasa atau medali. − Pemberian piagam penghargaan. − Pemberian pujian lisan maupun tulisan secara resmi ataupun secara pribadi. − Ucapan terima kasih secara formal ataupun informal. Pemberian promosi. − Pemberian hak untuk menggunakan suatu atribut jabatan missal, bendera pada mobil, dsb . − Pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja misal, meja rapat, permadani, dsb . − Pemberian hak untuk apabila meniggal dunia dimakamkan ditaman makam pahlawan. − Dan lain-lain.

2.1.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Insentif