membutuhkan keterampilan skill tinggi dan jumlah tenaga kerjanya langka, maka upah cenderung tinggi.
2. Organisasi buruh Ada tidaknya organisasi buruh serta lemah kuatnya organisasi buruh
akan ikut mempengaruhi terbentuknya tingkat upah. 3. Kemampuan untuk membayar
Meskipun mungkin serikat buruh menuntut upah buruh yang tinggi, tetapi akhirnya realisasi pemberian upah akan tergantung pula pada
kemampuan membayar dari perusahaan. Dalam perusahaan, upah merupakan salah satu komponen biaya produksi. Tingkat upahnya
menyebabkan naiknya biaya produksi sehingga mengurangi
keuntungan. 4. Produktivitas
Upah sebenarnya merupakan imbalan atas prestasi karyawan. Semakin tinggi prestasi karyawan seharusnya semakin besar pula
upah yang akan diterima. Prestasi demikian biasanya sebagai produktivitas.
2.1.2 Prestasi Kerja
2.1.2.1 Pengertian Prestasi Kerja
Organisasi adalah kumpulan orang yang memiliki kompetensi yang berbeda-beda, yang saling tergantung satu dengan yang lainnya, yang berusaha
untuk mewujudkan kepentingan bersama mereka, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya. Pada dasarnya tujuan bersama yang ingin diwujudkan oleh
Universitas Sumatera Utara
organisasi adalah mencari keuntungan, oleh karena itu, diperlukan karyawan- karyawan yang mempunyai kinerja atau prestasi kerja yang tinggi.
Pengertian yang lebih jelas tentang prestasi kerja, dibawah ini beberapa ahli manajemen mengemukakan pengertian mengenai prestasi kerja.
1. Bernardin dan Russel dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikutip oleh Eddy Sutrisno 2009, memberikan definisi tentang prestasi
adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu.
2. Byars dan Rue dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia Sutrisno, 2009, mengartikan prestasi sebagai tingkat kecakapan seseorang pada tugas-tugas
yang mencakup pada pekerjaannya. Pengertian tersebut menunjukan pada bobot kemampuan individu didalam memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada di dalam
pekerjaannya. Adapun prestasi kerja adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh kemampuan karakteristik pribadinya serta persepsi terhadap perannya dalam
pekerjaan itu. 3. Lawler dan porter dalam buku Psikologi Industri As’ad, 2001, yang
menyatakan bahwa job performance adalah “succesful role achievment” yang diperoleh seseorang dari perbuatan-perbuatannya. Tingkat sejauh mana
keberhasilan seseorang di dalam melakukan tugas pekerjaannya dinamakan level of performance oleh Vroom.
4. Babin dan Boles dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini Riani, 2013, Job Performance Kinerja adalah tingkat produktifitas
Universitas Sumatera Utara
seorang karyawan, relatif pada rekan kerjanya, pada beberapa hasil dan perilaku yang terkait dengan tugas.
5. Dalam buku Manajemen SDM Strategis Nasution, 2008:141, Kinerja individu menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang telah melaksanakan
tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang ditetapkan oleh kelompok atau institusi. Kinerja kelompok menggambarkan sampai seberapa jauh kelompok
telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pokoknya sehingga mencapai hasil sebagaimana yang telah ditetapkan oleh institusi. Kinerja institusi berkenaan
seberapa jauh institusi telah melaksanakan kegiatan pokok sehingga mencapai visi atau misi institusi.
Seringkali dijumpai istilah-istilah yang artinya mirip atau tumpang tindih dengan job performance, misalnya profiency, merit, dan produktivitas. Menurut
Wexley Hulk 1977, proficiency mengandung arti yang lebih luas sebab mencakup sekaligus segi-segi effort, job performance, inisiatif, loyalitas, potensi
kepemimpinan, dan moral kerja. Menurut Maier 1965, memberikan arti merit lebih merupakan aspek umum daripada proficiency tersebut. Produktivitas kerja
adalah perbandingan antara input dan output dalam Sutrisno, 2009:150. Disini tampak jelas bahwa pengertian job performance itu lebih sempit
sifatnya, yaitu hanya berkenaan dengan apa yang dihasilkan seseorang dari tingkah laku kerjanya. Biasanya orang yang level of performance nya tinggi
disebut sebagai orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang levelnya tidak mencapai standar, dikatakan sebagai tidak produktif atau performance rendah.
Berdasarkan pendapat sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja
Universitas Sumatera Utara
adalah sebagai hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja. Informasi tentang tinggi rendahnya prestasi
kerja seorang karyawan tidak dapat diperoleh begitu saja, tetapi diperoleh melalui proses yang panjang yaitu proses penilaian prestasi kerja karyawan yang disebut
dengan istilah performance appraisal Sutrisno, 2009.
2.1.2.2 Tujuan Penilaian Prestasi