Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL di Daerah
Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL di Daerah
D ngunan AMPL berbasis masyarakat di AusAID, WASPOLA telah mencapai orang dari Kab. Pandeglang, Lebak, dan
alam rangka memperoleh gam-
34 orang dari Pokja AMPL Pusat, baran kegiatan penyebarluasan
Nurhadi, mengatakan AusAID men-
WASPOLA, Propinsi Banten (2 orang kebijakan nasional pemba-
dukung pendanaan WASPOLA sejak
awal sampai saat ini. Dari hasil evaluasi
dari Propinsi dan masing-masing satu
Kota Tangerang), Sumatera Barat (2 gram, WASPOLA menggelar serangka-
propinsi dan kabupaten peserta pro-
output yang diharapkan dengan
dari propinsi, dan masing-masing satu ian pertemuan koordinasi. Untuk wi-
indikasi yaitu telah tersusunnya kebi-
dari Kota Padang, Kab. Tanah Datar dan layah timur, koordinasi dilaksanakan di
jakan nasional AMPL berbasis masya-
Sijunjung), Bangka Belitung (2 dari Makassar pada 28-29 Agustus 2005,
rakat dan telah disebarluaskannya kebi-
propinsi, dan masing-masing satu dari sedangkan untuk wilayah barat koordi-
jakan ini ke tujuh propinsi. Pada saat ini
Kota Pangkal Pinang, Kab. Bangka nasi berlangsung di Bandung pada 31
juga sedang dikembangkannya kebi-
Barat, dan bangka Selatan) dan Propinsi Agustus-1 September 2005.
jakan nasional AMPL berbasis institusi.
Jawa Tengah (2 orang dari propinsi dan Pertemuan koordinasi itu juga
Hal ini mengindikasikan bahwa WASPO-
masing-masing satu orang dari Kab. dimaksudkan untuk mempertajam
LA telah mampu menyumbang usaha
Grobogan, Pekalongan, dan Kebumen). persepsi peserta tentang pentingnya
menjamin keberlanjutan pembangunan
Pembukaan dilakukan oleh Oswar data AMPL sebagai bahan perencanaan
AMPL berbasis masyarakat di Indonesia.
Mungkasa (Pokja AMPL Pusat). Ia me- program AMPL khususnya berkaitan
Dari pertemuan tersebut dihasilkan
nyampaikan tiga hal penting yang ingin dengan sasaran MDG.
beberapa rekomendasi yaitu untuk Pok-
ja AMPL Pusat dan Pokja AMP Pro-
ditangani Pokja AMPL selama tahun
pinsi. Rekomendasi tersebut berupa:
2006 yaitu perbaikan dan penyediaan
Pertemuan Makassar
A. Pokja Pusat
data AMPL, perbaikan strategi komu-
Pertemuan koordinasi dihadiri oleh 1. Pokja Nasional memfasilitasi tim pro-
nikasi, dan perbaikan jaringan antar
pelaku AMPL. Selanjutnya acara diisi AMPL Pusat dan Tim WASPOLA (6
21 peserta. Mereka berasal dari Pokja
pinsi untuk mengembangkan langkah
dengan sambutan oleh Sofyan Iskandar orang), Propinsi Sulawesi Selatan (4
konkret dalam operasionalisasi kebi-
jakan antara lain (i) Pertemuan koor- dari WASPOLA. Ia menjelaskan peran orang dari Kabupaten Selayar, Pangkep
WASPOLA sebagai pendukung kegiat- dan Takalar), Propinsi Gorontalo (5
dinasi dengan pokja propinsi dalam
momentum road show, (ii) Pokja an-kegiatan Pokja AMPL dan strategi orang dari Kabupaten Pohuwato, Bone-
operasionalisasi Kebijakan AMPL tahun bolango dan Gorontalo), Propinsi NTB
pusat secara periodik meminta pro-
2005 melalui tangan Propinsi yang (4 orang dari Kabupaten Lombok Barat,
pinsi untuk menyampaikan progress
kegiatan pelaksanaan kebijakan
didasarkan pengalaman operasional-
isasi tahun 2003 dan 2004. ten Sumbawa), dan Propinsi Sulawesi
Kabupaten Lombok Timur dan Kabupa- 2. Memelihara jaringan pokja pusat,
Pada pertemuan ini Rewang Budiyatna Tenggara (2 orang).
propinsi dan kabupaten
dari Pokja AMPL memaparkan tentang Pengantar acara disampaikan oleh
3. Pertemuan koordinasi selanjutnya perlu
dipertimbangkan untuk menyertakan dana stimulan bagi daerah. Menurutnya, Oswar Mungkasa (Pokja AMPL Pusat),
sudah ada kepastian persetujuan anggaran serta Rani Nurhadi dari AusAID. Oswar
unsur/elemen lain dari daerah.
dari departemen keuangan untuk kegiatan menyoroti beberapa isu penting khu-
pendanaan kegiatan AMPL di daerah. Na- susnya yang berkaitan dengan penca-
B. Pokja Propinsi
mun itu terbentur oleh peraturan pemerin- paian target MDG yaitu kejelasan status
1. Mengoperasionalkan Rencana Kerja
tah tentang tidak bolehnya pemerintah kondisi data cakupan AMPL saat ini.
Tahunan yang disepakati khususnya
pusat memberikan dana stimulan kepada Berdasarkan pengalaman selama ini
dalam penyiapan data
daerah (langsung) kecuali untuk kegiatan data AMPL yang tersedia belum akurat
2. Memanfaatkan momentum kegiatan
darurat. Oleh karena itu, lanjutnya, perlu menunjukkan keadaan cakupan AMPL
di tingkat kabupaten
dicarikan jalan keluar agar dana stimulan yang sebenarnya.
yang pernah direncanakan tetap dapat Khusus mengenai pendanaan, Rani
Pertemuan Bandung
Pertemuan koordinasi dihadiri oleh
diberikan kepada kota/kabupaten. (MJ)