Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Jawa Tengah Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja
menurut Lapangan Usaha Utama Tahun 2004-2007 Jiwa
No. Lapangan Usaha Utama
2004 2005
2006 2007
1. Pertanian
6.242.391 5.875.292
5.562.775 6.147.989
2. Pertambangan dan Penggalian
83.935 92.258
120.532 138.840
3. Industri
2.393.068 2.596.815
2.725.533 2.765.644
4. Listrik, Gasdan Air Bersih
27.737 21.458
28.443 24.916
5. Konstruksi
823.010 1.019.306
1.071.087 1.123.838
6. Perdagangan
3.005.440 3.429.845
3.124.282 3.417.680
7. Angkutan dan Komunikasi
668.811 713.670
645.886 738.498
8. Keuangan
127.885 140.383
1.57.543 147.933
9. Jasa
1.540.934 1.748.173
1.763.207 1.798.720
Jumlah 14.930.097
15.655.303 15.210.931
16.304.058
Sumber : BPS, Jawa Tengah Dalam Angka Tahunan. Dilihat dari kontribusi tenaga kerja pada tiap sektor dalam perekonomian
di Provinsi Jawa Tengah, sektor pertanian menyerap tenaga kerja paling banyak sekitar 5-6 juta jiwa, sektor perdagangan sekitar 3 juta jiwa dan sektor industri
pada kisaran 2 juta jiwa. Perbedaan penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi antara sektor pertanian dan sektor-sektor lainnya dapat berakibat pada tingkat
produktivitas antar sektor tersebut. Penyerapan tenaga kerja yang begitu besar pada sektor pertanian dapat berakibat terjadinya turunnya upah para tenaga
kerjanya.
4.3 Sarana Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Infrastruktur jalan sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi baik pada tingkat propinsi maupun untuk kabupaten kota. Kondisi jalan yang
baik akan memperlancar arus perdagangan barang
dan jasa. Prasarana perhubungan yang terdapat di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2007 menurut
Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah adalah sepanjang 24,62 ribu Km,
panjang jalan tersebut terbagi menjadi Jalan Negara dengan panjang 1,30 ribu Km, Jalan Propinsi 2,54 ribu Km, dan Jalan Kabupaten Kota
: 22,45
ribu Km. Sehingga secara tidak langsung akan menarik minat para pemilik modal
bersedia untuk
menginvestasikan modalnya
di daerah tersebut. Adapun
banyaknya infrastruktur jalan menurut kabupaten kota yang ada di Propinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Infrastruktur Jalan Berdasarkan Jenis Aspal dan Kondisinya
Propinsi Jawa Tengah Tahun 2007 Km
KABUPATEN KOTA
Panjang Aspal
Baik
KABUPATEN KOTA
Panjang Aspal
Baik
1. Cilacap 1.010,12
1010,12 552,15
19.Kudus 483,40
466,90 56,08
2. Banyumas 198,84
198,84 141,26
20.Jepara 730,52
659,66 659,66
3. Purbalingga 710,21
589,53 422,20
21.Demak 426,51
310,30 125,66
4. Banjarnegara 888,41
693,08 331,25
22.Semarang 733,62
643,40 352,75
5. Kebumen 621,83
609,83 298,30
23.Temanggung 605,04
434,86 305,52
6. Purworejo 764,29
652,48 348,41
24.Kendal 770,98
678,57 207,26
7. Wonosobo 810,11
583,63 341,92
25.Batang 579,53
579,53 306,46
8. Magelang 641,11
636,11 410,50
26.Pekalongan 558,08
470,03 178,24
9. Boyolali 551,83
532,08 241,99
27.Pemalang 651,97
614,37 260,79
10.Klaten 777,00
691,78 305,79
28.Tegal 750,95
681,62 213,87
11.Sukoharjo 475,61
469,98 153,33
29.Brebes 903,52
903,52 705,24
12.Wonogiri 1.029,61
801,49 625,70
30.Kota Magelang 89,04
23,06 35,62
13.Karanganyar 797,30
742,90 382,94
31.Kota Surakarta 675,86
468,73 447,78
14.Sragen 992,20
854,47 758,98
32.Kota Salatiga 484,64
288,82 286,27
15.Grobogan 883,10
486,80 148,91
33.Kota Semarang 2.682,89
1359,15 1336,56
16.Blora 504,65
504,65 76,35
34.Kota Pekalongan 115,34
115,34 35,90
17.Rembang 642,75
161,07 267,38
35.Kota Tegal 194,23
190,21 142,57
18.P a t i 886,15
799,74 305,71
Jawa Tengah 24.621,25
19906,64 12069,64
Sumber : Propinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2008, BPS Kota Semarang memiliki infratruktur jalan terpanjang dengan permukaan
aspal yaitu 1359,15 km dan kondisi jalan yang baik. Sedangkan Kota Magelang adalah dengan infrastruktur jalan terpendek beraspal 23,06 Km. Selain jalan
jembatan juga sebagai sarana penunjang yang lainnya, pada tahun 2007 tercatat sebanyak 3.317 buah jembatan dengan panjang 44,14 Km. Dengan rincian 1.249
buah jembatan milik negara dan 2.068 buah jembatan milik Propinsi.
BAB V HASIL DAN ANALISIS
5.1 Analisis Data
5.1.1 Analisis Laju Pertumbuhan Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan suatu daerah. Kenaikan atau
penurunan PDRB menunjukkan bahwa daerah tersebut mengalami peningkatan atau penurunan kegiatan ekonomi dan pembangunan. Sedangkan pertumbuhan
ekonomi merupakan pertumbuhan yang terbagi dalam beberapa sektor ekonomi, yang secara tidak langsung menjadi salah satu indikator penting untuk melihat
keberhasilan pembangunan di suatu daerah pada masa yang akan datang. Besarnya laju pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan setiap sektor ekonomi
di Propinsi Jawa Tengah tahun 2003-2007 dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Jawa Tengah Tahun 2003-2007 dan
Kontribusi Tiap Sektor
SEKTOR 2003
2004 2005
2006 2007
Kontribusi tahun 2007
Pertanian -2,05
5,33 4,61
3,60 2,78
20,72 Pertambangan Penggalian
5,51 2,73
9,28 15,41
6,23 1,05
Industri Pengolahan 5,49
6,41 4,80
4,52 5,56
32,15 Listrik, Gas Air Bersih
0,45 8,65
10,78 6,49
6,72 0,81
Bangunan 12,92
7,84 6,88
6,10 7,21
5,54 Perdagangn, HotelResto.
5,24 2,45
6,05 5,85
6,54 21,14
Pengangkutan Transportsi 5,91
4,67 7,34
6,63 8,07
4,90 Keuangn, Prsw,Jasa Perush.,
2,80 3,78
5,00 6,55
6,81 3,58
Jasa-jasa 16,46
5,58 4,75
7,89 6,71
10,14 PDRB
4,98 5,13
5,35 5,33
5,59
Sumber : Propinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2008, BPS