Perangkaian (conjuction)

4. Perangkaian (conjuction)

Konjungsi adalah menghubungkan unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana (Sumarlam, 2008:32) yang dirangkaikan dapat berupa satuan lingual kata, frasa, klausa, kalimat, dan dapat juga berupa unsur yang lebih besar dari itu, misalnya alinea dengan pemarkah lanjutan. Berdasarkan pengklasifikasian jenis hubungan yang diciptakan, dalam penelitian ini ditemukan penanda kohesi gramatikal yang berupa konjungsi sebagai berikut.

a. Peranti urutan waktu: kemudian, tahap pertama, dan akhirnya

Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai

(31) Setiap kepala dusun mendapat sebidang tanah sebagai balas jasa. Pemilihan

kepala dusun dilakukan dengan sistem demokrasi. Kronologis pemerintahan dimulai oleh Mbah Kromo Sentono, selaku kepala dusun pertama. Waktu dan lama memerintah tidak diketahui secara pasti. Kemudian dilanjutkan oleh Pawiro Dimejo. Beliau juga tidak diketahui secara pasti berapa lama menjabat sebagai kepala dusun.

(41/FS/38)

(32) Proses pembuatan batik tulis melewati banyak tahap. Proses yang dilewati

sangan panjang dan rumit. Tahap pertama adalah mencuci kain mori. Pencucian kain mori bertujuan menghilangkan kanji-kanji yang menempel pada kain mori.

(57/FPP/67)

(33) Belajar, khususnya menbaca semua hal yang berhubungan dengan hobi dan

pelajaran favoritnya, bahasa Inggris, merupakan hal yang utama dilakukan Sylfia sejak usia SD. Hingga akhirnya, dia mengumpulkan segudang prestasi berupa piala penghargaan. Tidak hanya pelajaran yang digemri saja yang dipelajari, melainkan semua mata pelajaran menjadi bahan belajar untuk persiapan masa depannya.

(75/FMI/85) Pada contoh (31), (32), dan (33) terdapat penanda kohesi gramatikal yang berupa konjungsi antarkalimat. Pada contoh (31) kata kemudian menunjukkan suatu urutan waktu dan bersifat anaforis karena sebagai proposisi lanjutan dari kalimat sebelumnya, yaitu kalimat Kronologis pemerintahan dimulai oleh Mbah Kromo Sentono, selaku kepala dusun pertama . Selanjutnya, pada contoh (32) frasa tahap pertama biasanya menunjukkan bahwa proposisi yang mengikuti frasa itu sebagai proposisi lanjutan. Frasa tahap pertama digunakan untuk menunjukkan hubungan kohesif yang menyatakan tahap lanjutan sebuah kegiatan dan bersifat anaforis karena sebagai proposisi lanjutan kalimat sebelumnya, yaitu Belajar, khususnya menbaca semua hal yang berhubungan dengan hobi dan pelajaran favoritnya, bahasa Inggris, merupakan hal yang utama dilakukan Sylfia sejak usia SD. Sementara, pada contoh (33) kata akhirnya biasanya menunjukkan bahwa proposisi yang mengikuti kata itu sebagai proposisi lanjutan. Kata (75/FMI/85) Pada contoh (31), (32), dan (33) terdapat penanda kohesi gramatikal yang berupa konjungsi antarkalimat. Pada contoh (31) kata kemudian menunjukkan suatu urutan waktu dan bersifat anaforis karena sebagai proposisi lanjutan dari kalimat sebelumnya, yaitu kalimat Kronologis pemerintahan dimulai oleh Mbah Kromo Sentono, selaku kepala dusun pertama . Selanjutnya, pada contoh (32) frasa tahap pertama biasanya menunjukkan bahwa proposisi yang mengikuti frasa itu sebagai proposisi lanjutan. Frasa tahap pertama digunakan untuk menunjukkan hubungan kohesif yang menyatakan tahap lanjutan sebuah kegiatan dan bersifat anaforis karena sebagai proposisi lanjutan kalimat sebelumnya, yaitu Belajar, khususnya menbaca semua hal yang berhubungan dengan hobi dan pelajaran favoritnya, bahasa Inggris, merupakan hal yang utama dilakukan Sylfia sejak usia SD. Sementara, pada contoh (33) kata akhirnya biasanya menunjukkan bahwa proposisi yang mengikuti kata itu sebagai proposisi lanjutan. Kata

b. Peranti alahan: meskipun demikian, dan walaupun begitu Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (34) Lebih menyedihkan lagi, ada beberapa bagian tembok telah runtuh akibat

gempa Yogyakarta tahun 2006 lalau. Meskipun demikian, sisa-sisa bangunan masih dapat ditemukan dan disaksikan disana.

(12/FS/8)

(35) Pengalaman tentang perlombaan tari dan gerakannnya yang telah luwes

membuatnya sering dijadikan contoh teman-temannya dalam berlatih tari. Walaupun begitu, pengalaman tentang perlombaan tari tak sepenuhnya menyenangkan.pengalamam yang tak mengenakkan pun pernah dialami. Lawan main yang tidak sejalan dengannya pun pernah membuat gadis 16

tahun ini tersisihkan dalam sebuah lomba. (96/FMI/133)

Pada contoh (34) dan (35) terdapat penanda kohesi gramatikal yang berupa konjungsi antarkalimat. Pada contoh (34) kata demikian merujuk secara anaforis pada proposisi yang telah diungkapkan lebih dahulu, yaitu kalimat Lebih menyedihkan lagi, ada beberapa bagian tembok telah runtuh akibat gempa Yogyakarta tahun 2006 lalu . Kata demikian mengikuti kata meskipun, dan hubungan antara proposisi yang mendahului dan mengikuti gabungan kata itu berfungsi sebagai penanda alahan. Pada contoh (35) kata begitu merujuk secara anaforis pada proposisi yang telah diungkapkan lebih dahulu, yaitu kalimat Pada contoh (34) dan (35) terdapat penanda kohesi gramatikal yang berupa konjungsi antarkalimat. Pada contoh (34) kata demikian merujuk secara anaforis pada proposisi yang telah diungkapkan lebih dahulu, yaitu kalimat Lebih menyedihkan lagi, ada beberapa bagian tembok telah runtuh akibat gempa Yogyakarta tahun 2006 lalu . Kata demikian mengikuti kata meskipun, dan hubungan antara proposisi yang mendahului dan mengikuti gabungan kata itu berfungsi sebagai penanda alahan. Pada contoh (35) kata begitu merujuk secara anaforis pada proposisi yang telah diungkapkan lebih dahulu, yaitu kalimat

c. Peranti parafrase: dengan kata lain Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (36) Memang sudah ada upaya pemerintah untuk memperindah objek tersebut,

tetapi upaya tersebut kurang maksimal. Buktinya sampai sekarang tempat tersebut belum terjamah oleh orang-orang asing atau orang-orang lain selain penduduk pribumi. Dengan kata lain belum dikenal publik.

(35/FP/26)

Pada contoh (36) terdapat penanda kohesi gramatikal yang berupa konjungsi antarkalimat. Proposisi yang mengikuti frasa dengan kata lain secara anaforis merujuk pada kalimat sebelumnya dan berfungsi sebagai peranti parafrase. Proposisi yang mengikuti parafrase, yaitu kalimat belum dikenal publik bertujuan untuk memperjelas proposisi sebelumnya, yaitu kalimat belum terjamah oleh orang-orang asing atau orang-orang lain selain penduduk pribumi .

d. Peranti ketidakserasian: sayangnya, dan padahal Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (37) Sebenarnya Gunung Kucir telah diresmikan oleh Sinto Ari Wibowo di tahun

1987-an. Sayangnya, sebab kekurangan dana dan perbedaan pendapat oleh sebagian masyarakat, pembangunan dan penataan tempat di sekitar Gunung Kucir menjadi terbengkalai.

(9/FP/6)

(38) Kekayaan itu salah satunya adalah Bendungan kayangan di daerah

Pendoworejo, Girimulyo, Kulon Progo. Bendungan Kayangan adalah salah satu objek wisata yang terlupakan. Padahal tempat tersebut masih mempunyai keindahan yang khas.

(32/FP/25)

Pada contoh (37) dan (38) terdapat penanda kohesi gramatikal yang berupa konjungsi antarkalimat. Pada contoh (37) kata sayangnya digunakan untuk menujukkan ketidakserasian antara proposisi sebelumnya, sehingga bersifat anaforis dengan proposisi yang mengikuti kata itu. Proposisi sebelumnya, yaitu kalimat Sebenarnya Gunung Kucir telah diresmikan oleh Sinto Ari Wibowo di tahun 1987-an menunjukkan ketidakserasian pada proposisi yang mengikuti kata sayangnya , yaitu kalimat sebab kekurangan dana dan perbedaan pendapat oleh sebagian masyarakat, pembangunan dan penataan tempat di sekitar Gunung Kucir menjadi terbengkalai . Pada contoh (38) kata padahal digunakan untuk menujukkan ketidakserasian antara proposisi sebelumnya dengan proposisi yang mengikuti kata itu, sehingga bersifat anaforis. Proposisi sebelumnya, yaitu kalimat Bendungan Kayangan adalah salah satu objek wisata yang terlupakan menunjukkan ketidakserasian pada proposisi yang mengikuti kata padahal, yaitu kalimat tempat tersebut masih mempunyai keindahan yang khas.

e. Peranti tambahan (aditif): selanjutnya, tidak hanya itu, dan tambahan

Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (39) Keindahan Gunung Kucir sebenarnya telah tersohor sejak masa lalu.

Terbukti bahwa di lereng utara terdapat fosil karang atau fosil laut. Selanjutnya , fosil laut dan karang tersebut ditempatkan di Museum Geologi dengan nama “Situs Nanggulan Yogyakarta”. Selain itu, terdapat pula gua

dengan sebutan gua Gunung Kucir. Sayangnya, gua tersebut kini tertutup rumput liar.

(8/FP/5)

(40) Mengenai mitos-mitos yang berkaitan dengan dunia lain di sini pun dapat

dirasakan. Di bagian pojok pagar tembok dari pabrik tersebut, misalnya. Menurut warga setempat lokasi tersebut didiami oleh penunggu gaib. Tidak hanya itu , rumah kuno Belanda pernah digunakan untuk pengambilan gambar dalam acara reality show di salah satu stasiun televisi.

(41) Tari Jathilan juga merupakan pentas drama yang dibawakan oleh enam

orang secara berpasangan berseragam serupa. Sebagai tambahan, tari ini juga menampilkan penari yang menggunakan topeng. Dengan tokoh-tokoh yang beragam, ada gondororuwo (setan) atau barongan (singa), mereka muncul kala para prajurit itu berangkat perang dengan tujuan untuk mengganggu.

(61/FS/72) Pada contoh (39) terdapat penanda kohesi gramatikal yang berupa konjungsi antarkalimat. Kata selanjutnya digunakan untuk memberikan tambahan informasi proposisi sebelumnya, sehingga bersifat anaforis. Proposisi setelah kata selanjutnya, yaitu kalimat fosil laut dan karang tersebut ditempatkan

di Museum Geologi dengan nama “Situs Nanggulan Yogyakarta sebagai informasi tambahan kalimat sebelumnya, yaitu kalimat Terbukti bahwa di lereng utara terdapat fosil karang atau fosil laut . Pada contoh (40) terdapat penanda kohesi gramatikal yang berupa konjungsi antarkalimat. Kata tidak hanya itu digunakan untuk memberikan tambahan informasi proposisi sebelumnya, sehingga bersifat anaforis. Proposisi setelah kata tidak hanya itu, yaitu kalimat rumah kuno Belanda pernah digunakan untuk pengambilan gambar dalam acara reality show di salah satu stasiun televisi sebagai informasi tambahan kalimat sebelumnya, yaitu kalimat Menurut warga setempat lokasi tersebut didiami oleh penunggu gaib. Pada contoh (41) terdapat penanda kohesi gramatikal yang berupa konjungsi antarkalimat. Kata tambahan digunakan untuk memberikan tambahan informasi proposisi sebelumnya, sehingga bersifat anaforis. Proposisi setelah kata tambahan, yaitu kalimat tari ini juga menampilkan penari yang menggunakan topeng sebagai informasi tambahan kalimat sebelumnya, yaitu kalimat Tari Jathilan juga merupakan pentas drama yang dibawakan oleh enam orang secara berpasangan berseragam serupa.

f. Peranti pertentangan (kontras): namun dan akan tetapi Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (42) Pernahkan mendengar tentang Gunung Kucir? Iya, Gunung Kucir adalah

sebuah tempat wisata di Daerah Balong, Banjarsari, Samigaluh, Kulon Progo. Keindahan Gunung Kucir tidak kalah dengan Suroloyo di Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo. Namun keindahan alam sekitar Gunung Kucir tidak lantas membuat gunung tersebut terkenal di masyarakat Yogyakarta.

(7/FP/4)

(43) Pada awalnya, Kyai tunggul Manik Bermaksud pindah ke Jawa Timur dan

mengabdi di kerajaan majapahit sehingga nama beliau diganti menjadi Patih Mangkudoro. Akan tetapi, keberadaanya di sana tidak begitu disegani Ratu Boro Tunjung disebabkan perbedaan kepercayaan yang di anut dan disebarkan oleh beliau. Patih Mangkudoro tahu keadaan tersebut dan memutuskan untuk mengalah. Beliau memutuskan meninggalkan Jawa Timur hingga akhirnya sampai di Gunung Ijo dan mengubah nama kembali menjadi Kyai Tunggul Manik.

(22/FP/17) Pada contoh (42) dan (43) terdapat penanda kohesi gramatikal yang berupa konjungsi antarkalimat. Pada contoh (42) kata namun digunakan untuk mempertentangkan secara anaforis pada proposisi sebelumnya. Proposisi setelah kata namun, yaitu kalimat keindahan alam sekitar Gunung Kucir tidak lantas membuat gunung tersebut terkenal di masyarakat Yogyakarta sebagai pertentangan kalimat sebelumnya, yaitu kalimat Keindahan Gunung Kucir tidak kalah dengan Suroloyo di Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo. Pada contoh (43) kata akan tetapi digunakan untuk mempertentangkan secara anaforis pada proposisi sebelumnya. Proposisi setelah kata akan tetapi, yaitu kalimat keberadaanya di sana tidak begitu disegani Ratu Boro Tunjung disebabkan perbedaan kepercayaan yang di anut dan disebarkan oleh beliau sebagai

Manik Bermaksud pindah ke Jawa Timur dan mengabdi di kerajaan majapahit sehingga nama beliau diganti menjadi Patih Mangkudoro.

g. Peranti perbandingan (komparatif): sebagaimana halnya dan sedangkan

Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (44) Akapela yang membawakan lagu-lagu bernuansa islami adalah nasyid.

Sebagaimana halnya sebuah lagu, nasyid juga terdiri atas lirik atau kata- kata tersusun yang terlantun dalam rangkaian nada-nada.

(58/FMI/69)

(45) Bahan dasar wayang kulit biasanya kulit sapi, kerbau dan kambing (namun

yang sering digunakan adalah kulit sapi karena kulitnya tipis). Sedangkan gapit berasal dari tanduk sapi dan kerbau. Dalam pembuatan wayang kulit tidak boleh asal memahat (membentuk) karena tokoh wayang kulit memiliki keunikan atau corak tersendiri yang khas. Pewarnaan wayang kulit (nyungging) dan menggunakan cat kulit dan prodo (cat emas). Dilihat dari proses pembuataanya yang cukup susah dan rumit, harga tiap-tiap wayang pun beragam, mulai dari Rp 5.000,00 hingga jutaan rupiah.

(71/FMI/82)

Pada contoh (44) dan (45) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Pada contoh (44) kata sebagaimana halnya digunakan untuk menunjukkan hubungan persamaan secara anaforis dengan proposisi sebelumnya. Proposisi setelah kata sebagaimana halnya, yaitu kalimat sebuah lagu, nasyid juga terdiri atas lirik atau kata-kata tersusun yang terlantun dalam rangkaian nada-nada sebagai persamaan kalimat sebelumnya, yaitu kalimat Akapela yang membawakan lagu-lagu bernuansa islami adalah nasyid . Pada contoh (45) kata sedangkan digunakan untuk menunjukkan hubungan perbedaan secara anaforis dengan proposisi sebelumnya. Proposisi setelah kata sedangkan, yaitu kalimat gapit berasal dari tanduk sapi dan kerbau sebagai perbandingan kalimat sebelumnya, yaitu kalimat Bahan dasar wayang kulit biasanya kulit sapi, Pada contoh (44) dan (45) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Pada contoh (44) kata sebagaimana halnya digunakan untuk menunjukkan hubungan persamaan secara anaforis dengan proposisi sebelumnya. Proposisi setelah kata sebagaimana halnya, yaitu kalimat sebuah lagu, nasyid juga terdiri atas lirik atau kata-kata tersusun yang terlantun dalam rangkaian nada-nada sebagai persamaan kalimat sebelumnya, yaitu kalimat Akapela yang membawakan lagu-lagu bernuansa islami adalah nasyid . Pada contoh (45) kata sedangkan digunakan untuk menunjukkan hubungan perbedaan secara anaforis dengan proposisi sebelumnya. Proposisi setelah kata sedangkan, yaitu kalimat gapit berasal dari tanduk sapi dan kerbau sebagai perbandingan kalimat sebelumnya, yaitu kalimat Bahan dasar wayang kulit biasanya kulit sapi,

h. Peranti sebab-akibat: oleh karena itu, dan oleh sebab itu

Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (46) Dahulu tuan-tuan Belanda mendirikan pabrik gula ini untuk keperluan

pribadi dan memperluas lapangan kerja. Para pekerja atau buruh pabrik adalah kaum pribumi warga setempat. Oleh karena itu, banyak tuan Belanda mendirikan rumah-rumah kuno Belanda untuk keperluan mereka dan para buruh.

(11/FS/7)

(47) Pertunjukan Reog Kulon Progo biasanya menampilkan kisah Ramayana dan

Mahabharata. Kisah Ramayana berisi tentang perebutan seorang wanita cantik, Dewi Wara Shinta oleh dua Negara, yaitu Negara Pancawati dan Alengka Diraja. Oleh sebab itu, kisah ini juga disebut Negara Rebutan Bathuk. Hal ini disebabkan penguasa memperebutkan seorang wanita hanya untuk kepentingan pribadinya, yang tentu saja hanya menyangkut kepentingan satu orang. Tokoh-tokoh kisah ini adalah Dewi Wara Shinta, Sri Rama, Rahwana, dan Hanoman, Si Kera Putih.

(37/FS/29)

(48) Budaya batik sudah sangat lekat dengan kita, perlu kita lestarikan dan

kembangkan dengan baik. Oleh karena itu, batik sudah merupakan identitas bagian dari Negara kita Indonesia. Mari kita bersama-sama menjaga kebudayaan batik Indonesia untuk mengharumkan nama Negara kita Indonesia.

(83/FPP/92)

Pada contoh (46) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi intrakalimat. Kata oleh karena itu digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab akibat. Proposisi setelah kata oleh karena itu, yaitu kalimat banyak tuan Belanda mendirikan rumah-rumah kuno Belanda untuk keperluan mereka dan para buruh sebagai akibat dari proposisi sebelumnya, yaitu kalimat Dahulu tuan- tuan Belanda mendirikan pabrik gula ini untuk keperluan pribadi dan memperluas lapangan kerja. Para pekerja atau buruh pabrik adalah kaum

pribumi warga setempat. sebagai sebab. Pada contoh (47) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Kata oleh sebab itu digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab akibat. Proposisi setelah kata oleh sebab itu, yaitu kalimat kisah ini juga disebut Negara Rebutan Bathuk sebagai akibat secara anaforis dari proposisi sebelumnya, yaitu kalimat Kisah Ramayana berisi tentang perebutan seorang wanita cantik, Dewi Wara Shinta oleh dua Negara, yaitu Negara Pancawati dan Alengka Diraja sebagai sebab. Selanjutnya, pada contoh (48) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Kata oleh karena itu digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab akibat. Proposisi setelah kata oleh karena itu, yaitu kalimat batik sudah merupakan identitas bagian dari Negara kita Indonesia sebagai akibat secara anaforis dari proposisi sebelumnya, yaitu kalimat Budaya batik sudah sangat lekat dengan kita, perlu kita lestarikan dan kembangkan dengan baik sebagai sebab.

i. Peranti harapan (optatif): diharapkan, dan semoga

Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (49) Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang ada di Bantul masih

mempertahankan nilai budaya yang telah ada sejak dulu dan mengembangkannya agar lebih memiliki nilai seni tinggi seperti yang dilakukan Bapak Suradi M. Diharapkan kerajinan yang kini tetap ada tetap dikembangkan dan dapat menarik perhatian dunia serta memperkenalkannya lebih luas agar kerajinan, kebudayaan atau tradisi kita tidak hilang dari mata dunia.

(74/FMI/84)

(50) Denggung makin diminati masyarakat sebagai tempat rekreasi, namun,

Karena itu Denggung juga makin diminati para pedagang untuk mencari nafkah. Di pihak lain, Pemerintah Kabupaten Sleman berkehendak untuk terus menjaga kebersihan dan kenyamanan Denggung sebagai ruang publik. Semoga aneka kepentingan ini dapat dipertemuan secara bersahabat, seakrab suasana di Denggung.

(161/FP/358)

Pada contoh (49) dan (50) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi. Pada contoh (49) kata diharapkan merupakan piranti harapan. Proposisi setelah kata diharapkan, yaitu kalimat kerajinan yang kini tetap ada tetap dikembangkan dan dapat menarik perhatian dunia serta memperkenalkannya lebih luas agar kerajinan, kebudayaan atau tradisi kita tidak hilang dari mata dunia menunjukkan suatu harapan. Pada contoh (50) kata semoga merupakan piranti harapan. Proposisi setelah kata semoga, yaitu kalimat aneka kepentingan ini dapat dipertemuan secara bersahabat, seakrab suasana di Denggung menunjukkan suatu harapan. j. Peranti ringkasan dan simpulan: demikianlah, dan sejatinya

Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (51) Makam Nyi Ageng Serang yang hampir tidak terawat sejak setengah abad

silam mulai dirintis perawatannya oleh putranya RM Suryodibroto. Makam ini dipugar menjadi bentuk rumah joglo. Demikianlah cerita seorang wanita pejuang yang memiliki nilai-nilai kepahlawanan yang dapat dijadikan suri tauladan wanita Indonesia.

(6/FB/3)

(52) Jathilan dikenal sebagai salah satu tarian paling tua di Jawa. Jathilan juga

sering disebut dengan nama Jaran Kepang atau Jaranan. Dengan anyaman bambu yang dibuat menyerupai kuda, jathilan dipertunjukkan. Sejatinya, Jathilan adalah sebuah drama tari yang menampilkan kegagahan seorang prajurit di medan perang dengan menunggangi kuda sambil menghunus pedang.

(60/FS/71)

Pada contoh (51) dan (52) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Pada contoh (51) kata demikianlah digunakan untuk mengantarkan ringkasan dan simpulan secara anaforis dari proposisi sebelumnya. Proposisi setelah kata demikianlah, yaitu kalimat cerita seorang wanita pejuang Pada contoh (51) dan (52) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Pada contoh (51) kata demikianlah digunakan untuk mengantarkan ringkasan dan simpulan secara anaforis dari proposisi sebelumnya. Proposisi setelah kata demikianlah, yaitu kalimat cerita seorang wanita pejuang

Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (53) Hasil ukiran-ukiran tersebut selanjutnya dijual melaui usaha pertukangan

kayu terdekat atau diambil oleh pemesan. Harga satu set ukiran kaki meja kursi sekitar Rp25.000,00. Sedangkan kayu ukiran untuk satu set kaki temapat tidur dijual seharga Rp50.000,00. Harga tersebut dapat berbeda jika pemesan membawa kayu sendiri. Misalnya, untuk satu set kaki tempat tidur hanya dihargai Rp20.000,00.

(21/FPP/14)

(54) Motivasi ada dua macam. Pertama motivasi internal, artinya ketika kita

melakukan suatu aktivitas, kita benar-benar mencintai aktivitas itu dan ada perasaan suka ketika kita melakukannya. Kedua adalah motivasi eksternal, artinya kita tidak suka terhadap suatu aktivitas, tetapi ada pamrih terhadap suatu aktivitas tersebut. Contohnya bila kita takut mengecewakan orang tua.

(100/FI/145) Pada contoh (53) dan (54) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Pada contoh (53) kata misalnya digunakan untuk menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain yang menunjukkan contohan satu misalan. Proposisi setelah kata misalnya, yaitu kalimat untuk satu set tempat tidur hanya dihargai Rp 25.000,00 sebagai contohan atau misalan dari proposisi sebelumnya sehingga bersifat anaforis. Pada contoh (54) kata contohnya digunakan untuk menghubungkan proposisi yang (100/FI/145) Pada contoh (53) dan (54) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Pada contoh (53) kata misalnya digunakan untuk menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain yang menunjukkan contohan satu misalan. Proposisi setelah kata misalnya, yaitu kalimat untuk satu set tempat tidur hanya dihargai Rp 25.000,00 sebagai contohan atau misalan dari proposisi sebelumnya sehingga bersifat anaforis. Pada contoh (54) kata contohnya digunakan untuk menghubungkan proposisi yang

Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (55) Gua ini bernama Sriti. Nama sriti berasal dari Pangeran Diponegoro yang

menemukan gua itu. Mungkin, Pangeran Diponegoro menamakan gua itu dengan gua Sriti karena di dalam gua terdapat banyak burung sriti.

(30/FP/23)

(56) Jika kita melihat lagi permasalahan ini, Negara masih tidak mempatenkan

seluruh budaya asli Indonesia. Maka kemungkinan hal buruk akan mudah terjadi dikemudian hari, seperti masyarakat yang semakin kecewa akhirnya marah dan menjadi sasaran utamanya adalah gedung kedutaan besar Negara yang mengklaim; terjadi kerugian materil; memperburuk citra masyarakat Indonesia di mata dunia; mempermudah untuk terjadi perang; kedua Negara menjadi bermusuhan; dan bisa membuat Negara lain memanfaatkan permusuhan ini.

(68/FS/81) Pada contoh (55) dan (56) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Pada contoh (55) kata mungkin digunakan untuk mengantarkan bagian yang masih menimbulkan keraguan. Proposisi setelah kata mungkin, yaitu kalimat Pangeran Diponegoro menamakan gua itu dengan gua Sriti karena di dalam gua terdapat banyak burung sriti bersifat anaforis yaitu untuk menghubungkan bagian yang masih meragukan pada proposisi sebelumnya. Pada contoh (56) kata kemungkinan digunakan untuk mengantarkan bagian yang masih menimbulkan keraguan. Proposisi setelah kata kemungkinan, yaitu kalimat hal buruk akan mudah terjadi dikemudian hari, seperti masyarakat yang semakin kecewa akhirnya marah dan menjadi sasaran utamanya adalah gedung (68/FS/81) Pada contoh (55) dan (56) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Pada contoh (55) kata mungkin digunakan untuk mengantarkan bagian yang masih menimbulkan keraguan. Proposisi setelah kata mungkin, yaitu kalimat Pangeran Diponegoro menamakan gua itu dengan gua Sriti karena di dalam gua terdapat banyak burung sriti bersifat anaforis yaitu untuk menghubungkan bagian yang masih meragukan pada proposisi sebelumnya. Pada contoh (56) kata kemungkinan digunakan untuk mengantarkan bagian yang masih menimbulkan keraguan. Proposisi setelah kata kemungkinan, yaitu kalimat hal buruk akan mudah terjadi dikemudian hari, seperti masyarakat yang semakin kecewa akhirnya marah dan menjadi sasaran utamanya adalah gedung

Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (57) Sayang tempat yang unik ini belum dimanfaatkan pemerintah. Memang

sudah ada upaya pemerintah untuk memperindah objek tersebut, tetapi upaya tersebut kurang maksimal. Buktinya sampai sekarang tempat tersebut belum terjamah oleh orang-orang asing atau orang-orang lain selain penduduk pribumi. Dengan kata lain belum dikenal publik.

(35/FP/26) Pada contoh (57) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Kata memang digunakan untuk memberikan penjelasan. Proposisi setelah kata memang, yaitu kalimat sudah ada upaya pemerintah untuk memperindah objek tersebut, tetapi upaya tersebut kurang maksimal. Buktinya sampai sekarang tempat tersebut belum terjamah oleh orang-orang asing atau orang-orang lain selain penduduk pribumi bersifat anaforis karena sebagai penjelasan proposisi sebelumnya. n. Peranti tegasan: bahkan

Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (58) Di Desa Demangrejo, Sentolo, Kulon Progo, tepatnya di dusun Belik, dulu

kesenian Oglek menjadi kesenian yang sangat populer, baik di kalangan anak-anak, remaja meupun orang dewasa. Bahkan setiap pementasan tarian Oglek, penontonnya dapat mencapai lebih dari 80 orang.

(40/FS/36)

Pada contoh (58) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Kata bahkan bersifat anaforis untuk menyatakan suatu penegasan Pada contoh (58) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Kata bahkan bersifat anaforis untuk menyatakan suatu penegasan

Contoh data yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (59) Permainan gejok lesung memerlukan keahlian khusus dalam

memainkannya. Cara memainkan gejok lesung ialah memukul-mukul penumbuk pada lesung, yang keduanya tersebut terbuat dari kayu, sesuai irama dan harmoni sehingga suara yang dihasilkan dapat dinikmati. Meskipun satu lesung, suara yang dihasilkan terdengar bervariasi tergantung pada teknik memukulnya.

(25/FS/20)

(60) Pendapa Agung Tamansiswa merupakan salah satu bangunan tinggalan

sejarah yang berlokasi di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai benda cagar budaya yang dilindungi Undang-Undang republik Indonesia No.5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Yang dimaksud dengan benda cagar budaya dalam undang-undang ini adalah benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang berumur sekurang-kurangnya

50 tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa sekurang- kurangnya 50 tahun, serta dinggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. (Pasal 1 ayat 1.a).

(117/FS/183) Pada contoh (59) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi intrakalimat. Kata ialah digunakan untuk memberikan penjelasan terhadap proposisi sebelumnya. Proposisi setelah kata ialah yaitu memukul-mukul penumbuk pada lesung, yang keduanya tersebut terbuat dari kayu, sesuai irama dan harmoni sehingga suara yang dihasilkan dapat dinikmati kalimat (59) bersifat anaforis karena sebagai pengantar proposisi yang menyatakan penjelasan terhadap proposisi sebelumnya, yaitu kalimat Permainan gejok lesung

memerlukan keahlian khusus dalam memainkannya . Pada contoh (60) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu konjungsi antarkalimat. Kata yang dimaksud digunakan untuk memberikan penjelasan dan membuat kaitan antara proposisi satu dengan proposisi yang lain. Proposisi setelah kata yang dimaksud yaitu kalimat dengan benda cagar budaya dalam undang-undang ini adalah benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang berumur sekurang- kurangnya 50 tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa sekurang-kurangnya 50 tahun, serta dinggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. (Pasal 1 ayat 1.a) bersifat anaforis karena sebagai penjelasan terhadap proposisi sebelumnya, yaitu kalimat Pendapa Agung Tamansiswa merupakan salah satu bangunan tinggalan sejarah yang berlokasi di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebaagi benda cagar budaya yang dilindungi Undang-Undang republik Indonesia No.5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya .

Tabel 1 Penanda Kohesi Gramatikal

No. Penanda Kohesi Gramatikal

No. Data

Jumlah

1. Referensi

a. Pronomina Persona III

33 data 33 data

a. Peranti urutan waktu

b. Peranti alahan

c. Peranti parafrase

d. Peranti ketidakserasian

e. Peranti tambahan

64, 67, 74, 75, 77, 81, 82, 108, 132, 134, dan 153.

25, 43, 94, 96, 103, 105, 106, 133, dan 137.

35 dan 105.

9, 14, 15, 32, 54, dan 168.

18 data

9 data

2 data

6 data

37 data 37 data

g. Peranti perbandingan

h. Peranti sebab-akibat

i. Peranti harapan j. Peranti ringkasan dan simpulan k. Peranti misalan atau contohan

l. Peranti keragu-raguan m. Peranti konsesi n. Peranti tegasan

o. Peranti jelasan

67, 68, 81, 82, 84, 86, 96, 101, 103, 106, 109, 112, 118, 123 dan 144.

77, 86, 87, 91, 94, 100, 103, 120, 126, 133, 145, 161, dan 167.

58, 71, 159, dan 166.

83, 90, 95, 98, 112, 115, 123, 130, 161, dan 168.

50, 74, dan 161.

6, 56, 60, 69, dan 101.

17, 18, 21, 100, 104, 106, 142, 151, dan 164.