Penggantian (substitution)

2. Penggantian (substitution)

Penggantian atau substitusi merupakan penggantian satuan lingual tertentu dengan satuan lingual lain, yang mendahului atau mengikutinya. Penggantian dapat berfungsi sebagai hubungan kohesi apabila unsur pengganti dan unsur terganti memiliki referen yang sama. Dalam penelitian ini, ditemukan penanda kohesi garamatikal yang berupa penggantian atau substitusi meliputi substitusi nominal, substitusi verbal, substitusi frasal dan substitusi klausal.

Data yang merupakan penggantian atau substitusi dapat dilihat pada contoh berikut.

a. Substitusi Nominal Berikut adalah contoh substitusi nominal yang ditemukan dalam penelitian ini. (15) Dahulu tuan-tuan Belanda mendirikan pabrik gula ini untuk keperluan

pribadi dan memperluas lapangan kerja. Para pekerja atau buruh pabrik adalah kaum pribumi warga setempat. Oleh Karena itu, banyak tuan Belanda mendirikan rumah-rumah kuno Belanda untuk keperluan mereka dan para buruh.

(11/FS/7)

(16) Setiap kepala dusun mendapat sebidang tanah sebagai balas jasa. Pemilihan kepala dusun dilakukkan dengan sistem demokrasi. Kronologis pemerintahan dimulai oleh Mbah Kromo Sentono, selaku kepala dusun pertama. Waktu dan lama memerintah tidak diketahui secara pasti. Kemudian dilanjutkan oleh Pawiro Dimejo. Beliau juga tidak diketahui secara pasti berapa lama menjabat sebagai kepala dusun.

(41/FS/38)

Pada contoh (15) dan (16) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu penggantian atau substitusi yang berupa nominal. Kata mereka pada contoh (15) disini diganti dengan kata tuan Belanda pada kalimat yang mendahuluinya dan keduanya merupakan kata benda. Pada contoh (16) Pada contoh (15) dan (16) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu penggantian atau substitusi yang berupa nominal. Kata mereka pada contoh (15) disini diganti dengan kata tuan Belanda pada kalimat yang mendahuluinya dan keduanya merupakan kata benda. Pada contoh (16)

Penggantian tersebut dapat dibuktikan dengan menyubstitusikan antara unsur pengganti pada unsur terganti sehingga menjadi. (15a) Dahulu tuan-tuan Belanda mendirikan pabrik gula ini untuk keperluan

pribadi dan memperluas lapangan kerja. Para pekerja atau buruh pabrik adalah kaum pribumi warga setempat. Oleh Karena itu, banyak tuan Belanda mendirikan rumah-rumah kuno Belanda untuk keperluan tuan- tuan Belanda dan para buruh.

(16a) Setiap kepala dusun mendapat sebidang tanah sebagai balas jasa. Pemilihan kepala dusun dilakukan dengan sistem demokrasi. Kronologis pemerintahan dimulai oleh Mbah Kromo Sentono, selaku kepala dusun pertama. Waktu dan lama memerintah tidak diketahui secara pasti. Kemudian dilanjutkan oleh Pawiro Dimejo. Pawiro Dimejo juga tidak diketahui secara pasti berapa lama menjabat sebagai kepala dusun.

b. Substitusi Verbal Berikut adalah contoh substitusi verbal yang ditemukan dalam penelitian ini. (17) Aktvitas budaya juga tak kalah serunya sehingga berhasil membuat

para wisatawan senang. Kegiatan itu misalnya membatik, menabuh gamelan, menari, membuat kerajinan lokal, serta memasak menu-menu tradisional.

(142/FP/292) (18) Untuk menghilangkan bau pada ketiak ada cara yang efektif. Setiap (142/FP/292) (18) Untuk menghilangkan bau pada ketiak ada cara yang efektif. Setiap

(131/FPP/252) Pada contoh (17) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu penggantian atau substitusi yang berupa verbal, yaitu kata kegiatan itu sebagai unsur pengganti menggantikan aktivitas budaya sebagai unsur terganti pada kalimat sebelumnya. Pada contoh (18) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu yaitu kata hal itu sebagai unsur pengganti menggantikan oleskan sedikit kapur sirih yang dicampurkan dengan air ke ketiak sebagai unsur terganti. Pada contoh (17) berfungsi sebagai kohesi gramatikal karena kedua unsur kegiatan itu dan aktivitas budaya berada dalam kategori yang sama, yaitu sama-sama berkategori verbal. Pada contoh (18) unsur hal itu sebagai nominalisasi dari unsur mengoleskan sedikit kapur sirih yang dicampurkan dengan air ke ketiak juga berada dalam kategori yang sama, yaitu sama-sama berkategori verbal.

Penggantian tersebut dapat dibuktikan dengan menyubstitusikan antara unsur pengganti pada unsur terganti sehingga menjadi. (17a) Aktvitas budaya juga tak kalah serunya sehingga berhasil membuat

para wisatawan senang. Aktvitas budaya misalnya membatik, menabuh gamelan, menari, membuat kerajinan lokal, serta memasak menu-menu tradisional.

(18a) Untuk menghilangkan bau pada ketiak ada cara yang efektif. Setiap pagi sehabis mandi, oleskan sedikit kapur sirih yang dicampurkan dengan air ke ketiak Anda. Mengoleskan sedikit kapur sirih yang dicampurkan dengan air ke ketiak dilakukan secara terus-menerus dan rajin.

c. Substitusi Frasal

Contoh data substitusi frasal adalah sebagai berikut. (19) Selain tempat dan benda keramat, upacara sesajenan dan sadranan

oleh masyarakat merupakan keunikan lain di sekitar Gunung Ijo. Upacara tersebut bertujuan menghormati Gunung Ijo dan berjaga- jaga, atau pun meminta keselamatan agar masyarakat sekitar terhindar dari bencana.

(23/FP/18)

(20) Candi Ngawen merupakan bukti tidak dikenalnya peninggalan nenek moyang oleh masyarakat. Akibatnya, potensi situs ini juga belum tergali dan dikembangkan. Padahal, siapa sangka candi mungil ini menjadi pesona wisata, termasuk untuk mengangkat daerah di sekitarnya?

(168/FP/362)

Pada contoh (19) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu penggantian atau substitusi yang berupa frasal, yaitu frasa Upacara tersebut sebagai unsur pengganti menggantikan upacara sesajenan dan sadranan sebagai unsur terganti pada kalimat sebelumnya. Pada contoh (20) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu yaitu kata situs ini sebagai unsur pengganti menggantikan Candi Ngawen sebagai unsur terganti. Pada contoh (19) berfungsi sebagai kohesi gramatikal karena kedua unsur Upacara tersebut dan upacara sesajenan dan sadranan berada dalam kategori yang sama, yaitu sama-sama berkategori frasa. Pada contoh (20) kedua unsur situs ini dan Candi Ngawen juga berada dalam kategori yang sama, yaitu sama-sama berkategori frasal.

Penggantian tersebut dapat dibuktikan dengan menyubstitusikan antara unsur pengganti pada unsur terganti sehingga menjadi. (19a) Selain tempat dan benda keramat, upacara sesajenan dan sadranan

oleh masyarakat merupakan keunikan lain di sekitar Gunung Ijo. Upacara sesajenan dan sadranan bertujuan menghormati Gunung Ijo oleh masyarakat merupakan keunikan lain di sekitar Gunung Ijo. Upacara sesajenan dan sadranan bertujuan menghormati Gunung Ijo

(20a) Candi Ngawen merupakan bukti tidak dikenalnya peninggalan nenek moyang oleh masyarakat. Akibatnya, potensi Candi Ngawen juga belum tergali dan dikembangkan. Padahal, siapa sangka candi mungil ini menjadi pesona wisata, termasuk untuk mengangkat daerah di sekitarnya?

d. Substitusi Klausal

Contoh data substitusi klausal adalah sebagai berikut. (21) “Kini banyak candi yang tak utuh lagi. Ada candi yang memang

tak selesai dibangun, ada pula candi yang rusak akibat bencana

alam ataupun ulah manusia .” Pendapat itu tidak dikemukakan oleh sembarang orang. Milliard, seorang arkeolog, menyatakan pendapat itu ketika menjelaskan keadaan berbagai candi di Indonesia.

(162/FP/359)

(22) Permainan gejog lesung sering ditampilkan dalam acara-acara tertentu, misalnya kelulusan sekolah atau lomba antarsekolah, dan

pawai 17-an Agustus . Hal ini dimaksudkan untuk melestarikan kesenian yang terdapat di Kulon Progo.

(27/FP/21)

Pada contoh (21) terdapat penanda kohesi gramatikal, yaitu penggantian atau substitusi yang berupa klausal, yaitu kata itu sebagai unsur pengganti dapat menggantikan seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Kata itu menggantikan hal yang telah disebutkan

lebih dahulu yaitu “Kini banyak candi yang tak utuh lagi. Ada candi yang memang tak selesai dibangun, ada pula candi yang rusak akibat bencana

alam ataupun ulah manusia.” sebagai unsur terganti. Pada kalimat (22) frasa hal ini sebagai unsur pengganti dapat menggantikan seluruh proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului. Frasa hal ini menggantikan

hal yang telah disebutkan lebih dahulu yaitu Permainan gejog lesung sering hal yang telah disebutkan lebih dahulu yaitu Permainan gejog lesung sering

atau lomba antarsekolah, dan pawai 17-an Agustus sebagai unsur terganti. Penggantian tersebut dapat dibuktikan dengan menyubstitusikan antara unsur pengganti pada unsur terganti sehingga menjadi. (21a) “Kini banyak candi yang tak utuh lagi. Ada candi yang memang

tak selesai dibangun, ada pula candi yang rusak akibat bencana

alam ataupun ulah manusia .”

Pendapat “Kini banyak candi yang tak utuh lagi. Ada candi yang memang tak selesai dibangun, ada pula candi yang rusak akibat

bencana alam ataupun ulah manusia ” tidak dikemukakan oleh sembarang orang. Milliard, seorang arkeolog, menyatakan pendapat itu ketika menjelaskan keadaan berbagai candi di Indonesia.

(22a) Permainan gejog lesung sering ditampilkan dalam acara-acara

tertentu, misalnya kelulusan sekolah atau lomba antarsekolah, dan

pawai 17-an Agustus . Permainan gejog lesung sering ditampilkan

dalam acara-acara tertentu, misalnya kelulusan sekolah atau

lomba antarsekolah, dan pawai 17-an Agustus dimaksudkan untuk melestarikan kesenian yang terdapat di Kulon Progo.