Prosedur Penelitian

1. Tahap Perencanaan

Rencana yang disusun untuk penelitian ini diawali dengan kegiatan studi awal, refleksi awal, mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang timbul, menarik kesimpulan dan mempersiapkan skenario pembelajaran dan instrumen-instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian antara lain: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar evaluasi kognitif, lembar penilaian afektif (sikap), lembar penilaian psikomotorik (unjuk kerja), dan lembar observasi siswa, guru, dan pelaksanaan pembelajaran.

Dalam tahap perencanaan ini juga peneliti berkoordinasi dengan teman sejawat yang menjadi observer dalam menentukan waktu pelaksanaan, dan menyusun skenario pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Rancangan Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan tiap pertemuan dilakukan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Dalam tiap pertemuan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu kegiatan awal berupa pendahuluan dengan menyiapkan dan mengkondisikan siswa, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, selanjutnya melakukan pemanasan dalam bentuk permainan, misalnya permainan hijau-hitam, Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan tiap pertemuan dilakukan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Dalam tiap pertemuan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu kegiatan awal berupa pendahuluan dengan menyiapkan dan mengkondisikan siswa, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, selanjutnya melakukan pemanasan dalam bentuk permainan, misalnya permainan hijau-hitam,

Rancangan pelaksanaan kegiatan inti pada pertemuan pertama dan kedua hampir sama, yakni: guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan

dilakukan, dan mempraktikkan teknik-teknik dasar gerakan roll depan yang benar mulai dari sikap awal, gerakan tumpuan, gerakan mengangkat pinggul, gerakan memasukkan kepala di antara dua tangan hingga menempel dada, menolakkan kaki sampai tubuh berguling, gerakan akhir kembali ke sikap awal dengan menggunakan modifikasi alat bantu spon pengganjal matras agar menjadi bidang miring dan kandi untuk awalan. Selanjutnya dilakukan evaluasi dalam tiga aspek, afektif, kognitif, dan psikomotor dengan lembar penilaian yang telah disiapkan.

Dalam kegiatan akhir, siswa dibariskan untuk mendengarkan penjelasan dari guru tentang kesalahan-kesalahan gerakan yang dilakukan oleh siswa, dan guru memberikan pujian pada siswa. Pendinginan dilakukan dengan bernyanyi, misalnya: Naik Kereta Api. Setelah pendinginan selesai, guru mengecek kelengkapan siswa, menutup pembelajaran dan membubarkan barisan.

b. Rancangan Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.Pelaksanaan pembelajaran tiap pertemuan sama dengan siklus I terdiri dari kegiatan awal (pendahuluan dan pemanasan), kegiatan inti, dan penutup (pendinginan). Dalam pelaksanaan siklus II mengacu pada refleksi atas pembelajaran siklus I sehingga rencana pembelajarannya diperbaiki dari kelebihan dan kekurangannya pada siklus I. Begitu juga modifikasi alat bantu pembelajarannya lebih divariasi lagi dengan model yang berbeda dari siklus I.

3. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer. Observer Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer. Observer

disiapkan.

4. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan dengan diskusi antara guru dan observer. Dari hasil analisis hasil evaluasi dan pengamatan kemudian disimpulkan untuk acuan bagi rencana tindakan selanjutnya. Bila tindakan pada siklus II telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan dan telah tercapai keberhasilan perbaikan pembelajaran, maka penelitian tindakan kelas berakhir pada siklus II.