Konsep Umum Perkreditan
2.2.4.2 Fungsi Kredit
Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian. Secara garis besar fungsi kredit di dalam perekonomian, perdagangan dan keuangan menurut Veithzal (2007:440) dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Meningkatkan utility (daya guna) dari modal/ utang. Para pengusaha menikmati kredit dari bank untuk memperluas/ memperbesar usahanya, baik untuk peningkatan produksi, perdagangan, maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi ataupun usaha peningkatan, produktivitas secara menyeluruh.
b. Meningkatkan utility (daya guna) suatu barang. Produsen dengan bantuan kredit bank dapat memproduksi bahan jadi sehingga utility dari bahan tersebut meningkat.
c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit yang disalurkan melalui rekening koran, mendorong pengusaha untuk menciptakan penambahan uang giral dan sejenisnya seperti cek, bilyet giro, wesel, promes dan sebagainya melalui kredit.
d. Menimbulkan gairah berusaha masyarakat. Dari sisi hukum permintaan dan penawaran, dalam segala macam dan ragam usaha, permintaan akan terus bertambah jika masyarakat telah melakukan penawaran. Sehingga semakin besar permintaan secara berantai menimbulkan kegairahan yang meluas dikalangan masyarakat dan meningkatkan produktivitas
e. Alat stabilisasi ekonomi. Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat langkah-langkah stabilisasi pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha untuk: pengendalian inflasi, peningkatan ekspor, rehabilitasi sarana dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat.
f. Jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional. Pengusaha yang memperoleh kredit tentu saja berusaha untuk meningkatkan usahanya, peningkatan usaha berarti peningkatan profit, yang berarti pajak perusahaan akan terus bertambah yang menghasilkan pendapatan bagi Negara.
g. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional. Bank sebagai lembaga kredit tidak saja bergerak di dalam negeri, tetapi juga diluar negeri. Hubungan antar negara pemberi dan penerima kredit akan bertambah erat g. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional. Bank sebagai lembaga kredit tidak saja bergerak di dalam negeri, tetapi juga diluar negeri. Hubungan antar negara pemberi dan penerima kredit akan bertambah erat
2.2.5 Kredit Gadai
2.2.5.1 Pengertian Gadai
Gadai berasal dari terjemahan dari kata pand atau vuistpand (bahasa Belanda), atau pledge atau pawn (bahasa Inggris), pfand atau faustpfand (bahasa Jerman). Kegiatan pokok PT. Pegadaian adalah menyalurkan kredit atau uang pinjaman atas dasar hukum gadai. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ( civil code ) Buku Kedua BAB XX pasal 1150 tentang Gadai, pengertian gadai adalah sebagai berikut:
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh debitur, atau oleh kuasanya, sebagai jaminan atas utangnya, dan yang memberi wewenang kepada kreditur untuk mengambil pelunasan piutangnya dan barang itu dengan mendahalui kreditur-kreditur lain; dengan pengecualian biaya penjualan sebagai pelaksanaan putusan atas tuntutan mengenai pemilikan atau penguasaan, dan biaya penyelamatan barang itu, yang dikeluarkan setelah barang itu sebagai gadai dan yang harus didahulukan.
Sedangkan menurut Totok dkk (2011:212) , pengertian gadai adalah sebagai berikut: Gadai adalah hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas
suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau orang seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
2.2.5.2 Pengertian Kredit Gadai
Menurut Pedoman Operasional Kantor Cabang PT. Pegadaian (Persero) pengertian kredit gadai adalah sebagai berikut: Kredit Gadai adalah pemberian pinjaman (kredit) dalam jangka waktu
tertentu kepada nasabah atas dasar hukum gadai dan persyaratan tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Nasabah menyelesaikan pinjamannya kepada perusahaan (Pegadaian) sebagai pemberi pinjaman (kreditur), dengan cara mengembalikan uang pinjaman dan membayar sewa modalnya berdasarkan ketentuan yang berlaku.