Penilaian Tingkat Kesadaran pada Cedera Otak Respon Motorik Respon bicara Nilai Terapi Standar pada Cedera Kepala Sedang

Gambar 1 : Faktor-Faktor yang memengaruhi Prognosis Setelah Cedera Otak Vollmer.D.G., 1993.

2.4 Penilaian Tingkat Kesadaran pada Cedera Otak

Teasde dan Jannet telah mengevaluasi secara hati-hati pasien-pasien dengan cedera kepala dan gangguan kesadaran. Hasil yang mereka kembangkan telah dikenal sebagai Glasgow Coma Scale pada 1974. Pada skala ini dilnilai tingkat numerik respon buka mata, motoric, dan verbal dengan rentang nilai 3-15 Becker et al, 1989. Universitas Sumatera Utara a . Respon buka mata Nilai Spontan 4 Atas perintah suara 3 Rangsangan nyeri 2 Tidak ada 1

b. Respon Motorik

Nilai Menurut perintah 6 Melokalisir nyeri 5 Fleksi normal menarik anggota yang dirangsang 4 Fleksi abnormal dekortikasi 3 Ekstensi abnormal deserebrasi 2 Tidak ada flasid 1

c. Respon bicara Nilai

Berorientasi baik 5 Berbicara mengacau bingung 4 Kata-kata tidak teratur 3 Suara tidak jelas 2 Tidak ada 1 Tabel.1. Diambil dari: American College of Surgeons 1997, Advance Trauma Life Support Program Student Manual, Komisi Trauma ”IKABI” Ikatan Ahli Bedah Indonesia, 6th ed, Komisi Trauma ”IKABI”, Jakarta. Skala lain yang bisa dipakai untuk mengukur keparahan cedera kepala adalah Glasgow Liege Scale, Glasgow Pittsburg Coma Scoring system, Head Injury Watch Sheet, Maryland Coma Scale, Leeds Coma Scale dan Glasgow Coma Scale. Kelebihan GCS adalah cukup konsisten dan objektif ketika dilakukan oleh penilai yang berbeda, sederhana dan berguna sebagai pedoman terapi dan memberi informasi tentang prognosis Stein, 1996. Kendala GCS antara lain adalah jika penderita mengalami edema palpebra atau terintubasi, ada variabel yang tidak bisa dinilai Feldman, 1996. Universitas Sumatera Utara

2.5 Terapi Standar pada Cedera Kepala Sedang

1. Pemberian antibiotika bila ada luka, 2. Pemberian analgetik NSAID, 3. Pemberian sedatiftransquilizer bila diperlukan untuk memperbaiki kenaikan TIK dan penenang, 4. Pemberian manitol untuk menurunkan TIK secara bolus 0,25-1 gramkgBB, serum osmolaritas harus diperiksa bawah 320 mmoll untuk mencegah gagal ginjal, 5. Pemberian nutrisi dini secara bertahap yang harus tercapai untuk kebutuhan total dalam waktu 7 hari setelah trauma, adalah 140 dari kebutuhan basal pada pasien yang tidak dilumpuhkan dan yang diberikan secara parenteral dan enteral, sedikitnya 15 dari asupan energi harus mengandung protein, 6. Pemberian Gastric Mucosal Protector dan Acid Supressor Agent dengan H2 Blocker dan pemberian PPI proton Pump Inhibitrt yang dapat menurunkan insiden perdarahan gastrointestinal dan stress related mucosal damage SRMD. Universitas Sumatera Utara Bagan.1. Penatalaksanaan Cedera Kepala Sedang Nonoperatif

2.6 Skala Prognosis GlasgowGlasgow Outcome Scale=GOS