Bagan.1. Penatalaksanaan Cedera Kepala Sedang Nonoperatif
2.6 Skala Prognosis GlasgowGlasgow Outcome Scale=GOS
Glasgow outcome scale GOS paling luas digunakan untuk menilai hasil akhir secara umum pada cedera otak GOS dikelompokkan dalam lima katagori: mati,
persistent vegetative state, ketidakmampuan yang berat, ketidakmampuan sedang, dan kesembuhan yang baik. Penilaian secara tepat diperoleh pada 3, 6, dan 12 bulan setelah
cedera otak. Validitas GOS sebagai suatu penilai hasil akhir cedera otak didukung oleh kuatnya hubungan dengan lamanya koma, beratnya kondisi pada awal trauma diukur
dengan GCS, dan tipe lesi intrakranial. GOS katagori juga berkorelasi dengan lamanya postraumatik amnesia. Kritikan terhadap GOS relatif tidak sensitif terhadap kondisi
Universitas Sumatera Utara
pasien yang membaik secara signifikan dan secara klinis terutama 6 bulan setelah cedera otak Narayan et al, 1995.
Skala pengukuran GOS ini pertama kali ditemukan oleh Jennet dan Bond pada tahun 1975. Prognosis pascacedera otak yang didasarkan kapabilitas sosial pasien
pascacedera otak dikombinasikan dengan efek mental spesifik dan defisit neurologis. Derajat skala ini mencerminkan suatu kerusakan otak secara umum, dimana juga mampu
menilai prognosis pascakoma traumatik ataupun nontraumatik Bullock, 2004; Narayan, Michel,2002; Jennet, 2005.
Telaah pada penderita adalah sebanyak 150 orang yang bertahan hidup setelah cedera otak di Glasgow oleh spesialis saraf dan bedah saraf . Keduanya memutuskan
bahwa penilaian ini sangat tepat pada 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan pascatrauma Jennet, 2005.
Skala penilaian prognosis Glasglow terdiri atas lima kategori Jennet ,2005 1
Pemulihan baik good recovery= GR diberi nilai 5.Pasien dapat berpartisipasi pada kehidupan sosial, kembali bekerja seperti biasa. Pemeriksaa ini dapat disertai
komplikasi neurologis ringan, seperti defisit minor saraf kranial dan kelemahan ekstremitas atau sedikit gangguan pada uji kognitif atau perubahan personal.
2 Ketidakmampuan sedang Moderate disability=MD, independent but disabled
diberi nilai 4. Kondisi pasien jelas berbeda sebelum cedera dan mampu menggunakan transportasi umum, tetapi tidak dapat bekerja seperti biasa. Pasien
defisit memoriperubahan personal, hemiparesis, disfasia, ataksia, epilepsi paska traumatika, atau defisit mayor saraf kranial. Derajat ketergantungan pasien pada
orang lain lebih baik dibandingkan dengan lansia dan kemampuan kebutuhan personal sehari-hari dapat dikerjakan tetapi, mobilitas dan kapasitas berinteraksi
tidak dapat dilakukan tanpa asisten. 3
Ketidakmampuan berat Severe disability=SD, conscious but dependent diberi nilai 3. Pasien mutlak bergantung pada orang lain setiap saat memakai baju,
makan, dll, paralisis spastik, disfasia, disatria, defisit fisik dan mental yang mutlak memerlukan supervisi perawatkeluarga.
4 Vegetative State=PVS diberi nilai 4. Pasien hanya mampu menuruti perintah
ringan saja atau bicara sesaat. Pada perawatan sering ditemukan grasping reflek,
Universitas Sumatera Utara
withdrawal sebagai pencerminan menuruti perintah, mengerang, menangis, kadang mampu mengatakan tidak sebagai bukti proses kembali berbicara.
5 Meninggal dunia dead diberi nilai 1. Pada tahun 1981 Jennet menelaah dan
memodifikasi ulang skala GOS karena masalah sensitivitas statistik dan penggunaan yang lebih praktis pada uji klinis obat neuroproteksi, yaitu distribusi
bimodal dikotomisasi antara hidup GR, MD, SD dan mati PVS, Dead dan penilaian ekstensi GOS Extended, yaitu
GOS asli Nilai
GOS – E Nilai
Meninggal dunia 1
Meninggal dunia 8
Status vegetative 2
Status vegetative 7
Ketidakmampuan Berat 3
Ketidakmampuan berat Ekstremitas atas
Ekstremitas bawah 6
5 Ketidakmampuan Sedang
4 Ketidakmampuan sedang
Ekstremitas atas Ekstremitas bawah
4 3
Pemulihan Baik 5
Pemulihan baik Ekstremitas atas
Ekstremitas bawah 2
1
Tabel. 2. Nilai GOS Asli dan Extended
2.7 Skala Fungsional Barthel’s Index