Kebijakan Input Kebijaksanaan Input-Output

sosial E. Dengan kriteria, jika nilai OT 0, menunjukkan besarnya transfer dari konsumen kepada produsen. Artinya produsen menerima harga jual yang lebih tinggi dari harga yang seharusnya. Sehingga konsumen dirugikan dan sebaliknya jika OT 0 menunjukkan konsumen menerima insentif dari produsen, dan dalam hal ini petani dirugikan. - Nominal Protection Coefficient on Tradable Output : NPCO = AE Nominal Protection Coefficient on Tradable Output atau koefisien proteksi output nominal NPCO diperoleh dari hasil pembagian antara penerimaan output pada harga privat A dengan penerimaan output pada harga sosial E. Dengan kriteria, jika nilai NPCO 1 maka petani kopi menerima subsidi atas output dari pemerintah dan jika NPCO 1 maka terjadi pengurangan penerimaan petani akibat kebijakan output seperti adanya pajak.

b. Kebijakan Input

- Input Transfer, J = B-F Input Transfer atau transfer input J diperoleh dari hasil pengurangan antara biaya privat input tradable B dengan antara biaya sosial input tradable F. Dengan kriteria, jika IT 0 maka harga sosial input tradable yang lebih rendah, misalnya terdapat pajak atau tarif impor atas input tersebut akibatnya petani kopi Arabika harus membayar lebih mahal sebaliknya jika IT 0 menunjukkan adanya subsidi pemerintah terhadap input tradable tersebut sehingga petani tidak membayar secara penuh biaya sosial yang seharusnya dibayarkan. - Nominal Protection Coefficient on Tradable Input, NPCI = BF Nominal Protection Coefficient on Tradable Input atau koefisien proteksi input Universitas Sumatera Utara nominal NPCI diperoleh dari hasil pembagian antara biaya privat input tradable B dengan antara biaya sosial input tradable F. Dengan kriteria, jika NPCI 1 maka pemerintah menaikkan harga input asing dipasar domestik diatas harga efisiensinya harga dunia. Akibatnya biaya produksi menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya. Sebaliknya jika NPCI 1 maka petani menerima subsidi atas input tradable, sehingga petani dapat membeli input tradable dengan harga yang lebih rendah. - Factor Transfer, K = C-G Factor Transfer atau transfer faktor K diperoleh dari hasil pengurangan antara Biaya privat input non tradable C dengan antara Biaya sosial input non tradable G. Dengan kriteria, jika FT 0 berarti ada kebijakan pemerintah yang melindungi produsen input domestik dengan pemberian subsidi.

c. Kebijaksanaan Input-Output

- Effective Protection Cofficient, EPC = A-BE-F Effective Protection Cofficient atau koefisien proteksi efektif EPC diperoleh dari hasil pembagian antara penerimaan pada harga privat A dikurangi biaya privat input tradable B dengan penerimaan pada harga sosial E dikurangi biaya sosial input tradable F. Dengan kriteria, jika EPC 1 berarti dampak kebijakan pemerintah memberikan dukungan terhadap aktivitas produksi dalam negeri. Sebaliknya jika EPC 1 berarti kebijakan tersebut tidak berjalan secara efektif. - Net Transfer, L = D-H Net Transfer atau transfer bersih L diperoleh dari hasil pengurangan antara Universitas Sumatera Utara keuntungan pada harga private D dengan keuntungan pada harga sosial H. Dengan kriteria, jika nilai NT 0 menunjukkan terdapat tambahan surplus produsen yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang diterapkan pada input dan output. - Profitability Coeffisien, PC = DH Profitability Coeffisiens atau koefisien keuntungan L diperoleh dari hasil pembagian antara keuntungan pada harga privat D dengan keuntungan pada harga sosial H. Dengan kriteria, jika nilai PC 1 maka secara keseluruhan kebijakan pemerintah memberikan insentif kepada produsen sebaliknya jika PC 1 maka kebijakan pemerintah mengakibatkan keuntungan yang diterima produsen atau petani lebih kecil dibandingkan tanpa ada kebijakan. - Subsidy Ratio to Producer, SRP = LE Subsidy Ratio to Producer atau rasio subsidi bagi produsen SRP diperoleh dari hasil pembagian antara keuntungan pada harga privat D dikurangi keuntungan pada harga sosial H dengan penerimaan output pada harga privat E.Dengan kriteria, jika SRP 1 menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah yang berlaku selama ini menyebabkan produsen atau petani kopi mengeluarkan biaya produksi lebih besar dari biaya sosialnya.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional Definisi