2. Harga input produksi kopi arabika di kabupaten Tapanuli Utara cukup murah karena terdapat subsidi pupuk untuk tanaman kopi Arabika oleh kabupaten
Tapanuli Utara sehingga biaya produksi dapat diminimalkan secara efisien dan efektif.
3. Peralatan yang digunakan dalam pembudidayaan kopi Arabika sangat praktis seperti cangkul, ember, kaleng, pisau dan mesin babat dan dapat di beli di pasar
setempat dan tidak mengeluarkan biaya yang cukup besar. 4. Biaya transportasi. Petani tidak mengeluarkan biaya transportasi dalam keadaan
menjual biji kopi Arabika ke pedagang pengumpul, karena pembeli berada di dekat sekitar rumah petani. Desa Bahal Batu III ini memiliki 5 tempat
pedagang pengumpul yang tersebar disetiap dusun.
4.2 Karakteristik Petani Sampel
Petani sampel pada penelitian ini adalah petani yang membudidayakan kopi Arabika. Berikut ini jumlah petani berdasarkan umur dapat diperlihatkan pada
Tabel 14.
Tabel 14. Jumlah Petani Berdasarkan Umur No
Umur Jumlah
Petani
1 20-30
6 6,17
2 31-40
20 24,69
3 41-50
26 32,09
4 50
30 37,03
Total 82
100
Sumber : Lampiran 3 Diolah Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa petani yang membudidayakan kopi
Arabika paling besar yaitu pada umur 50 Tahun yaitu sebesar 37,03 sedangkan
Universitas Sumatera Utara
yang paling kecil yaitu pada umur 20-30 tahun yaitu sebesar 6,17 . Berikut ini jumlah petani jika dilihat dari tingkat pendidikan dapat diperlihatkan pada Tabel
15.
Tabel 15. Jumlah Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan No
Tingkat Jumlah Petani
1 SD
28 32,1
2 SMP
31 38,3
3 SMA
24 29,6
Total 82
100
Sumber : Lampiran 3 Diolah Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan petani paling besar
yaitu pada tingkat SMP sebesar 38,3 sehingga dalam pembudidayaan masih cukup rendah sedangkan yang paling kecil yaitu pada tingkat SMA yaitusebesar
29,6. Berikut ini jumlah petani jika dilihat dari jumlah tanggungan dapat diperlihatkan
pada Tabel 16.
Tabel 16. Jumlah Petani Berdasarkan Jumlah Tanggungan No
Tanggungan Jumlah
Tanggungan Persentase
1 1-2
15 18,29
2 3-5
51 62,19
3 5
16 19,52
Total 82
100
Sumber : Kantor Kepala Desa Bahal batu III, 2012 Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan paling besar yaitu
pada range 3-5 orang yaitu sebanyak 51 orang dan yang paling sedikit terdapat
Universitas Sumatera Utara
pada range 1-2 orang yaitu sebanyak 15 orang. Jumlah tanggungan tersebut dapat mempengaruhi tingkat partisipasi petani karena semakin banyak jumlah
tanggungan maka akan semakin meningkat kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi.
Pada Lampiran 3, terlihat bahwa rata-rata luas lahan kopi Arabika yang telah menghasilkan adalah seluas 0,24 ha dengan rata-rata jumlah pohon sebanyak 487
pohon, dimana status lahan umumnya milik pribadi dan sumber modal untuk mengelola usahatani kopi Arabika ini umumnya modal pribadin dan produksi
umumnya dipasarkan ke pedagang pengumpul yang ada di desa Bahal Batu III.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN