25
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Untuk mengetahui mekanisasi pertanian di Desa Suka Maju, Sei Mencirim, Kabupaten Deli Serdang.
b. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan traktor terhadap Sosial Ekonomi
Buruh Tani di Desa Suka Maju, Sei Mencirim.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1.
Manfaat Teoritis a.
Untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu pada umumnya dan ilmu Sosiologi pada khususnya Sosiologi Pedesaan.
b. Untuk menambah referensi hasil penelitian yang juga dijadikan sebagai
bahan rujukan untuk penelitian bagi mahasiswa Sosiologi selanjutnya,serta diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memperluas
cakrawala pengetahuan. 2.
Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis
dalam membuat laporan hasil penelitian. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan kepada peneliti tentang mekanisasi pertanian dan
pengaruh penerapan penggunaan traktor terhadap Sosial Ekonomi Buruh Tani.
Universitas Sumatera Utara
26
1.5.Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara dan belum benar-benar menjadi tesis. Oleh karena itu, untuk mengetahui
apakah hipotesis itu diterima atau ditolak, perlu pengujian yang cermat. Suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau
lebih. Untuk penelitian ini, hipotesis yang diajukan peneliti adalah: Ho
: Tidak ada hubungan antara penggunaan traktormekanisasi pertanian terhadap status sosial ekonomi buruh tani di Desa Suka Maju, Sei
Mencirim. Ha
: Ada hubungan antara penggunaan traktormekanisasi pertanian terhadap status status sosial ekonomi buruh tani di Desa Suka Maju, Sei Mencirim.
1.6.Operasionalisasi Variabel 1.6.1. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur variabel Singarimbun, 1984:34,
kongkritnya definisi operasional operasionalisasi variabel adalah berisikan tentang indikator-indikator pengukur suatu variabel, sedangkan indikator adalah faktor-
faktor atau kejadian-kejadian yang digunakan untuk mengukur variabel. Adapun variabel penelitian ini disesuaikan menurut kebutuhan dalam
penelitian ini, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
27
1.6.1.1. Variabel Bebas Mekanisasi Pertanian X
Merupakan variabel yang akan diteliti pengaruhnya terhadap masalah yang diajukan. Dalam penelitian ini menetapkan teknologi traktor sebagai
variabel bebas.
1.6.1.2. Variabel Terikat Status Sosial Ekonomi Buruh Tani Y
Merupakan variabel yang perubahannya dipengaruhi variabel lain. Yang menjadi variabel terikat untuk penelitian ini adalah status sosial ekonomi buruh tani.
1.7. Bagan Operasional Variabel Variabel Teoritis
Variabel Operasional 1. Variabel Bebas X
Mekanisasi Pertanian
Frekuensi Perubahan -
Penerapanpembaharuan tenaga mesin pada pengolahan lahan
-Pembaharuan pengelolaan lahan
2. Variabel Bebas Y
Status Sosial Ekonomi Buruh Tani
- Berkurangnya kesempatan kerja para
buruh tani pasca panen -Pendapatan buruh tani yang berkurang
-Ekonomi buruh tani semakin sulit -Memudarnya rasa solidaritasperilaku
gotong royong pada buruh tani
Universitas Sumatera Utara
28
1.8. Teknik Analisis dan Interprestasi Data 1.8.1. Analisis tabel tunggal
Merupakan suatu analisis yang digunakan dengan membagi-bagi variabel ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah
awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995:266.
1.8.2. Analisis Statistik dengan menggunakan rumus product moment Pearsons Correlation Sudijino, 1989:286
r xy = n.Σ xy – Σ x Σ y
��. ��² − ��
�
. �. ��² − ��²
Ket: r
: koefisien korelasi x
: variabel bebas y
: variabel terikat n
: jumlah sampel
Universitas Sumatera Utara
29
BAB II KERANGKA TEORI
2.1.Adopsi Teknologi Pertanian
Dalam hal adopsi penerapan teknologi traktor, yang dilakukan oleh kelompok tani mengakibatkan sempitnya peluang kerja bagi para buruh tanitenaga
upahan pasca panen. Peluang kerja adalah suatu keadaan dimana adanya ketersediaan untuk mendapatkanmemperoleh pekerjaan. Peluang kerja pedesaan
merupakan suatu kesempatan untuk memperoleh pekerjaan di desa. Seperti kita ketahui, bahwa sektor pertanian di Indonesia merupakan hal yang sangat penting.
Hal ini terlihat dari peranan sektor pertanian terhadap penyediaan lapangan kerja, penyedia pangan, penyumbang devisa negara melalui ekspor dan sebagainya
Soekarwati 1995:11 . Tulus Tambunan 2003 menyatakan bahwa peluang kerja pedesaan akan
semakin sempit karena adanya pengalih fungsian penggunaan traktor terhadap tenaga upahan. Hal ini dapat dilihat dari penerapan teknologi modern di bidang
pertanian khususnya alat traktor yang dapat mengurangi tingkat peluang kerja pedesaan. Dampak modernisasi pertanian atau revolusi hijau telah memberikan
banyak dampak negatif bagi para petani, salah satunya adalah petani semakin tersungkur dalam kehidupannya. Usaha tani modern telah menggeser situasi
kehidupan petani dari keadaan yang merdeka untuk memanfaatkan hasil
Universitas Sumatera Utara