45 tatah pahat atau seni kriya, seni sastra, seni suara, seni tari, seni karawitan.
6. Penelitian Relevan
Pada dasarnya, suatu penelitian tidak beranjak dari awal, namun telah ada penelitian-penelitian dengan topik relevan yang telah mendahuluinya.
Karena ini, pada bagian ini diuraikan mengenai beberapa penelitian yang memiliki topik relevan dengan penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk
membuktikan keaslian penelitian. Suastra, dkk. 2011 melakukan penelitian dengan judul
“Efektivitas Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal Untuk Mengembangkan
Kompetensi Dasar Sains Dan Nilai Kearifan Lokal di SMP ”. Penelitian ini
dilakukan untuk menghasilkan model pembelajaran berbasis budaya lokal yang efektif dalam meningkatkan kompetensi dasar sains dan nilai kearifan
lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajan berbasis budaya lokal cukup efektif dalam meningkatkan kompetensi dasar sains siswa
SMP. Tatang M. Amirin 2012 melakukan penelitian dengan judul
“Implementasi Pendekatan Pendidikan Multikultural Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia
”. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan penataan ulang dan penguatan pendidikan kewarganegaraan PKn, IPS, dan
pendidikan agama dengan memasukkan muatan materi keanekaragaman nilai- budaya, didukung oleh penelitian sosiologis dan antropologis untuk
pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tingkat daerah atau lokal, pendekatan
pendidikan multikultural
seyogyanya diterapkan
secara
46 kontekstual, dengan menggunakan
“kearifan lokal” membangun pemahaman dan saling menghargai perbedaan nilai budaya dan asal-usul etnisitas dan atau
suku bangsa sesuai dengan keadaan setempat. Ary Susatyo, dkk. 2012 melakukan penelitian dengan judul
“Pengembangan Model Pembelajaran IPA Berbasis Kearifan Lokal dan ICT Pada Siswa Tuna Grahita di SLB
”. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar pada anak berkebutuhan khusus, penguasaan hasil belajar yang
diharapkan adalah keberhasilan yang meliputi kognitif maupun kecakapan pribadi-sosial. Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan refleksi yang
diperoleh dari serangkaian pembelajaran dengan berbasis kearifan lokal dan ICT diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan model pembelajaran
berbasis kearifan lokal dan ICT dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak 75.
Dari uraian di atas diketahui bahwa terdapat perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan peneliti dengan penelitian relevan yang telah
ada sebelumnya. Perbedaan tersebut antara lain terletak pada subjek penelitian. Adapun yang dijadikan sebagai subjek penelitian pada penelitian
ini adalah BKPM Dewi Fortuna. Sebagaimana dapat dilihat pada uraian di atas bahwa belum ada penelitian yang dilakukan di BKPM terkait dengan
pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal. Dengan adanya perbedaan tersebut maka keaslian penelitian ini dapat terjamin.
B. Kerangka Pikir