77 proses  perencanaan,  pelaksanaan,  evaluasi  dan  pelaporan  program  yang
diselenggarakan di PKBM kepada pemerintah dan ikut serta membantu tugas- tugas  pengelolaan  pendidikan  masyarakat.  Pembinaan  dan  pengawasan
terhadap  program  yang  dilaksanakan  PKBM  dilakukan  oleh  Dinas Pendidikan,  dalam  rangka  peningkatan  kapasitas  kelembagaan  yang  secara
tehnis dilaksanakan oleh penilik PNF yang membidangi. Dalam  bidang  keuangan,  perencanaan  pengeluaran  anggaran  biaya
dalam  menjalankan  organisasi  lembaga  PKBM  Dewi  Fortuna  disusun mengacu  pada  perhitungan  dasar  minimal  kemampuan  dan  estimasi  target
yang  harus  dicapai.  Adapun  sumber  pembiayaan  berasal  dari  modal  awal badan  pendiri,  pembayaran  iuran  warga  belajar,  keuntungan  usaha  ekonomi
lembaga  sebesar  10  ,  bantuan  atau
block  grant
kegiatan  dari  pemerintah APBNAPBDAPBDes,  donator  atau
sponsorship
,  atau  pendapatan  lain yang  tidak  mengikat.  Adapun  Rencana  Anggaran  Kegiatan  RAK  dalam
pengelolaan  keuangan  PKBM  Dewi  Fortuna  didasarkan  pada  ketentuan  dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Program Pedalangan di PKBM Dewi Fortuna
Program  pembelajaran  pedalangan  PKBM  Dewi  Fortna  dilaksanakan di Omah Wayang Klaten.
Lokasi keberadaan “Omah Wayang Klaten” terletak di  Dusun  Jombor,  Desa  Danguran,  Kecamatan  Klaten  Selatan,  Kab.  Klaten.
Keberadaan  “Omah  Wayang  Klaten”  berawal  dari  keprihatinan  terhadap hidup,  tumbuh  dan  berkembangnya  budaya  Jawa  serta  keinginan  untuk
mewujudkan  sebuah  pusat  belajar  seni  tradisional  adalah  daya  utama  yang
78 mendorong berdirinya kebon pasinaon “Omah Wayang Klaten”.
Berbekal  kesederhanaan  lembaga  Pusat  kegiatan  Belajar  Masyarakat PKBM  Dewi  Fortuna  sebagai  lembaga  satuan  Pendidikan  Nonformal
berbasis  seni  yang  didirikan  oleh  seniman  Ki.  R.Tmg.Suwito  Dipuro,  S.Kar, dosen Ki Drs. Nuryanto, M.Hum dan praktisi Kristian Apriyanta,S.Pd dengan
Akta  Notaris  No.  15  Tgl  28-09-2005,  Ijin  Oprasional  No.220pkbm13.08, mencoba  menawarkan  program  pengenalan,  pendalaman,  pelatihan  dan
apresiasi  seni  budaya  jawa  dengan  segala  aspeknya  wayang  Karawitan, Kethoprak, Tari secara “
live in
”, juga layanan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.  Hal  ini  diharapkan  akan  mampu  memperkaya  dan  memberi
kontribusi bagi kita untuk menambah pengetahuan dan membangun ketahanan seni budaya tradisional Jawa, sebagai tanggung jawab kita bersama.
Omah  Wayang  terletak  di  kebon  pemukiman  penduduk.  Didalamnya terdapat  fasilitas  sederhana  berupa  ruang  kelas,
gallery
ruang
workshop
, panggung terbuka, gazebo, perpustakaan dan dilengkapi multimedia, wayang,
gamelan,dan  fasilitas  lainya.  Omah  Wayang  Klaten  memiliki  visi: “Membangun Manusia Pembelajar, Berdayaguna Dan Berbudaya”, sedangkan
misinya adalah sebagai berikut: 1
Melaksanakan  kegiatan  pelayanan  pendidikan  anak  usia  dini  nonformal informal dan pengelolaan sumber daya lingkungan
2 Menciptakan generasi pembelajar, berdayaguna dan bertanggung jawab
3 Meningkatkan
peran serta
masyarakat dalam
pembangunan, pemberdayaan dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal
79 4
Menyediakan fasilitas pembelajaran di masyarakat 5
Menciptakan kelompok usaha berbasis potensi seni budaya lokal Berdasarkan  visi  dan  misi    tersebut  dijabarkan  tujuan  yang  hendak
dicapai, yaitu: 1
Memperluas akses layanan pendidikan Non Formal bagi masyarakat 2
Meningkatkan  peran  serta  masyarakat  dalam  mensukseskan  program Pendidikanpemberdayaan dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal
3 Menciptakan generasi yang pembelajar, bardaya inovatif dan bertanggung
jawab 4
Membangun kerja sama antar instansi 5
Mengembangkan potensi wilayah sekitarnya Kemudian,  tokoh-tokoh  yang  memiliki  peranan  penting  terhadap
keberadaan Omah Wayang Klaten adalah sebagai berikut: 1
Nyi Dewi Marheiningsih;  merupakan seorang pesindhen 2
Kristian  Apriyanta,  S.Pd;  merupakan  seketaris  dan  pengelola  Omah Wayang Klaten.
3 Kristiaji,  S.Sn;    merupakan  staf  pengajar  seni  pedalangan  anak  di  Omah
Wayang. 4
Krystiadi,S.Sn;  merupakan  lulusan  sarjana  pedalangan  dari  ISI Yogyakarta.  Krystiadi  di  Omah  Wayang  Klaten  sebagai  staf  pengiring,
dalang pada event-event di Omah Wayang Klaten, serta pengelola blog di Omah Wayang Klaten.
5 Rapi  Cahya,  S.Sn.  merupakan  bendahara  dari  Omah  Wayang  Klaten.
80 Rapi Cahya Kusuma merupakan lulusan sarjana Karawitan ISI Surakarta.
6 Ki Drs. Nuryanto,M.Hum; merupakan staf pengajar dosen jurusan seni
pedalangan  di  ISI  Yogyakarta.  Ki  Nuryanto  merupakan  pendiri  dari Omah  Wayang  Klaten  dan  berkedudukan  sebagai  ketua  II.  Peran  Ki
Nuryanto  luar biasa besar dalam pelatihan pedalangan di  Omah Wayang yang bekerja sama dengan Pepadi Klaten.
7 Ki Joko Krisnanto; merupakan tokoh seni kethoprak di Kabupaten Klaten.
8 Ki  Suwito  Radya,  S.Kar;  merupakan  salah  satu  pendiri  Omah  Wayang
Klaten. Kegiatan Regular dari Omah Wayang Klaten adalah sebagai berikut.
1 Dalang Anak tingkat Dasar : Hari Sabtu pukul 15.00
2 Dalang  Anak  tingkat  Lanjut  :  Hari  Kamis  pukul  15.00  Diasuh  Ki
Kristiaji, S.Sn. 3
Dalang  Dewasa  A  hari  Kamis  pukul  20.00.  Diasuh  Ki  Hardono    Ki Sumi
4 Dalang Dewasa B hari Sabtu pukul 20.00. Diasuh Ki Nuryanta, M.Hum
5 Sindhen hari Jumat dan Sabtu ukul 15.00 Diasuh Ki Suwito Radya
6 Kethoprak dan Tatah Sungging Diasuh Ki Jaka Krisnanto dan Suyadi
7 Tari  anak  :  Hari  Selasa  dan  Rabu  pukul  15.  oo  WIB.  Koordinator  :Ibu
Rapi C., S.Sn. 8
Kegiatan Khusus Nonregular Secara  khusus  nonregular  dilaksanakan  kegiatan  pembelajaran
sebanyak  66  pertemuan  dan  setiap  pertemuan  selama  4  jam.  Dengan
81 komposisi praktek 70 dan teori 30. Tujuannya adalah peserta memahami
sejarah, unsur dan bentuk pertunjukan wayang, dan mampu melakonkan satu lakon wayang kulit Dewa Ruci.
B. Hasil Penelitian