48 yang paling dekat di desanya, kecamatan, dan kabupaten, setelah tingkat nasional
dan internasional. Oleh karena itu, kearifan lokal perlu menjadi basis dalam pengelolaan pendidikan, baik pada pendidikan formal maupun pendidikan non
formal. Salah satu bentuk pendidikan non formal adalah Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat PKBM. PKBM merupakan wujud dari pendidikan berbasis masyarakat. Dalam rangka keberlanjutan program dan kebermaknaan bagi warga
belajar, potensi lokal merupakan sumber daya yang dapat digali dan dimanfaatkan dalam pengelolaan pembelajaran di PKBM. Salah satu program pembelajaran
yang terkait erat dengan kearifan lokal adalah pembelajaran pedalangan. Pengelolaan pembelajaran pedalangan di PKBM tentunya harus mengikuti
rencana yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pengelolaan pembelajaran tersebut diharapkan dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu
penelitian lebih lanjut guna mengetahui pengelolaan pembelajaran berbasis kearifan lokal pada PKBM, terkait dengan pelaksanaan, serta faktor yang
mendukung dan menghambat pengelolaan pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal yang telah dilaksanakan tersebut.
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan hasil sintesa teori, kajian penelitian relevan, serta kerangka pikir penelitian, maka peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui pengelolaan pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal yang dilaksanakan di PKBM. Pada pembahasan hasil penelitian, akan diuraikan
jawaban dari beberapa pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagaimana berikut.
49 1.
Bagaimanakah pengelolaan pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal pada PKBM Dewi Fortuna, sehubungan dengan;
a. perencanaan pembelajaran pedalangan berbasis berbasis kearifan lokal;
b. pelaksanaan pembelajaran pedalangan berbasis berbasis kearifan lokal;
dan c.
evaluasi pembelajaran pedalangan berbasis berbasis kearifan lokal. 2.
Faktor-faktor apakah yang mendukung dan yang menghambat pengelolaan pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal pada PKBM Dewi Fortuna,
sehubungan dengan; a.
kelebihan pembelajaran pedalangan berbasis berbasis kearifan lokal; b.
kelemahan pembelajaran pedalangan berbasis berbasis kearifan lokal; c.
peluang pembelajaran pedalangan berbasis berbasis kearifan lokal; dan d.
hambatan pembelajaran pedalangan berbasis berbasis kearifan lokal?
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Hal ini
disebabkan data yang diperoleh dalam suatu penelitian merupakan gambaran dari obyek penelitian. Dalam penelitian ini, pendekatan yang dilakukan adalah melalui
pendekatan kualitatif. Sugiyono 2011: 8 menguraikan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah di mana peneliti berperan sebagai instrumen kunci, dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara gabungan dan analisis data
bersifat induktif guna memperoleh hasil penelitian yang lebih menekankan makna daripada generalisasi. Melalui pendekatan kualitatif, data yang dikumpulkan
bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen
resmi lainnya. Aspek yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif adalah gambaran
mengenai realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci, dan tuntas. Oleh karena itu, penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dilakukan
dengan mencocokkan antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini berfokus pada pengelolaan
pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal pada PKBM. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Studi kasus lebih cocok bila pertanyaan suatu