Faktor Pendukung Faktor Pendukung dan Penghambat

103 berarti baik atau sebaliknya haru s selalu ada evaluasi” CW3 20-06-2015 08.00 WIB Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis menganalisis bahwa peningkatan jumlah pengunjung merupakan indikator perkembangan pengelolaan desa wisata dan pendataan jumlah pengunjung berguna sebagai bahan evaluasi. Selain itu perubahan bentuk kepengurusan yang dinamis adan jaringan kerjasama dengan berbagai pihak juga menjadi bukti perkembangan pengelolaan Desa Wisata Sambi.

5. Faktor Pendukung dan Penghambat

a. Faktor Pendukung

Keberhasilan program pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh pengelola Desa Wisata Sambi tidak terlepas dari berbagai faktor yang mendukung. Pertama tinnginya partisipasi masyarakat, masyarakat Dusun Sambi antusias dengan adanya pengelolaan Desa Wisata Sambi dan mengikuti program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan pengelola. Masyarakat mengimplementasikan ilmu yang di peroleh dalam pelatihan dengan ikut serta di kepengurusan desa wisata, terlibat kegiatan wisata dan wirausaha. Sebagaimana yang disampaikan Ibu NM selaku ketua kelompok katering 1 yaitu, “kalau saya itu pernah ikut beberapa kali pelatihan, ada pelatihan jasa boga, wirausaha, pelatihan batik sulam, SOP sama K3. Sekarang saya ikut kelompok katering wisata dan rumah 104 saya juga jadi homestay. Senang kalau ikut pelatihan dan bisa langsung dipraktekkan, dan bisa ada hasilnya jadi gak sia-sia ikut pelatihan. ” CW5 20-06-2015 14.00 WIB Senada dengan hal di atas Mas HD selaku anggota pemandu mengatakan, “saya sering mbak ikut pelatihan yang diadakan, bisa di bilang saya tidak pernah absen dari setiap kegiatan. mulai dari awal dulu ada penyuluhan sadar wisata, pelatihan SOP, K3, kepemanduan kewirausahaan, dan gotong royong, sampai di pertemuan rutin akhir bulan, saya selalu berusaha datang dan mengajak teman-teman disini. ” CW9 20-06-2015 15.00 WIB Mbak TT selaku pemilik warung juga menambahkan pendapat yaitu, “meskipun saya tidak menjadi bagian dari kegiatan wisata, tapi saya juga sering mbak diajak ikut pelatihan. Ya misalnya pelatihan kewirausahaan dan pelatihan pembuatan ketrampilan- ketrampilan gitu. Sekarang saya buka warung yang menyediakan kebutuhan pokok untuk masyarakat maupun wisatawan. Jaga warung sambil momong anak mbak. ” CW14 20-06-2015 19.30 WIB Kedua semangat. Pengurus menciptakan dan menjaga suasana yang kekeluargaan dan keterbukaan sehingga meningkatkan semangat dalam bekerja. Sebagaimana yang yang diungkapkan oleh Bapak HY selaku ketua Desa Wisata Sambi yaitu, “Dalam kepengurusan kami menciptakan suasana kekeluargaan dan keterbukaan jadi kita betah dan bersemangat untuk bekerja….” CW1 20-06-2015 09.00 WIB 105 Ketiga kemampuan kerjasama. Desa Wisata Sambi dalam menjalankan kegiatan tentu tidak terlepas dari hubungan kerjasama dengan pihak atau lembaga lain yang memilki concern dan kepedulian terhadap perkembangan sektor pariwisata di daerah Desa Wisata Sambi. Selama ini Desa Wisata Sambi menjalin kerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sleman, serta ada beberapa pihak yang ikut membantu seperti bekerja sama dengan LSM Suliyantoro, Event Organizer Gaia Solution Ledok Sambi dan Sambi Resort. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Bapak HY selaku ketua Desa Wisata Sambi yaitu, “Dari awal berdiri Desa Wisata Sambi merupakan bentuk kerjasama pemerintah dengan LSM Suliyantoro, sampai pada tahun 2004 pengelolaan dilepas secara mandiri dan dikelola oleh masyarakat. Kemudian ada kerjasama dengan Ledok sambi dalam hal penambahan produk wisata dan dengan Sambi Resort dalam hal penginapan yang merubah pengelolaan menjadi sekretariat bersama sampai sekarang. Kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta itu penting sekali dan harus dijaga dengan baik untuk memajukan pengelolaan. ” CW1 20-06-2015 09.00 WIB Keempat sikap gotong royong masyarakat kuat. Gotong royong masyarakat yang dilaksanakan rutin setiap bulan memelihara lingkungan bersih, rapi dan indah yang akan menjadi nilai tambah di mata wisatawan. 106 Seperti yang disampaikan oleh Bapak HY selaku ketua Desa Wisata Sambi yaitu, “Masyarakat juga ikut gotong royong rutin setiap bulan membantu sekali dalam memelihara kebersihan lingkungan yang tentunya menambah nilai keindahan desa wisata. ” CW1 20-06-2015 09.00 WIB Senada dengan pendapat yang disampaikan Ibu UM selaku anggota kelompok katering yaitu, “gotong royong rutin tiap bulan bapak-bapak yang ikut sama pemuda, ibu-ibu nyiapin konsumsinya ….” CW8 20- 06-2015 14.00 WIB Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa faktor yang mendukung pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi adalah tingginya partisipasi masyrakat Dusun Sambi, semangat dari pengurus Desa Wisata Sambi dan masyarakat yang terlibat didalamnya, kemampuan pengurus dalam menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan Desa Wisata Sambi, dan sikap gotong royong masyarakat Dusun Sambi yang masih terasa kuat.

b. Faktor Penghambat