Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

37 pemerataan kesempatan, relevansi, kualitas, efisiensi pendidikan, tenaga pendidik, penyediaan sarana dan prasarana, dan pembiayaan pendidikan yang memadai. Pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk pendidikan luar sekolah adalah suatu pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pengertian dan pengendalian diri peserta didik terhadap kehidupan social, ekonomi, dan atau politik, sehingga peserta didik mampu untuk meningkatkan taraf hidupnya di dalam masyarakat. Dalam konsep pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan PLS, menempatkan masyarakat sebagai subjek, seperti mengembangkan diri. Tujuan akhirnya adalah agar masyarakat memiliki kemampuan untuk mengendalikan program-program yang berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf kehidupanya. Dengan demikian program pemberdayaan masyarakat diarahkan agar masyarakat tumbuh dan berkembang menjadi “masyarakat berdaya”, di mana masyarakat tersebut memiliki kemampuan dalam mengatasi kebutuhan dan masalah yang dihadapi berdasarkan sumberdaya yang dimiliki.

B. Penelitian yang Relevan

Dalam hal ini peneliti mengambil skripsi sebelumnya sebagai penelitian terdahulu yang relevan: 1. Judul : Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Obyek Wisata Oleh Kelompok Sadar Wisata Dewabejo Di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul oleh Nur Rika 38 Puspitasari NIM. 08102241009 program sarjana Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2012. Dari penelitian terdahulu yang relevan, sumbangan untuk penelitian ini adalah membantu penulis dalam mencari referensi kajian teori ,analisis data dan metode penelitian deskriptif kualitatif. Perbedaan dengan penelitian ini adalah lokasi penelitian dan hasil penelitian, hasil penelitian di Bejiharjo menunjukkan bahwa: 1 kontribusi kelompok sadar wisata dewa bejo dalam mengembangkan obyek wisata sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, meliputi pemikiran, penyediaan fasilitas akomodasi, dan memberikan inisiatif sumbangsih dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi pariwisata disana, 2 Bentuk pemberdayaan dan perubahan yang ada di masyarakat dengan adanya kelompok sadar wisata dewa bejo meliputi filosofi hidup, sikap, pendidikan keterampilan, aturan bermasyarakat, adat, dan penampilan. Sedangkan hasil penelitian di Sambi menunjukkan 1 Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu tahap penyadaran, tahap transformasi kemampuan, dan tahap peningkatan kemampuan intelektual. 2 Hasil dari pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi adalah peningkatan keterampilan dan kemandirian masyrakat. 3 Faktor yang mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi yaitu tinnginya partisipasi masyarakat terhadap program pemverdayaan masyarakat yang dilaksanakan pengelola Desa Wisata 39 Samni,semangat pengurus dan masyarakat yang terlibat; kemampuan pengelola dalam menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk pengembangan Desa Wisata Sambi; dan sikap gotong royong masyarakat Dusun Sambi yang masih terasa kuat. Adapun faktor yang menghambat proses pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi yaitu kecemburuan sosial di masyarakat; kurangnya peran pemerintah Dusun Sambi dalam menyelesaikan konflik di tengah masyarakat yang disebabkan kecemburuan sosial;, letusan gunung Merapi yang berdampak pada kerusakan sarana, prasarana, dan kelangkaan air bersih; sulitnya memperpanjang kerjasama dengan pemilik lahan yang disewa untuk sarana wisata. 2. Judul : Pemberdayaan Obyek Wisata Goa Jati Jajar Melalui Partisipasi Masyarakat di Desa Jatijajar Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen Oleh Erich Fitriawan NIM 06413244043 Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2012. Dari penelitian terdahulu yang relevan, sumbangan untuk penelitian ini adalah membantu penulis dalam mencari referensi kajian teori ,analisis data dan metode penelitian deskriptif kualitatif. Perbedaan dengan penelitian ini adalah lokasi penelitian dan hasil penelitian, hasil penelitian di Jatijajar menunjukkan bahwa dinas pariwisata kabupaten kebumen: 1 Telah mengembangkan akan kelompok sadar akan wisata. Hal ini terlihat dari bagaimana masyarakat merespon wisata goa jati jajar sebagai kesempatan mengembangkan ekonomi yaitu dengan menjual 40 soufenir khas, menjual buah buahan seperti salak pondoh, dan industi kecil lainnya yang ada didesa jati jajar, 2 Adanya kerjasama yang baik antara dinas wisata dengan masyarakat, khususnya dalam menjaga keamanan dan kelestarian obyek wisata goa jati jajar, 3 Secara umum meningkat dari segi perekonomian. Sedangkan hasil penelitian di Sambi menunjukkan 1 Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu tahap penyadaran, tahap transformasi kemampuan, dan tahap peningkatan kemampuan intelektual. 2 Hasil dari pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi adalah peningkatan keterampilan dan kemandirian masyrakat. 3 Faktor yang mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi yaitu tinnginya partisipasi masyarakat terhadap program pemverdayaan masyarakat yang dilaksanakan pengelola Desa Wisata Samni,semangat pengurus dan masyarakat yang terlibat; kemampuan pengelola dalam menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk pengembangan Desa Wisata Sambi; dan sikap gotong royong masyarakat Dusun Sambi yang masih terasa kuat. Adapun faktor yang menghambat proses pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan Desa Wisata Sambi yaitu kecemburuan sosial di masyarakat; kurangnya peran pemerintah Dusun Sambi dalam menyelesaikan konflik di tengah masyarakat yang disebabkan kecemburuan sosial;, letusan gunung Merapi yang berdampak pada kerusakan sarana, prasarana, dan kelangkaan air 41 bersih; sulitnya memperpanjang kerjasama dengan pemilik lahan yang disewa untuk sarana wisata.

C. Kerangka Pikir