12
2. Konsep Pendidikan Berbasis Kompetensi
Konsep pendidikan berbasis kompetensi ini juga dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Bab II pasal 3
bahwa: ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Menurut McAshan Wina Sanjaya, 2008: 6, kompetensi adalah suatu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan atau kapabilitas yang
dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga mewarnai perilaku kognitif, afektif, dan psikomotoriknya.
Senada dengan itu Marion G.Anema dan Jan McCoy 2010: 5-6 mengemukakan:
“Competency is person-related and refers to a persons knowledge, skills, and abilities that make it possible to effectively function in
a job ”.
Sependapat dengan itu Jon Holt dan Simon A. Perry 2011 mengemukakan:
“Competency is a measure of an individual’s ability in terms of their knowledge, skills and behavior to perform a given role.”
13 Berdasarkan ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan bakat yang dipunyai oleh seorang siswa untuk keberhasilannya.
Kompetensi atau kemampuan lulusan merupakan modal utama untuk bersaing di tingkat global. Karena persaingan yang terjadi adalah pada
kemampuan sumber daya manusia. Oleh karena itu, penerapan pendidikan berbasis kompetensi diharapkan akan menghasilkan lulusan yang mampu
berkompetisi di tingkat global. Implikasi penerapan pendidikan berbasis kompetensi adalah
perlunya pengembangan silabus dan sistem penilaian yang menjadikan peserta didik mampu mendemonstrasikan keterampilan sesuai dengan
standar yang ditetapkan dengan mengintegrasikan life skill. Silabus adalah acuan untuk merencanakan dan melaksanakan program pembelajaran.
Sedangkan, sistem penilaian mencakup indikator dan instrumen penilaiannya yang meliputi jenis tagihan, bentuk instrumen, dan contoh
instrumen. Jenis tagihan adalah sebagai bentuk ulangan dan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh peserta didik, sedangkan bentuk instrumen terkait
dengan jawaban yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik dalam bentuk
tes maupun nontes.
3. Pendidikan Berbasis Kompetensi di SMK