45
F. Instrumen Penelitian
Terdapat dua instrumen dalam penelitian yaitu instrumen tes dan non tes. Instrumen tes meliputi meliputi posttest, pretest, uas, sedangkan instrumen
non tes yang meliputi angket, wawancara, pengamatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan non tes. Instrumen tes berupa
tes tertulis, sedangkan instrumen non tes berupa lembar pengamatan. Berikut
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Instrumen Pretest dan Posttest Aspek Kognitif Instrumen pretest adalah instrumen yang dilaksanakan pada awal
pertemuan untuk mengukur kemampuan awal siswa, sedangkan posttest dilaksanakan pada akhir pertemuan untuk mengukur kemampuan siswa
setelah pembelajaran berlangsung. Instrumen pretest dan posttest ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kognitif siswa. Soal pretest dan
posttest ini berjumlah 25 soal dan berbentuk pilihan ganda. Soal-soal tersebut sesuai dengan Kompetensi Dasar masing-masing. Terdapat tiga
kompetensi dasar dalam penelitian ini. Kompetensi Dasar menjelaskan sistem bilangan, Kompetensi Dasar menjelaskan operasi logika, dan
Kompetensi Dasar menjelaskan prinsip register. Siklus I menggunakan dua Kompetensi Dasar yaitu Kompetensi
Dasar menjelaskan sistem bilangan dan Kompetensi Dasar menjelaskan operasi logika untuk soal pretest dan posttest. Siklus II menggunakan satu
Kompetensi Dasar menjelaskan prinsip register. Jadi soal pretest dan
46 posttest untuk mengetahui peningkatan aspek kognitif siswa. Tabel kisi-
kisi instrumen pretest dan posttest aspek kognitif pada Lampiran 1. 2. Instrumen Lembar Observasi Aspek Afektif
Lembar observasi untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa dalam penerapan metode pembelajaran. Penyusunan instrumen ini
berguna untuk mengetahui mengamati peningkatan aspek afektif siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning. Lembar observasi ini terdiri dari enam kriteria afektif penilaian
siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, meliputi Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, Interaksi siswa dengan guru,
Interaksi antar peserta didik, Partisipasi Peserta Didik dalam Memberikan Ide atau Pendapat, Menyelesaikan Kasus dalam Kelompok, Partisipasi
Peserta Didik dalam Menyimpulkan Hasil Pembahasan dan Partisipasi Peserta Didik dalam Penyusunan Laporan. Masing
–masing kriteria aspek afektif siswa mempunyai rentang skor penilaian sama namun mempunyai
bobot tersendiri. Setiap kriteria mempunyai skor terendah 1 dan skor tertinggi 4, skor tersebut digunakan sebagai penilaian dari aspek afektif
yang dilakukan oleh siswa. Tabel kisi-kisi instrumen aspek afektif siswa pada Lampiran 2.
3. Instrumen LKS Aspek Psikomotor Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa ini berfungsi untuk mengukur
aspek psikomotorik siswa dalam proses pembelajaran yang menerapkan
47 model pembelajaran Problem Based Learning. Siklus I pertemuan kedua
LKS menjelaskan tentang arsitektur mikrokontroler Atmega 16. Pertemuan ketiga LKS yang diberikan sesuai dengan indikator dari
Kompetensi Dasar yaitu menjelaskan tentang tentang Software Proteus Professional 7.
Siklus II pertemuan pertama LKS yang diberikan tentang bahasa C dan Software Codevision AVR. Pertemuan kedua LKS yang diberikan
sesuai materi yang disampaikan pada pertemuan kedua tentang membuat program sederhana penyalaan LED dan pertemuan ketiga membuat
program sederhana menampilkan karakter pada LCD 2x16. Instrumen lembar kegiatan siswa aspek psikomotor pada Lampiran 3.
G. Teknik Pengumpulan Data