36 yang tepat yaitu model Problem Based Learning. Model Problem Based
Learning ini merupakan model dengan menggunakan masalah kehidupan sehari-hari yang di jumpai. Selain itu juga menggunakan media pembelajaran
mikrokontroler yang digunakan untuk semakin memahami tentang materi yang diberikan. Setiap pembelajaran sudah menggunakan media supaya siswa
tertarik untuk belajar.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah, pendekatan yang relevan, dan kerangka
berpikir, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Tindakan dengan menggunakan media mikrokontroler dan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kompetensi
menjelaskan sistem bilangan siswa SMK Ma’arif 1 Wates.
2 Tindakan dengan menggunakan media mikrokontroler dan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kompetensi
menjelaskan operasi logika siswa SMK Ma’arif 1 Wates.
3 Tindakan dengan menggunakan media mikrokontroler dan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kompetensi
menjelaskan prinsip register siswa SMK Ma’arif 1 Wates.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK merupakan jenis penelitian yang dilakukan dalam lingkup kelas.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa elektro. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas
PTK karena melalui PTK inilah diharapkan selain diterapkan kepada anak didik juga dapat memperbaiki mekanisme pembelajaran sebelumnya.
Menurut Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi 2008: 3, mengartikan penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan yang dilakukan untuk
meningkatakan kompetensi pada mata pelajaran Penerapan Dasar-Dasar Elektronika adalah dengan menerapkan model Problem Based Learning dan
media pembelajaran
trainer mikrokontroler
AVR dalam
kegiatan pembelajaran.
Menurut Susilo 2007: 19, ada empat langkah utama dalam penelitian tindakan kelas, antara lain; 1 perencanaan, 2 tindakan, 3 observasi, dan 4
refleksi. Empat langkah yang saling berkaitan itu dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas tersebut sering disebut dengan istilah satu siklus.