Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

34 pada siklus 2, rencana pemecahan masalah dari 2.15 meningkat menjadi 3.59, melaksanakan rencana dari 5.5 meningkat menjadi 7, menafsirkan hasil dari 0.5 meningkat menjadi 3.25.

E. Kerangka Berpikir

Kompetensi siswa sangat penting untuk ditingkatkan karena menjadi penentu keberhasilan dalam suatu keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Siswa Siswa kelas X SMK Ma’arif 1 Wates memiliki kompetensi yang rendah. Hal ini terlihat dari kurangnya respon siswa saat guru memberikan pertanyaaninstruksi, siswa takut untuk bertanya atau berpendapat, kurangnya interaksi siswa dengan siswa lain berkaitan dengan pembelajaran, serta kurang diikutsertakannya siswa dalam membuat kesimpulan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga siswa cenderung pasif. Oleh karena itu, diperlukan usaha perbaikan yang dapat meningkatkan kompetensi siswa. Meningkatkan kompetensi bukan hanya dalam aspek metode pembelajarannya tetapi juga ditunjang dalam hal media pembelajaran. Media pembelajaran sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kompetensi siswa yang diukur dalam tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek psikomotor dan aspek akfektif. Penelitian tentang Problem-Based Learning guna meningkatkan kompetensi siswa SMK supaya siswa mampu bersaing ketika di dunia 35 pekerjaan jadi mulai dari siswa harus dibentuk untuk semakin meningkatkan kompetensi siswa. Problem-Based Learning ini model pembelajaran berbasis masalah yang ada di lingkungan sehari-hari sehingga meningkatkan pemahaman siswa akan pembelajaran. Bagan kerangka berpikir ini dapat dilihat pada Gambar 1. SIKLUS I SIKLUS II Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Bagan kerangka berpikir pada Gambar 1, menunjukkan tentang peningkatan kompetensi Penerapan Dasar-Dasar Elektronika. Rendahnya kompetensi siswa disebabkan model pembelajaran yang masih berpusat kepada guru jadi harus segera mencari metode pembelajaran. Salah satu model Model Problem Based Learning Media Pembelajaran Mikrokontroler Kompetensi Penerapan Dasar-Dasar Elektronika Pencapaian Kompetensi: Kognitif, Psikomotor, Afektif Kompetensi Dasar Menjelaskan Sistem Bilangan Menjelaskan Operasi Logika Menjelaskan Prinsip Register Memahami pengoperasian sistem mikrokontroler Menjelaskan sistem mikrokontroler Mengoperasika n sistem mikrokontroler 36 yang tepat yaitu model Problem Based Learning. Model Problem Based Learning ini merupakan model dengan menggunakan masalah kehidupan sehari-hari yang di jumpai. Selain itu juga menggunakan media pembelajaran mikrokontroler yang digunakan untuk semakin memahami tentang materi yang diberikan. Setiap pembelajaran sudah menggunakan media supaya siswa tertarik untuk belajar.

F. Hipotesis Tindakan