Pengaruh Penerapan Audit Produksi terhadap Produktivitas Teh Pengaruh

pada fungsi operasi, sedangkan penelitian ini dilakukan pada PT.Pagilaran terkait fungsi produksi. Jenis penelitian yang dilakukan oleh Ria Gupitalina B.A adalah deskripitif kualitatif, sedangkan penelitian ini menggunakan kuantitatif.

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Penerapan Audit Produksi terhadap Produktivitas Teh

pada Unit Produksi Samigaluh, PT.Pagilaran Tekanan yang begitu kuat dalam bisnis manufaktur menuntut perusahaan untuk lebih cerdas menjalankan operasinya. Perusahaan harus menjalankan operasinya agar ekonomis, efisien, dan efektif. Hal itu dilakukan untuk menempatkan produk di pasar agar dapat bersaing dan mempertahankan keberlangsungan perusahaanya. Fungsi produksi bertanggung jawab untuk menghasilkan produk dalam kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan, tepat waktu, secara efektif dan efisien. Untuk memastikan bahwa proses produksi telah berjalan sesuai strategi dan harapan perusahaan maka dibutuhkan audit produksi. Sebagaimana yang diketahui, audit produksi berfungsi untuk untuk melakukan penilaian secara keseluruhan fungsi produksi untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan efektif, efisien dan ekonomis. PT. Pagilaran telah menerapkan audit produksi sejak perusahaan didirikan dan telah melakukan evaluasi atas kelemahan yang terjadi. Perusahaan telah melakukan evaluasi setiap dua bulan sekali untuk menanggulangi kelemahan di tiap unit produks tetapi Unit Produksi Samigaluh tetap terjadi penurunan dan kerugian dalam proses produksi. Dari uraian tersebut diduga rekomendasi dan evaluasi yang diberikan oleh Manajer Produksi belum dijalankan dengan baik oleh Kepala Unit Produksi sehingga penurunan produktivitas tetap terjadi.

2. Pengaruh

Pengelolaan Kemitraan Inti-Plasma terhadap Produktivitas Teh pada Unit Produksi Samigalu, PT.Pagilaran Dalam memenuhi ketersediaan bahan baku, PT. Pagilaran tidak hanya mengandalkan kebun milik sendiri tetapi juga kebun milik mitra rakyat. PT. Pagilaran menerapkan pola kemitraan inti-plasma untuk menjalin kontraknya dengan mitra. PT. Pagilaran melakukan penyuluhan dan bimbingan teknis serta penyediaan bibit bagi plasma. Plasma atau mitra berkewajiban untuk menyediakan, mengelola lahan dan menjual hasil panennya hanya pada inti PT.Pagilaran. Masalah yang terjadi khususnya di Unit Produksi Samigaluh adalah lahan petani yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman lain dan menjual hasil panennya kepada tengkulak liar. Hal-hal tersebut melanggar kontrak tertulis yang dialkukan petani sebagai mitra dengan PT.Pagilaran sebagai inti sehingga sangat merugikan perusahaan. Unit Produksi Samigaluh terus mengalami kerugian karena kapasitas bahan baku tidak sesuai dengan kapasitas mesih. Hubungan, pengawasan dan pengelolaan kemitraan yang baik sangat berpengaruh terhadap hasil produksi dan keberlangsungan perusaha karena proses produksi sangat tergantung loyalitas dan produktivitas hasil panen mitra.

D. Paradigma Penelitian